Kerangka Berpikir Hipotesis Penelitian

35 Berdasarkan hasil penelitian Savitri 2013 menunjukan bahwa model pembelajaran MMP mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalahsiswa. Selain itu, hasil penelitian Novita 2010, Lestari dan Linuwih 2012 menunjukan bahwa model pembelajaran Pairs Check mampu meningkatkan aktivitas, kreativitas, prestasi belajar matematika, pemecahan masalah, dan kemampuan social skill. Persamaan penelitian yang akan peneliti lakukan dengan penelitian sebelumnya adalah penerapan model pembelajaran MMP dan Pairs Checks terhadap aspek-aspek kognitif siswa. Sedangkan perbedaannya terletak pada materi pelajaran dan aspek yang dinilai dalam penelitian yakni aspek kemampuan pemecahan masalah. Penelitian yang penulis lakukan merupakan penelitian eksperimental.

2.3 Kerangka Berpikir

Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran matematika di SMA N 4 Magelang adalah hasil belajar siswa kelas X pada materi trigonometri tahun 20122013. Hal ini dikuatkan dengan rendahnya daya serap untuk menyelesaikan persamaan trigonometri dari sekolah tersebut pada hasil ujian nasional 20112012. Selain itu, hasil ulangan trigonometri kelas X tahun pelajaran 20122013 yang menunjukan 40,2 siswa tidak tuntas dan rata-rata ulangan tersebut sebesar 71,19 sehingga hasil ulangan tersebut masih di bawah KKM mata pelajaran matematika yaitu 76. Selain itu, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi tersebut. Hal itu disebabkan banyaknya konsep abstrak pada materi trigonometri yang menuntut siswa untuk menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah. Selain itu, alasan 36 lain yang penyebab rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa adalah pemilihan model pembelajaran yang belum tepat. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah siswa menjadi lebih baik. Model yang dapat dijadikan alternatif dalam pencapaian ketuntasan belajar pada aspek kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X materi trigonometri adalah MMP. Model pembelajaran lain yang diduga mampu mencapai ketuntasan belajar pada aspek kemampuan pemecahan siswa kelas X materi trigonometri adalah Pairs Check. Model pembelajaran MMP dan Pairs Check memberikan kebebasan kepada siswa untuk aktif dalam banyak berlatih dan mengerjakan soal-soal pemecahan masalah.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari masalah yang telah dirumuskan yang belum diuji kebenarannya sehingga dapat dipertegas atau ditolak secara empiris Sugiyono 2012: 96. Berdasarkan landasan teori yang mencakup tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan,dan kerangka berpikir, maka penulis merumuskan hipotesis adalah sebagai berikut. 1. Kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X materi trigonometri dengan menggunakan model pembelajaran MMP mencapai ketuntasan belajar. 2. Kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X materi trigonometri dengan menggunakan model pembelajaran Pairs Check mencapai ketuntasan belajar. 37 3. Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X materi trigonometri antara model pembelajaran MMP, model pembelajaran Pairs Check, dan model pembelajaran Direct Instruction. Hal tersebut diuraikan sebagai berikut. a. Terdapat perbedaan signifikan antara kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X materi trigonometri model pembelajaran MMP dengan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X materi trigonometri model pembelajaran Direct Instruction. b. Terdapat perbedaan signifikan antara kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X materi trigonometri model pembelajaran Pairs Check dengan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X materi trigonometri model pembelajaran Direct Instruction. c. Terdapat perbedaan signifikan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X materi trigonometri model pembelajaran MMP dengan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X materi trigonometri model pembelajaran Pairs Check. 38 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian