91
enda, kisat kin aku. Nyamanen kuakap bergaul ras teman-teman si bali pengkebet kami e. Labo istilahna lanai ku nggit erteman
ras, tapi ya sekedar saja ngenca bage. Nggo beda jalur ningen kang, jadi si erban-ban jangna lah. Labo banci ersada arih e
kak. Mbiar aku laporkenna kari ku polisi ah pe adi tehna aku narkoban kak. Adi si seri kapndu pengkebet kami e mis kin
meriah pe kak. Siangkan lah.” Hasil wawancara dengan CT, Februari 2015
Artinya: “Malas aku berteman dengan yang lain kak. Nggak nyambung
pembicaraan kami. Entah ikut kegiatan-kegiatan di desa ini pun aku malas kak. Aku lebih nyaman bergaul dengan teman-teman
yang perilaku kami sama. Bukan maksudnya tidak mau berteman dengan mereka, tapi ya sekedar saja. Namanya juga
sudah beda jalur, jadi punya jalan masing-masing lah. Takut aku dilaporkannya pula nanti aku ke polisi kalau tahu dia aku
pemakai kak. Kalau bergaul dengan orang yang sama perilaku kami, memang langsung enak kak. Tahu sama tahu lah.”
Informan cenderung membatasi diri bergaul dengan orang luar. Bahkan, tidak tertarik mengikuti kegiatan-kegiatan positif di desa. Lebih nyaman
bergaul dengan sesama mereka saja, bukan berarti mereka tidak mau berteman dengan yang lain. Mereka mau berteman tetapi hanya sekedar saja, karena jalan
hidup mereka berbeda. Informan tidak nyaman dan takut dilaporkan ke polisi.
4.5 Mantan Pengguna Narkoba
TS merupakan seorang mantan korban penyalahgunaan narkoba. TS menggunakan narkoba sejak tujuh tahun yang lalu ketika ia berada di kelas 2 sekolah
menengah pertama. Kurangnya perhatian orang tua menjadi penyebab utamanya. Namun, empat bulan yang lalu TS sudah memutuskan untuk berhenti menggunakan
narkoba karena TS menyadari dampak narkoba itu sangat berbahaya seperti yang
Universitas Sumatera Utara
92
sudah dialaminya selama ini. TS mengakui bahwa lepas dari jerat narkoba tidak semudah yang dipikirkan orang lain. Harus ada usaha dan tekad yang kuat dari dalam
hati untuk berhenti, dan dalam hal ini dukungan dari teman-teman sangatlah berperan penting. TS tidak bisa berhenti secara total, tetapi dengan cara perlahan. Banyak
tantangan yang harus dihadapinya, seperti ia mengalami sakit tenggorokan dan paru- paru, jantung berdebar-debar, demam, bahkan harus rela menjauh dari teman-teman
sepergaulannya dan menghindar dari mereka untuk sementara waktu. TS mulai mencari teman-teman yang baru yang bebas dari narkoba untuk dapat
mendukungnya, karena TS mengakui bahwa teman-teman sangat berpengaruh dalam proses TS berhenti dari narkoba. Jika TS bergaul dengan teman-teman yang sudah
menggunakan narkoba, maka mereka tetap mengajak dan mempengaruhi TS untuk menggunakannya, sedangkan TS tidak mampu menahan dirinya jika terus menerus
diajak oleh temannya tersebut. Jadi, TS mengambil keputusan untuk menghindari lingkungan yang tidak baik sehingga sampai sekarang TS berhasil berhenti
menggunakan narkoba. Walaupun demikian, TS tetap selalu waspada agar tidak terjerumus kembali menggunakan narkoba karena ia mengakui bahwa dirinya masih
rentan tergoda. Dirinya jauh lebih baik setelah ia berhenti menggunakan narkoba, meskipun harus memiliki perjuangan yang sangat berat untuk melewati setiap proses.
RB juga merupakan salah seorang pengguna narkoba sejak tahun 2004. RB pernah memutuskan berhenti menggunakan narkoba. Namun, berbeda dengan TS, RB
hanya mampu berhenti menggunakan narkoba selama dua bulan, setelah itu RB kembali menggunakannya. Selama dua bulan itu, RB sempat merencanakan untuk
menyewa lahan sebagai tempat bertani sehingga RB tidak lagi memiliki waktu untuk
Universitas Sumatera Utara
93
melakukan hal yang tidak baik, dan RB juga berharap dapat memperoleh penghasilan dari hasil bertani tersebut. Intinya, RB sudah memiliki perencanaan yang baik untuk
hidup ke depannya. Namun, semua rencana tersebut tidak terealisasikan karena ia tidak mampu menahan dirinya untuk tidak menggunakan narkoba kembali. RB tidak
mampu menolak ajakan teman-temannya. Dalam hal inilah perbedaan TS dengan RB. TS mencari teman-teman baru yang bebas dari narkoba dan menghindari lingkungan
atau teman-teman sepergaulan yang tidak baik untuk sementara. RB tidaklah demikian, RB masih tetap bergaul dengan teman-temannya yang dulu sehingga RB
sulit untuk lepas dari ajakan-ajakan temannya tersebut. Jadi, lingkungan atau teman- teman juga sangat berpengaruh dalam proses seseorang berhenti dari narkoba.
4.6 Pandangan Masyarakat terhadap Penyalahgunaan Narkoba pada Kalangan Remaja