16 diharapkan siswa dapat aktif berinteraksi dengan teman lainnya untuk menyelesaikan
soal-soal pemecahan masalah.
2.1.1.3 Teori Belajar Vygotsky
Vygotsky berpendapat bahwa pengetahuandikonstruksi di tengah-tengah interaksi sosial dan dibentuk dari keterampilan dan kemampuan menilai fakta-fakta
kebudayaan. Hammond et al., 2003: 126 menjelaskan bahwa Vygotsky suggested that knowledge is constructed in the midst of our interactions with others and is shaped by
the skills and abilities valued in a particular culture. Vygotsky berpendapat bahwa proses pembelajaran secara efektif akan terjadi
ketika anak bekerja atau menyelesaikan masalah jika masih berada dalam jangkauan mereka the zone of proximal development. Vygotsky dalam Chaiklin 2003
menjelaskan bahwa “the zone of proximal development is the distance between the actual
developmental level as determined by independent problem solving and the level of potential development as determined through problem solving
under adult guidance or in collaboration with more capable peers”. Ada satu lagi ide penting dari Vygotsky adalah pemberian bantuan scaffolding
kepada anak selama tahap-tahap awal perkembangannya dan mengurangi bantuan tersebut kemudian memberikan kesempatan kepada anak untuk mengambil alih
tanggung jawab yang semakin besar segera setelah anak dapat melakukannya.Teori konstruktivisme Vigotsky, seperti yang disampaikan Trianto 2011: 26
–27, menyatakan bahwa proses belajar akan terjadi secara efisien dan efektif apabila anak
belajar secara kooperatif dengan anak-anak lain dalam suasana dan lingkungan yang mendukung, dalam bimbingan seseorang yang lebih mampu, guru atau orang dewasa.
17 Suyono dan Hariyanto 2013: 110 menjelaskan bahwa salah satu kunci pemikiran
kognisi sosial dari Vygotsky adalah: perkembangan kognitif yang dihasilkan dari sebuah proses dialektika di
mana seorang siswa belajar melalui pengalaman pemecahan masalah akan dipakainya untuk saling berbagi dengan orang lain, biasanya dengan orang
tua atau guru tetapi kadang-kadang dengan teman sebayanya atau dengan anak-anak yang lebih kecil.
Dalam penelitian ini teori belajar Vygotsky sangat mendukung dalam penggunaan model pembelajaran MMP dan Pairs Check karena model pembelajaran
MMP dan Pairs Check menekankan siswa untuk belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang. Melalui kelompok kecil ini siswa dapat berdiskusi memecahkan
masalah yang diberikan dengan saling bertukar ide. Dengan demikian,siswa yang lebih pandai dapat memberikan masukan bagi temannya yang belum paham sehingga
termotivasi untuk belajar.
2.1.2 Pembelajaran Matematika