Informan KS Tokoh Masyarakat .1 Informan SBB

65 Harapan RAB untuk remaja Desa Batukarang adalah supaya menjadi orang-orang yang kreatif dan berprestasi. Sebelum tahun 2000-an, pelajar Desa Batukarang selalu membuat predikat yang positif sehingga mengharumkan desa ini. Namun, angka pendidikan menurun setelah narkoba masuk ke Desa Batukarang. Hal yang harus ditingkatkan oleh masyarakat agar dapat mengurangi korban penyalahgunaan yaitu pendidikan mengenai bahaya narkoba, iman, aktivitas olahraga, keharmonisan keluarga serta kerja sama masyarakat.

4.2.3.3 Informan KS

KS adalah informan yang berusia 63 tahun. Bapak yang memiliki tiga orang anak ini pernah menjadi Kepala Sekolah SMPN 1 Payung di Desa Batukarang. Namun, saat ini ia sudah pensiun dari jabatannya. Ia juga salah satu pembimbing remaja di gereja. Tahun 1960, narkoba jenis ganja sudah ada di Batukarang tetapi belum dilarang oleh pemerintah. Ganja mulai dilarang pada tahun 1970. Korban penyalahgunaan narkoba semakin marak sekitar 15 tahun belakangan ini. Pada tahun 2000-an, sekitar empat puluh persen pelajar SMP yang laki-laki sudah mengkonsumsi narkoba. Banyak pelajar yang telah mengkonsumsi narkoba sejak ia di bangku SD. Waktu istirahat sekolah mereka gunakan untuk memakai narkoba di kuburan samping sekolah. Bahkan, pelajar putri pernah kedapatan membawa Universitas Sumatera Utara 66 narkoba ke sekolah, dan langsung dilaporkan oleh KS. Setelah diperiksa, ia positif menggunakan narkoba. Jadi, banyak orang tua pelajar yang tidak setuju akan tindakan KS. Menurut KS, masyarakat sudah permisif terhadap kasus penyalahgunaan narkoba. Masyarakat permisif mungkin karena anggota keluarganya ikut terlibat sebagai pengguna atau pun pengedar narkoba. Beberapa waktu lalu, aparat kepolisian melakukan penggrebekan narkoba dan judi di Desa Batukarang. Namun, masyarakat melakukan perlawanan dengan cara melempari mobil polisi tersebut serta diteriaki agar dibunuh. Tindakan tersebut merupakan salah satu bukti bahwa masyarakat mulai tidak peduli dengan kondisi Batukarang. Tekanan hidup, kurangnya perhatian orang tua, serta mudahnya mendapatkan narkoba merupakan faktor-faktor remaja menyalahgunakan narkoba. Korban penyalahgunaan narkoba meningkat dalam setiap tahunnya, sehingga krisis moral pun semakin meningkat. Banyak kasus pencurian yang telah terjadi di masyarakat, dan tentunya kondisi ini meresahkan masyarakat. Jadi, peredaran narkoba di Desa Batukarang sudah memasuki sendi-sendi kehidupan masyarakat. Upaya-upaya yang dilaksanakan untuk penanggulangan narkoba di Desa Batukarang masih minim, hanya sebagai slogan tetapi tidak diaplikasikan oleh masyarakat. KS pesimis narkoba di Desa Batukarang Universitas Sumatera Utara 67 dapat diberantas secara tuntas, karena pemerintah desa pun kewalahan untuk menangani kasus ini. Harapan KS adalah kasus penyalahgunaan narkoba di Desa Batukarang dapat berkurang. Tingkatkan pengawasan orang tua terhadap anak serta memperlengkapi anak dengan ajaran agama.

4.2.3.4 Informan JK