Cara Usage Kebiasaan Folkways Tata Kelakuan Mores

26 sosiolog lainnya ditambah satu lagi, yaitu hukum laws, sehingga keberadaannya menjadi lima jenis.

2.6.1 Cara Usage

Norma yang disebut cara hanya mempunyai kekuatan yang dapat dikatakan sangat lemah dibandingkan dengan norma yang lainnya. Cara lebih banyak terjadi pada hubungan-hubungan antar individu dengan individu dalam kehidupan masyarakat. Jika terjadi pelanggaran terhadap norma tersebut, seseorang hanya mendapatkan sanksi-sanksi yang ringan, seperti berupa cemoohan atau celaan dari individu lain yang dihubunginya. Perbuatan seseorang yang melanggar norma dalam tingkatan cara tersebut dianggap orang lain sebagai perbuatan yang tidak sopan, misalnya makan berdecak, makan berdiri, dan lain-lain. Abdulsyani, 2007: 55

2.6.2 Kebiasaan Folkways

Folkways dimaksudkan untuk menyebutkan seluruh norma-norma sosial yang terlahir dari adanya pola-pola perilaku yang selalu diikuti oleh orang- orang kebanyakan dalam kehidupan sehari-harinya karena dipandang sebagai suatu hal yang lazim. Walaupun folkways itu semula merupakan sesuatu kebiasaan dan kelaziman belaka, namun karena dikerjakan secara berulang- ulang maka berangsur-angsur terasa kekuatannya sebagai hal yang bersifat standar dan wajib dijalani. Universitas Sumatera Utara 27 Apabila di dalam segala hal orang mencoba menyimpang dari norma- norma folkways, pastilah dia akan tersisih dari kontak-kontak sosial dan dipandang sebagai orang yang aneh, eksentrik, dan sulit dimengerti. Kalau sudah tersisih demikian, pasti dia akan menghadapi kehidupan sosial yang agak sulit, baik dalam kehidupan fisiknya maupun dalam kehidupan mental dan rohaninya. Sanksi-sanksi folkways itu relatif tidak berat, dan sifatnya tidak formal, terencana, dan teratur, melainkan bersifat informal, seperti berupa sindiran, pergunjingan, atau olok-olok. Narwoko, 2013:48-50

2.6.3 Tata Kelakuan Mores

Tata kelakuan adalah suatu kebiasaan yang diakui oleh masyarakat sebagai norma pengatur dalam setiap berperilaku. Tata kelakuan lebih menunjukkan fungsi sebagai pengawas kelakuan oleh kelompok terhadap anggota-anggotanya. Tata kelakuan memiliki kekuatan pemaksa untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu, jika terjadi pelanggaran, maka dapat mengakibatkan jatuhnya sanksi, berupa pemaksaan terhadap pelanggarnya untuk kembali menyesuaikan diri dengan tata kelakuan umum sebagaimana telah ditetapkan. Bentuk hukumannya biasanya dikucilkan oleh masyarakat dari pergaulan, bahkan mungkin terjadi pengusiran dari tempat tinggalnya. Basrowi, 2005:89 Mores itu dipandang lebih esensial bagi terjaminnya kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu selalu dipertahankan oleh ancaman-ancaman sanksi yang jauh lebih keras. Mores yang dirumuskan dalam bentuk larangan disebut tabu, contohnya larangan perkawinan antara orang-orang yang Universitas Sumatera Utara 28 dipandang masih berdarah dekat, larangan berzinah, dan lain-lain. Narwoko, 2013:51

2.6.4 Adat Istiadat Custom