Uji Normalitas Uji Hipotesis I Uji Hipotesis III

Hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai F hitung = 1,297. Harga ini dikonsultasikan dengan taraf signifikan 5 dan dk pembilang = 32 – 1 = 31 serta dk penyebut = 32 – 1 =31, diperoleh F tabel = 1,76 dengan demikian F hitung F tabel . Ini berarti sampel berasal dari populasi yang variansnya homogen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 6.

3.9. Analisis Data Akhir

Setelah diketahui bahwa kedua kelompok sampel memiliki kemampuan yang sama mempunyai varians yang sama atau homogen, selanjutnya dapat diberikan perlakuan. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran CTL dan kelas kontrol diberi perlakuan dengan model pembelajaran ekspositori. Setelah kedua sampel diberi perlakuan dengan model pembelajaran yang berbeda, kemudian dilakukan tes kemampuan pemecahan masalah. Hasil tes kemampuan pemecahan masalah merupakan data akhir yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.

3.9.1. Uji Normalitas

Analisis yang digunakan sama dengan analisis uji normalitas tahap awal pada 3.8.1. 3.9.2. Uji Homogenitas Langkah-langkah dan analisis uji homogenitas hasil tes seperti uji homogenitas tahap awal pada 3.8.2.

3.9.3. Uji Hipotesis I

Pada uji hipotesis I digunakan uji proporsi satu pihak pihak kanan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui persentase banyak peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Boja yang menggunakan model pembelajaran CTL pada kemampuan pemecahan masalah materi garis singgung persekutuan dua lingkaran mencapai ketuntasan lebih dari 74,5 atau tidak. Adapun nilai KKM yang ditentukan adalah 70. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut. : artinya persentase banyak peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Boja pada kelas eksperimen terhadap kemampuan pemecahan masalah materi lingkaran mencapai ketuntasan kurang dari atau sama dengan 74,5. : artinya persentase banyak peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Boja pada kelas eksperimen terhadap kemampuan pemecahan masalah materi lingkaran mencapai ketuntasan lebih dari 74,5. Rumus yang digunakan adalah : √ Keterangan: 74,5 = banyaknya peserta didik yang tuntas belajar pada kelas eksperimen = banyak anggota sampel kelas eksperimen Kriteria Pengujian: Tolak jika dimana - didapat dari daftar normal baku dengan peluang 0,5- α. Untuk    5 , z z hitung diterima. Sudjana, 2005: 233-235.

3.9.4. Uji Hipotesis II

Pada uji hipotesis II dilakukan untuk mengetahui keaktifan belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Boja yang menggunakan model pembelajaran CTL berpengaruh positif pada kemampuan pemecahan masalah materi garis singgung persekutuan dua lingkaran atau tidak. Hasil pengamatan keaktifan belajar peserta didik dan nilai tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas yang menggunakan model pembelajaran CTL dengan dianalisis menggunakan analisis regresi.

3.9.4.1. Bentuk Persamaan Regresi

Persamaan umum regresi linear sederhana adalah sebagai berikut: ̂ X Keterangan: ̂ : Variabel terikat : Harga Y ketika X : Angka arah atau koefisien regresi X : Variabel bebas Koefisien-koefisisen regresi dan untuk regresi linear dapat dihitung dengan rumus: Sugiyono, 2010: 262 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Pada penelitian ini merupakan keaktifan peserta didik, merupakan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dan merupakan banyak subjek penelitian.

3.9.4.2. Uji Keberartian Koefisien Regresi

Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: : Koefisien arah regresi tidak berarti : Koefisien arah regresi berarti Untuk menguji hipotesis nol menggunakan statistika sebagai berikut. Sugiyono, 2010: 273 Kriteria pengujianya tolak jika dengan taraf signifikan dan dk pembilang dan dk penyebut .

3.9.4.3. Uji Kelinieran Regresi

Uji linieritas regresi digunakan untuk mengetahui apakah variabel X dan variabel Y membentuk garis linear atau tidak. Apabila tidak linier maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Uji linear regresi sederhana X terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Analisis Varians Untuk Uji Kelinieran Regresi Sumber Variansi Dk JK KT F Total ∑ Koefisien ∑ Regresi | | | Sisa ∑ ̂ ∑ ̂ Tuna cocok Galat Keterangan: : Jumlah Kuadrat Total : Jumlah Kuadrat koefisien | : Jumlah Kuadrat regresi | : Jumlah Kuadrat sisa : Jumlah Kuadrat tuna cocok : Jumlah Kuadrat galat Hipotesis yang diujikan adalah sebagai berikut: : regresi linear : regresi non linear Sedangkan rumus yang digunakan untuk memcari adalah sebagai berikut: Sugiyono, 2010: 274 Kriteria pengujiannya tolak jika dengan taraf signifikan dan dk pembilang serta dk penyebut .

3.9.4.4. Koefisien Korelasi

Koefisien regresi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel-variabel. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: : Tidak ada hubungan antara keaktifan peserta didik terhadap nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik. : Ada hubungan antara keaktifan peserta didik terhadap nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Koefisien korelasi dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: Sugiyono, 2010: 274 ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ } Kriteria pengujian dalam hal ini ditolak jika . Koefisien korelasi terletak dalam interval dengan tanda negatif menyatakan adanya korelasi tak langsung atau korelasi negatif dan tanda positif menyatakan korelasi langsung atau korelasi positif. Khusus untuk dapat ditafsirkan bahwa tidak terdapat hubungan linier antara variabel-variabel X dan Y.

3.9.4.5. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara variabel keaktifan belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik. Rumus untuk menghitung koefisien determinasi adalah sebagai berikut: { ∑ ∑ ∑ } ∑ ∑

3.9.5. Uji Hipotesis III

Uji ini dilakukan untuk mengetahui rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah materi garis singgung persekutuan dua lingkaran peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Boja pada pembelajaran matematika yang menggunakan model pembelajaran CTL lebih baik dari pembelajaran matematika yang menggunakan model pembelajaran ekspositori atau tidak. Hipotesis statistiknya adalah sebagai berikut. : artinya rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah materi garis singgung persekutuan dua lingkaran peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Boja pada kelas eksperimen kurang dari sama dengan kelas kontrol. : artinya rata-rata nilai tes kemampuan pemecahan masalah materi garis singgung persekutuan dua lingkaran peserta didik kelas VIII SMP Negeri 2 Boja pada kelas eksperimen lebih dari kelas kontrol. Pengujian dilakukan dengan menggunakan statistik uji kesamaan dua rata- rata dengan uji satu pihak pihak kanan yang rumusnya sebagai berikut. 2 1 2 1 1 1 n n s x x t    dengan     2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2       n n s n s n s Sudjana, 2005: 243 Keterangan: = uji ̅ = nilai rata-rata kelas eksperimen ̅ = nilai rata-rata kelas kontrol = banyaknya subjek kelas eksperimen = banyaknya subjek kelas kontrol = simpangan baku kelas eksperimen = simpangan baku kelas kontrol Kriteria pengujian: Terima jika      1 t t , dimana     1 t didapat dari daftar distribusi t dengan dengan peluang 1-α, taraf signifikan 5. Untuk harga- harga t lainnya ditolak. Sudjana, 2005: 240. 89

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menguji keefektifan model pembelajaran CTL terhadap kemampuan pemecahan masalah materi lingkaran khususnya pada materi garis singgung persekutuan dua lingkaran kelas VIII SMP Negeri 2 Boja tahun pelajaran 20132014. Uraian kegiatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Pelaksanaan pembelajaran di SMP Negeri 2 Boja yaitu pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Mei 2014 dengan jadwal seperti pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Jadwal Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Kegiatan Tanggal Jam pelajaran ke- Eksperimen Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III 20 Mei 2014 22 Mei 2014 30 Mei 2014 6-7 6-7 3-4 Kontrol Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III 20 Mei 2014 24 Mei 2014 31 Mei 2014 4-5 3-4 3-4 2. Pelaksanaan tes uji coba di kelas VIII F sebagai kelas uji coba pada tanggal 26 Mei 2014. Banyak soal yang diberikan kepada kelas uji coba yaitu 10 butir soal.

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN CRH BERBANTUAN POWERPOINT PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI LINGKARAN

1 5 251

Keefektifan Pembelajaran Model TAPPS Berbantuan Worksheet Berbasis Polya terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Lingkaran Kelas VIII

1 11 214

KEEFEKTIFAN MODELRESOURCE BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK PADA MATERI LINGKARAN

6 26 297

PENGEMBANGAN KARAKTER KEDISIPLINAN DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL LAPS HEURISTIK MATERI LINGKARAN KELAS VIII

11 81 302

KEEFEKTIFAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN PRAKARYA ORIGAMI TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII

0 32 414

KEEFEKTIFAN MODEL TGT DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN

0 22 239

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PAGAR MERBAU T.A 2015/2016.

0 2 27

PENERAPAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Penerapan Strategi Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika Bagi Siswa Kelas Viii Mts N

0 2 16

PENERAPAN STRATEGI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Penerapan Strategi Contextual Teaching And Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Hasil Belajar Matematika Bagi Siswa Kelas Viii Mts N

0 2 11

10 Keefektifan Contextual Teaching and Learning Berbantuan Alat Peraga Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII SMP N 8 Pekalongan Nurina Hidayah

0 0 7