66
4.1.2
Hasil Analisis Data Akhir 4.1.2.1
Uji Normalitas Data Kemampuan Pemecahan Masalah
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sebaran sampel penelitian yang diambil berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas data
awal menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan alat bantu program SPSS 17.0. Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah: Hipotesis yang digunakan untuk uji
normalitas adalah sebagai berikut. : data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
: data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
Kriteria pengujian hipotesis adalah terima ditrima jika nilai
. Hasil Output SPSS uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Hasil Output Normalitas Data Akhir
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnov
a
Statistic df
Sig. nilai
.078 80
.200
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan software SPSS 17.0 diperoleh nilai .
= 0,200 sehingga
diterima. Artinya, data berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
4.1.2.2 Uji Homogenitas Data Kemampuan Pemecahan Masalah
67 Uji homogenitas dilakukan untuk menentukan apakah sampel penelitian berasal
dari kondisi yang sama homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan penyelidikan apakah ketiga sampel mempunyai varians yang sama atau tidak. Dalam
penelitian ini, uji homogenitas data awal menggunakan uji Levene dengan alat bantu program SPSS 17.0. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut.
: varians berdistibusi homogen.
: varians tidak berdistribusi homogen.
Kriteria pengujian hipotesis adalah diterima jika nilai
. Hasil Output uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5 Hasil Output Uji Homogenitas Data Akhir
Test of Homogeneity of Variances
Nilai Levene Statistic
df1 df2
Sig. .905
2 77
.409
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan software SPSS 17.0 diperoleh sehingga
diterima. Artinya, varians berdistribusi homogen.
4.1.2.3 Uji Hipotesis 1
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi trigonometri dengan model pembelajaran MMP mencapai KKM.
Siswa dikatakan tuntas belajar apabila hasil belajar siswa dalam aspek pemecahan masalah telah mencapai kriteria ketuntasan minimal belajar secara individual 76 dan
68 secara klasikal minimal 77 dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut telah
tuntas belajar. Uji ketuntasan belajar individu
Uji ketuntasan belajar individu menggunakan uji , yakni uji kesamaan rata-rata pihak kanan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.
, artinya kemampuan pemecahan masalah siswa yang diberi model pembelajaran MMP belum mencapai KKM
, artinya kemampuan pemecahan masalah siswa yang diberi model pembelajaran MMP telah mencapai KKM
Setelah diperoleh nilai , kemudian dibandingkan dengan dengan peluang
, taraf signifikan 5 dan . Kriteria pengujiannya adalah tolak H
jika . Selanjutnya dari hasil uji t diperoleh nilai
. Karena maka
ditolak dan diterima. Artinya siswa yang
dikenai model pembelajaran MMP telah mencapai ketuntasan belajar individu. Perhitungan uji t dapat dilihat pada Lampiran 31 a.
Uji ketuntasan belajar klasikal
Uji ketuntasan belajar klasikal menggunakan uji proporsi satu pihak. Hipotesis statistikanya adalah sebagai berikut.
artinya kemampuan pemecahan masalah siswa yang diberi model pembelajaran MMP belum mencapai KKM
69 artinya kemampuan pemecahan masalah siswa yang diberi model
pembelajaran MMP telah mencapai KKM
Kriteria pengujian: tolak dan terima
jika dimana
didapat dari daftar normal baku dengan peluang
. Sudjana, 2005: 234. Selanjutnya dari hasil uji proporsi diperoleh nilai z
hitung
= 1,97. Karena z
hitung
= 1,97 1,64 maka diterima. Artinya siswa yang dikenai model pembelajaran MMP telah mencapai
ketuntasan belajar klasikal. Perhitungan uji proporsi dapat dilihat pada Lampiran 31 b.
4.1.2.4 Uji Hipotesis 2