Uji Hipotesis 1 Uji Hipotesis 2

54 Uji perbedaan rata-rataANAVA satu arah dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan software SPSS 17. Hipotesis yang digunakan untuk uji ANAVA satu arah adalah sebagai berikut. : , artinya ketiga sampel mempunyai rata-rata kemampuan yang sama. : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku, artinya terdapat paling sedikit satu sampel yang memiliki rata-rata kemampuan yang berbada. Kriteria dalam uji homogenitas ini adalah terima jika nilai .

3.8.2 AnalisisData Akhir

3.8.2.1 Uji Hipotesis 1

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalahsiswa pada materi trigonometri dengan model pembelajaran MMP mencapai KKM. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila hasil belajar siswa dalam aspek pemecahan masalah telah mencapai kriteria ketuntasan minimal belajar secara individual 76 dan secara klasikal minimal 77 dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut telah tuntas belajar. Uji ketuntasan belajar individu Uji ketuntasan belajar individu menggunakan uji , yakni uji kesamaan rata-rata pihak kanan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. H : , artinya kemampuan pemecahan masalah siswa yang mendapatkan model pembelajaran MMP belum mencapai KKM 55 H 1 : , artinya kemampuan pemecahan masalah siswa yang mendapatkan model pembelajaran MMP telah mencapai KKM Rumus yang digunakan yaitu: Keterangan: : uji : rata-rata kemampuan pemecahan masalah : rata-rata kriteria ketuntasan belajar minimal, yakni 76. : simpangan baku : banyaknya anggota sampel. Setelah diperoleh nilai , kemudian dibandingkan dengan dengan peluang , taraf signifikan 5 dan . Kriteria pengujiannya adalah tolak H jika Sudjana, 2005: 231. Uji ketuntasan belajar klasikal Uji ketuntasan belajar klasikal menggunakan uji proporsi satu pihak. Hipotesis statistikanya adalah sebagai berikut. artinya kemampuan pemecahan masalah siswa yang mendapatkan model pembelajaran MMP tidak mencapai KKM 56 artinya kemampuan pemecahan masalah siswa yang mendapatkan model pembelajaran MMP mencapai KKM Rumus yang digunakan yaitu: Keterangan: x : banyaknya siswa yang tuntas n : banyaknya anggota kelas eksperimen : proporsikriteria ketuntasan belajar minimal, yaitu 77 Kriteria pengujian: terima jika dimana didapat dari daftar normal baku dengan peluang Sudjana, 2005: 234

3.8.2.2 Uji Hipotesis 2

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalahsiswa pada materi trigonometri dengan model pembelajaran Pairs Check mencapai KKM. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila hasil belajar siswa dalam aspek pemecahan masalah telahmencapai kriteria ketuntasan minimal belajar secara individual 76 dan secara klasikal minimal 77 dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut telah tuntas belajar. Uji ketuntasan belajar individu 57 Uji ketuntasan belajar individu menggunakan uji , yakni uji kesamaan rata-rata pihak kanan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. H : , artinya kemampuan pemecahan masalah siswa yang memperoleh model pembelajaran Pairs Check belum mencapai KKM H 1 : , artinya kemampuan pemecahan masalah siswa yang memperoleh model pembelajaran Pairs Check telah mencapai KKM Rumus yang digunakan yaitu: Keterangan: : uji : rata-rata kemampuan pemecahan masalah : rata-rata kriteria ketuntasan belajar minimal, yakni 76. : simpangan baku : banyaknya anggota sampel. Setelah diperoleh nilai , kemudian dibandingkan dengan dengan peluang , taraf signifikan 5 dan . Kriteria pengujiannya adalah tolak H jika Sudjana, 2005: 231. Uji ketuntasan belajar klasikal Hipotesis statistikanya adalah sebagai berikut. 58 artinya kemampuan pemecahan masalah siswa yang memperoleh model pembelajaran Pairs Check tidak mencapai KKM artinya kemampuan pemecahan masalah siswa yang memperoleh model pembelajaran Pairs Check mencapai KKM Rumus yang digunakan yaitu: Keterangan: x : banyaknya siswa yang tuntas n : banyaknya anggota kelas eksperimen : proporsikriteria ketuntasan belajar minimal, yaitu 77 Kriteria pengujian: terima jika dimana didapat dari daftar normal baku dengan peluang Sudjana, 2005: 234

3.8.2.3 Uji Hipotesis 3