23 Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Pairs Check
No Tahapan
Petunjuk Instruksional 1
Mempersiapkan siswa
dan menjelaskan
konsep
Guru mempersiapkan kondisi siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan apersepsi.
Guru menjelaskan konsep
2 Membentuk
kelompok kecil dan membagi tugas
Guru membagi siswa ke dalam beberapa tim. Setiap tim terdiri dari 4 orang. Dalam satu tim ada 2 pasangan. Setiap
pasangan dalam satu tim dibebani masing-masing satu peran yang berbeda pelatih dan partner.
Guru membagikan soal kepada partner dan pelatih.
3 Berpasangan
dan Mengoreksi
Partner menjawab soal, dan pelatih bertugas mengecek jawabannya.
Guru memberikan bantuan dan penguatan.
4 Bertukar Peran
Pelatih dan partner saling bertukar peran. Pelatih menjadi partner dan partner menjadi pelatih.
Partner menjawab soal, dan si pelatih bertugas mengecek jawabannya.
5 Evaluasi
Setiap pasangan kembali ke tim awal dan mencocokan jawaban satu sama lain.
Guru membimbing dan memberikan arahan atas jawaban dari berbagai soal.Setiap tim mengecek jawabannya.
Guru memberi koreksi dan penguatan reward atas jawabanpekerjaan siswa.
Memberikan evaluasibisa berupa kuis.
6 Refleksi
Guru dan siswa melakukan refleksi dari hasil pembelajaran.
2.1.5 Model Pembelajaran Direct Instruction
Slavin 2007 berpendapat bahwa “Direct Instruction is an approach to
instruction that emphasizes a structured, step by-step approach focusing on the “big
ideas” of mathematics.” Suyatno 2007: 73-74 menjelaskan bahwa model pembelajaran Direct Instruction dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang
pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Kardi Nur dalam Trianto 2011: 29-30 menjelaskan bahwa pengetahuan deklaratif dapat diungkapkan dengan kata-
kata adalah pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu.
24 Menurut Suyatno 2009: 74 sintaks model pembelajaran Direct Instruction
adalah menyampaikan
tujuan dan
mempersiapkan siswa,
mendeskripsikan pengetahuanketerampilan, membimbing pelatihan, mengecek pemahaman dan memberi
umpan balik, memberikan kesempatan untuk pelatihan, lanjutan, dan penerapan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sintaks model pembelajaran Direct
Instructon yang dinyatakan Kardi Nur dalam Trianto 2011: 31, yaitu dijelaskan pada tabel 2.3 berikut.
Tabel 2.3 Sintaks Model Pembelajaran Direct Instruction
Fase Peran Guru
Fase 1 Menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan siswa
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya
pelajaran, mempersiapkan
siswa untuk
belajar.
Fase 2 Mendemonstrasikan
pengetahuan dan keterampilan
Guru mendemonstrasikan
keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi
tahap demi tahap.
Fase 3 Membimbing pelatihan
Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal.
Fase 4 Mengecek pemahaman dan
memberikan umpan balik
Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi
umpan balik.
Fase 5 Memberikan kesempatan
untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
Guru mempersiapkan kesempatan melalui pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus
pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.
Mencermati model pembelajaran Direct Instruction, Widdiharto 2004:33 menyebutkan kelebihan dari model pembelajaran ini adalah relatif banyak materi yang
bisa disampaikan dan untuk hal-hal yang sifatnya prosedural, model ini akan relatif
25 mudah diikuti. Widdiharto 2004:33 juga berpendapatkekurangan model pembelajaran
Direct Instruction adalah jika terlalu dominan pada ceramah siswa akan cepat bosan.
2.1.6 Aktivitas Siswa