22
2.5.1.1 Keluarga
Pada awal kehidupan manusia, agen sosialisasi terdiri atas orang tua dan saudara kandung. Namun, dalam masyarakat yang mengenal
sistem keluarga luas, agen sosialisasi juga mencakup paman, bibi, kakek, dan nenek. Keluarga merupakan institusi paling penting
pengaruhnya terhadap proses sosialisasi manusia. Hal ini dimungkinkan karena berbagai kondisi yang dimiliki oleh keluarga.
Pertama, keluarga merupakan kelompok primer yang selalu tatap muka di antara anggotanya, sehingga dapat selalu mengikuti
perkembangan anggota-anggotanya. Kedua, orang tua mempunyai kondisi yang tinggi untuk mendidik anak-anaknya, sehingga
menimbulkan hubungan emosional. Ketiga, adanya hubungan sosial yang tetap, maka dengan sendirinya orang tua mempunyai peranan
yang penting terhadap proses sosialisasi anak. Narwoko, 2013:92 Pola sikap, perilaku, dan nilai-nilai yang ditanamkan orang tua
kepada anak melalui pengasuhannya tersebut merupakan landasan fundamental bagi perkembangan kepribadian maupun tingkah laku
anak selanjutnya. Orang tua juga berperan membentuk sistem interaksi yang intim dan berlangsung lama ditandai oleh loyalitas pribadi, cinta
kasih, dan hubungan yang penuh kasih sayang. Peran orang tua adalah membenahi mental anak.
Universitas Sumatera Utara
23
2.5.1.2 Kelompok Bermain
Kelompok bermain merupakan agen sosialisasi yang pengaruhnya besar dalam membentuk pola-pola perilaku seseorang,
baik yang berasal dari kerabat, tetangga, maupun teman sekolah. Di dalam kelompok bermain, individu akan mempelajari berbagai
kemampuan baru yang berbeda dengan apa yang mereka pelajari dari keluarganya, mempelajari nilai-nilai dan norma-norma, kultural, peran,
dan semua persyaratan lainnya yang dibutuhkan individu untuk memungkinkan partisipasinya efektif di dalam kelompoknya.
Narwoko, 2013:94
2.5.1.3 Sekolah
Di sini seseorang mempelajari hal baru yang belum dipelajarinya dalam keluarga ataupun kelompok bermain. Pendidikan formal
mempersiapkannya untuk penguasaan peran-peran baru di kemudian hari, di kala seseorang tidak tergantung lagi pada orangtuanya. Sekolah
merupakan suatu peralihan antara keluarga dan masyarakat. Sekolah memper- kenalkan aturan baru yang diperlukan bagi anggota
masyarakat, dan aturan baru tersebut sering berbeda dan bahkan dapat bertentangan dengan aturan yang dipelajari selama sosialisasi
berlangsung di rumah. Sunarto, 2004:25 Melalui lembaga pendidikan ini, individu diasah kecerdasan dan
keahliannya. Dalam lingkungan pendidikan, sosialisasi lebih diarahkan
Universitas Sumatera Utara
24
pada penanaman ilmu pengetahuan, teknologi, dan moralitas. Disinilah seorang peserta didik dikenalkan dengan nilai dan norma yang bersifat
resmi. Setiadi, 2011: 179
2.5.1.4 Media Massa