48 1.
Soal dengan kriteria mudah yaitu nomor 1 dan 2. 2.
Soal dengan kriteria sedang yaitu nomor 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. 3.
Soal dengan kriteria sukar yaitu nomor 10.
Analisis taraf kesukaran butir soal tes kemampuan pemecahan masalah uji coba 2 dapat dilihat pada lampiran 15 dan 18.
3.7.4 Daya Pembeda
Arikunto 2007: 211 berpendapat daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa
yang kurang pandai berkemampuan rendah. Menurut Suherman, sebagaimana dikutip oleh Mustafidah 2009: 4 untuk
mencari indeks daya pembeda uraian digunakan rumus sebagai berikut.
Keterangan: : daya pembeda
: jumlah skor kelompok atas : jumlah skor kelompok bawah
: jumlah siswa kelompok atas atau bawah : skor tertinggi setiap soal uraian
: skor terendah setiap soal uraian Klasifikasi daya pembeda :
DP ≤ 0,00, jelek sekali 0,00
DP ≤0,20, jelek 0,20
DP ≤0,40, cukup 0,40
DP ≤ 0,70, baik 0,70 DP ≤ 1,00, sangat baik
Hasil analisis daya pembeda butir soal tes kemampuan pemecahan masalah pada uji coba 1 adalah sebagai berikut.
49 1.
Tidak ada soal yang dinyatakan sebagai soal dengan kriteria daya beda sangat baik. 2.
Tiga soal dinyatakan sebagai soal dengan daya beda jelek, yaitu nomor 1, 2, dan 3. 3.
Lima soal dinyatakan sebagai soal dengan daya beda cukup, yaitu nomor 6, 7, 4, 5, dan 10.
4. Dua soal dinyatakan sebagai soal dengan daya beda baik, yaitu nomor 8 dan 9.
Hasil analisis daya pembeda butir soal tes kemampuan pemecahan masalah pada uji coba 2 adalah sebagai berikut.
1. Tidak ada soal yang dinyatakan sebagai soal dengan kriteria daya beda sangat baik.
2. Dua soal dinyatakan sebagai soal dengan daya beda baik, yaitu nomor 4 dan 9.
3. Empat soal dinyatakan sebagai soal dengan daya beda cukup, yaitu nomor 3, 5, 6, 7,
8, dan 10. 4.
Soal nomor 1 dan 2 masuk kedalam kriteria soal yang jelek.
Kriteria analisis daya pembeda butir soal tes kemampuan pemecahan masalah uji coba 2 dapat dilihat pada lampiran 15 dan 19.
Berdasarkan hasil analisis butir soal tes kemampuan pemecahan masalah pada uji coba 1, diperoleh hasil bahwa dari 10 soal yang diujicobakan hanya 2 soal yang
memenuhi syarat untuk digunakan dalam mengukur kemampuan pemecahan masalah, yaitu soal nomor 8 dan 9. Sedangkan 8 soal lainnya diperbaiki. Selanjutnya 8 soal yang
telah diperbaiki digabung dengan 2 soal yang memenuhi syarat untuk diujicobakan kembali pada tes uji coba 2. Lembar hasil analisis butir soal uji coba 1 validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda dapat dilihat pada lampiran 14.
50 Berdasarkan hasil analisis butir soal tes kemampuan pemecahan masalah pada
uji coba 2, diperoleh hasil bahwa dari 10 soal yang diujicobakan hanya 5 soal yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah yaitu nomor 4, 6, 7,
9, dan 10 dengan pertimbangan soal-soal tersebut memenuhi kriteria sebagai berikut.
1. Soal dinyatakan reliabel.
2. Semua soal dinyatakan kedalam soal valid.
3. Indeks daya beda soal dikriteriakan sebagai soal dengan daya beda baik dan cukup.
4. Soal yang digunakan adalah soal yang mempunyai kriteria tingkat kesukaran
sedang dan sukar. Empat soal berkriteria sedang yaitu nomor 4, 6, 7, dan 9. Satu soal berkriteria sukar yaitu nomor 10.
Secara keseluruhan soal telah memenuhi seluruh indikator kemampuan pemecahan masalah materi trigonometri kompetensi dasar melakukan manipulasi
aljabar dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri. Lembar hasil analisis butir soal uji coba 2
validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda dapat dilihat pada lampiran 20.
3.8 Teknik Analisis Data