57
4.2.2.6 Informan RS
RS merupakan wanita yang berumur 62 tahun. RS memiliki empat orang anak. RS adalah pensiunan guru salah satu sekolah di Desa
Batukarang. Setiap harinya RS bekerja di ladang. Ia tinggal sendiri di rumah karena dua orang anaknya sudah menikah dan dua orang lainnya
bekerja di luar kota. RS khawatir akan masa depan remaja Desa Batukarang karena lima puluh persen diantaranya sudah menjadi korban
penyalahgunaan narkoba. Mereka mengabaikan nilai dan norma di masyarakat dan telah kehilangan sopan santun. Warga sangat resah dengan
keberadaan mereka. Warga sudah mengetahui siapa-siapa saja korban penyalahgunaan narkoba dan yang menjadi bandar narkoba di Desa
Batukarang. Masyarakat juga mengetahui tempat-tempat yang biasa mereka gunakan untuk memakai narkoba. Namun kenyataannya,
masyarakat tidak berani melaporkannya kepada polisi karena takut diancam. Masyarakat tidak mau mengambil resiko. RS pun mengaku
bahwa ia sama seperti masyarakat yang lainnya, lebih baik diam dan mengambil posisi yang aman. Menurut RS, masyarakat harus lebih berani
untuk berterusterang serta melaporkan kepada yang berwajib tanpa memiliki ketakutan. Terkadang, adanya hubungan keluarga dengan korban
penyalahgunaan narkoba menjadi salah satu alasan bagi masyarakat untuk tidak melaporkannya ke polisi.
Universitas Sumatera Utara
58
RS menyarankan agar semua masyarakat bekerja sama untuk memberantas narkoba di Desa Batukarang dan pengawasan polisi
dimaksimalkan. Para orang tua agar menjaga anak-anaknya, mendidik dengan baik, baik dari aspek keagamaan, sosial, serta pendidikan.
4.2.2.7 Informan AT
AT merupakan laki-laki yang berumur 39 tahun. Pria tamatan SMA ini memiliki empat orang anak. AT memiliki usaha sebagai pedagang
kelontong. AT pernah terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba pada waktu ia duduk di bangku SMA. Penyebabnya adalah ikut-ikutan, rasa
ingin tahu, dan pengaruh lingkungan. Narkoba yang ia gunakan adalah jenis ganja.
Ganja sudah ada di Desa Batukarang kurang lebih 40 tahun dan narkoba jenis sabu mulai marak 8 tahun belakangan. Ganja diperoleh dari
Aceh dan ditanam sendiri oleh warga. Korban penyalahgunaan narkoba di Desa Batukarang mengalami peningkatan sebanyak 10 dalam setiap
tahunnya. Ini disebabkan karena melemahnya iman dari masyarakat sehingga tidak mampu menjaga dan membentengi dirinya dalam
menghadapi perkembangan zaman. Akibatnya, nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat semakin memudar. Selama ini, sudah banyak
Universitas Sumatera Utara
59
terjadi pencurian di Desa Batukarang, masyarakat sangat dirugikan dengan hal tersebut.
Menurut AT, masyarakat belum bekerja sama dalam memberantas narkoba di Desa Batukarang. Jika sudah ada, seharusnya kasus narkoba di
Desa Batukarang semakin berkurang, malahan semakin berkembang. Banyak program yang sudah direncanakan, tapi tidak direalisasikan.
4.2.2.8 Informan RB