54
keyakinan dan iman menurut agama masing-masing. Keluarga harus memiliki hubungan yang harmonis dan saling memperhatikan. Pemerintah
Desa Batukarang termasuk karang taruna menciptakan kegiatan-kegiatan yang positif bagi msyarakat, seperti kegiatan olahraga, sanggar seni dan
budaya, berternak, dan lain-lain, sehingga warga Batukarang bisa lepas dari jerat narkoba. Membangun Desa Batukarang jadi lebih maju dalam aspek
budaya, sosial, serta pendidikan.
4.2.2.4 Informan RS
RS merupakan wanita yang bekerja sebagai guru. Wanita yang berumur 55 tahun ini memiliki tiga orang anak. Sebagai masyarakat Desa
Batukarang, RS miris melihat kondisi perkembangan korban penyalahgunaan narkoba yang semakin merajalela, khususnya pada
kalangan remaja. Selama ini, telah banyak warga yang stress, meninggal dunia, sakit, ditangkap polisi, diakibatkan oleh penyalahgunaan narkoba.
Gubuk di ladang warga kerap digunakan sebagai tempat yang strategis untuk memakai narkoba. Akhirnya, banyak warga yang menghancurkan
gubuk-gubuk mereka. Terkadang mereka juga meminta uang kepada masyarakat khususnya
yang masih memiliki hubungan keluarga dengan mereka, sehingga masyarakat sulit untuk menolak. Masyarakat telah mengadakan rapat
Universitas Sumatera Utara
55
bersama perangkat desa sebanyak tiga kali, khusus untuk membahas penanganan kasus narkoba di Desa Batukarang. RS selalu hadir dalam
setiap rapat tersebut. Hasil rapat yang telah disepakati belum dapat terlaksana dengan baik. Masyarakat harus berkorban jika ingin mengurangi
korban penyalahgunaan narkoba di Desa Batukarang, baik dalam segi waktu, materi, tenaga, dan pikiran. Tingkatkan kepedulian antara satu
dengan yang lain serta anggaplah semua remaja di Desa Batukarang adalah anak kita.
RS berharap agar masyarakat di Desa Batukarang menjauhi narkoba, memiliki pendidikan yang lebih baik, serta tersedianya lapangan pekerjaan
atau kegiatan-kegiatan positif, sehingga tidak ada kesempatan bagi mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Harapan RS untuk pemerintah
desa adalah agar menangani kasus narkoba ini dengan tegas.
4.2.2.5 Informan EB
EB merupakan wanita yang berumur 22 tahun. EB memiliki seorang anak. EB berprofesi sebagai guru TK. EB menyatakan bahwa
penyalahgunaan narkoba di masyarakat Desa Batukarang sudah menjadi trend dan tidak tabu. Banyaknya pengangguran serta kurangnya pendidikan
mengakibatkan masyarakat terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba. Kabanyakan remaja Desa Batukarang sudah menjadi korban
Universitas Sumatera Utara
56
penyalahgunaan narkoba, khususnya remaja yang sudah putus sekolah. EB prihatin dan resah akan kondisi tersebut. Narkoba semakin marak di Desa
Batukarang kira-kira 15 tahun terakhir. Mereka rela menggadaikan sepeda motor miliknya untuk memperoleh narkoba tersebut, bahkan ada juga yang
mencuri. Masyarakat sudah membentuk para pemerhati khusus untuk menangani kasus narkoba di Desa Batukarang. Poskamling pun sudah
pernah dibentuk, namun tidak bertahan lama. Penyuluhan-penyuluhan sudah sering dilaksanakan. Masyarakat, tokoh masyarakat, KAPOLRES
Tanah Karo, Bupati, serta pemerintah desa Batukarang sudah mengadakan pertemuan beberapa kali untuk membahas kasus narkoba. Hasil dari
pertemuan tersebut akan dibangun posko polisi di Desa Batukarang agar lebih maksimal mengawasi dan mengamankan masyarakat. Namun, hingga
saat ini hasil pertemuan tersebut masih dalam proses pelaksanaan. Kendalanya adalah tidak adanya lahan untuk pembangunan pos polisi
tersebut karena masyarakat tidak mengizinkan lahan mereka digunakan untuk pengadaan pos polisi. Pemerintah desa kesulitan dalam
menyelesaikan masalah ini, tetapi tetap mengusahakan jalan keluarnya. Menurut EB, hal yang harus ditingkatkan agar masyarakat jauh dari
penyalahgunaan narkoba yaitu keimanan, perhatian dari keluarga, pendidikan, serta membentuk kegiatan-kegiatan positif seperti olahraga.
Pemerintah tidak ada kompromi dalam menangani kasus penyalahgunaan narkoba, setiap pengedar narkoba ditembak saja agar memiliki efek jera.
Universitas Sumatera Utara
57
4.2.2.6 Informan RS