Uji Hipotesis 2 Uji Hipotesis 3

69 artinya kemampuan pemecahan masalah siswa yang diberi model pembelajaran MMP telah mencapai KKM Kriteria pengujian: tolak dan terima jika dimana didapat dari daftar normal baku dengan peluang . Sudjana, 2005: 234. Selanjutnya dari hasil uji proporsi diperoleh nilai z hitung = 1,97. Karena z hitung = 1,97 1,64 maka diterima. Artinya siswa yang dikenai model pembelajaran MMP telah mencapai ketuntasan belajar klasikal. Perhitungan uji proporsi dapat dilihat pada Lampiran 31 b.

4.1.2.4 Uji Hipotesis 2

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi trigonometri dengan model pembelajaran Pairs Check mencapai KKM. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila hasil belajar siswa dalam aspek pemecahan masalah telah mencapai kriteria ketuntasan minimal belajar secara individual 76 dan secara klasikal minimal 77 dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut telah tuntas belajar. Uji ketuntasan belajar individu Uji ketuntasan belajar individu menggunakan uji , yakni uji kesamaan rata-rata pihak kanan. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut. , artinya kemampuan pemecahan masalah siswa yang diberi model pembelajaran Pairs Check belum mencapai KKM , artinya kemampuan pemecahan masalah siswa yang diberi model pembelajaran Pairs Check telah mencapai KKM 70 Setelah diperoleh nilai , kemudian dibandingkan dengan dengan peluang , taraf signifikan 5 dan . Kriteria pengujiannya adalah tolak H jika . Selanjutnya dari hasil uji t diperoleh nilai . Karena maka ditolak dan diterima. Artinya siswa yang dikenai model pembelajaran Pairs Check telah mencapai ketuntasan belajar individu. Perhitungan uji t dapat dilihat pada Lampiran 32 a. Uji ketuntasan belajar klasikal Hipotesis statistikanya adalah sebagai berikut. artinya kemampuan pemecahan masalah siswa yang diberi model pembelajaran Pairs Check belum mencapai KKM artinya kemampuan pemecahan masalah siswa yang diberi model pembelajaran Pairs Check telah mencapai KKM Kriteria pengujian: terima jika dimana didapat dari daftar normal baku dengan peluang . Sudjana, 2005: 235. Selanjutnya dari hasil uji proporsi diperoleh nilai z hitung = 1,84. Karena z hitung = 1,84 1,64 maka ditolak dan diterima. Artinya siswa yang dikenai model pembelajaran Pairs Check telah mencapai ketuntasan belajar klasikal. Perhitungan uji proporsi dapat dilihat pada Lampiran 32 b.

4.1.2.5 Uji Hipotesis 3

71 Uji perbedaan rata-rata ANAVA satu arah dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan software SPSS 17.0. Hipotesis yang digunakan untuk uji ANAVA satu arah adalah sebagai berikut. : , artinya tidak ada perbedaan signifikan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X materi trigonometri antara model pembelajaran MMP, model pembelajaran Pairs Check, dan model pembelajaran Direct Instruction. : paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku, artinya terdapat perbedaan signifikan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X materi trigonometri antara model pembelajaran MMP, model pembelajaran Pairs Check, dan model pembelajaran Direct Instruction. Kriteria dalam uji ANAVA ini adalah terima jika nilai . Hasil analisis uji ANAVA data akhir dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut. Tabel 4.6 Hasil Output Uji ANAVA Data Akhir ANOVA Nilai Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 3133.310 2 1566.655 18.298 .000 Within Groups 6592.640 77 85.619 Total 9725.950 79 Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan software SPSS 17.0 diperoleh maka ditolak dan H 1 diterima, yang berarti bahwa terdapat perbedaan signifikan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas X materi trigonometri antara model pembelajaran MMP, model pembelajaran Pairs Check, dan model pembelajaran Direct Instruction. 72 Setelah dilakukan uji ANAVA maka data selanjutnya diuji menggunakan uji post hocuji lanjut Tukey. Pasangan hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut. 1 , artinya kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran MMP tidak lebih baik atau sama dengan kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran Direct Instruction. , artinya kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran MMP lebih baik dari kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran Direct Instruction. 2 , artinya kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran Pairs Check tidak lebih baik atau sama dengan kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran Direct Instruction. , artinya kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran Pairs Check berbeda lebih baik dari kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran Direct Instruction. 3 , artinya kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran Missouri Mathematics Project MMP tidak lebih baik atau sama dengan kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran Pairs Check. , artinya kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran MMP lebih baik dari kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran Pairs Check. Kriteria pengujian: terima jika nilai . Hasil output uji lanjut Tukey data akhir dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut. 73 Tabel 4.7 Hasil Output Uji Lanjut Tukey Data Akhir Multiple Comparisons Nilai Tukey HSD I kelas J kelas Mean Difference I-J Std. Error Sig. 95 Confidence Interval Lower Bound Upper Bound 1.00 2.00 .45333 2.56823 .983 -5.6844 6.5911 3.00 13.33333 2.49577 .000 7.3688 19.2979 2.00 1.00 -.45333 2.56823 .983 -6.5911 5.6844 3.00 12.88000 2.54609 .000 6.7952 18.9648 3.00 1.00 -13.33333 2.49577 .000 -19.2979 -7.3688 2.00 -12.88000 2.54609 .000 -18.9648 -6.7952 . The mean difference is significant at the 0.05 level. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan software SPSS 17.0 diperoleh hasil sebagai berikut. 1 antara kelas eksperimen 1 yang dikenai model pembelajaran MMP dan kelas kontrol yang dikenai model pembelajaran Direct Instruction adalah 0,00. Karena maka ditolak dan diterima. Artinya kemampuan pemecahan masalah yang dikenai model pembelajaran MMP lebih baik dari kemampuan pemecahan masalah yang dikenai model pembelajaran Direct Instruction. 2 antara kelas eksperimen 2 yang dikenai model pembelajaran Pairs Check dan kelas kontrol yang dikenai model pembelajaran Direct Instruction adalah 0,00. Karena maka ditolak dan diterima. Artinya kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran Pairs Check lebih 74 baik dari kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran Direct Instruction. 3 antara kelas eksperimen 1 yang dikenai model pembelajaran MMP dan kelas eksperimen 2 yang dikenai model pembelajaran Pairs Check adalah 0,983. Karena maka diterima. Artinya kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran MMP sama dengan kemampuan pemecahan masalah dengan model pembelajaran Pairs Check.

4.2 Pembahasan