Informan RAB Tokoh Masyarakat .1 Informan SBB

63 khawatir akan nasib Desa Batukarang pada masa mendatang jika dipimpin oleh orang-orang yang tidak bermental kuat. Mereka sudah tidak memiliki etika dan tata krama. Hal yang harus ditingkatkan untuk mengurangi korban penyalahgunaan narkoba di Desa Batukarang adalah aspek sosial-ekonomi, aktivitas-aktivitas positif, komunitas pemuda selain karang taruna, serta perhatian orang tua. Harapannya, Desa Batukarang akan bersih dari masalah narkoba. Oleh karena itu, masyarakat harus bekerja sama dan sama-sama bekerja.

4.2.3.2 Informan RAB

RAB adalah pria yang berumur 34 tahun. Saat ini, RAB menjabat sebagai kepala desa Batukarang periode 20132017. Sekitar tahun 1975, ganja sudah ada di Desa Batukarang, namun belum ada larangan pemerintah dari pemerintah. Masyarakat menganggap ganja adalah sebagai jenis rumputan yang dapat digunakan untuk makanan ternak babi. Faktor-faktor yang menyebabkan remaja menyalahgunakan narkoba adalah karena pergaulan bebas, kurangnya perhatian orang tua, kurangnya pendidikan mengenai bahaya narkoba, kurangnya kegiatan-kegiatan positif seperti sanggar seni budaya serta olahraga. Mereka menggunakan warung di pinggiran desa, gubuk-gubuk, serta pemandian umum sebagai tempat Universitas Sumatera Utara 64 pemakaian narkoba. Adanya pemasok barang dari luar mempermudah warga untuk memperoleh narkoba. Ada tiga puluh persen remaja Desa Batukarang yang telah menjadi korban penyalahgunaan narkoba, termasuk remaja putri. Meningkatnya kasus kriminalitas, pencurian, dan kebrutalan para remaja membuat masyarakat tidak nyaman. Dalam penanganannya, masyarakat telah mengadakan pertemuan bersama pihak kepolisian, bidang kerohanian, serta lembaga-lembaga untuk penyalahgunaan narkoba untuk membahas pemberantasan narkoba Desa Batukarang. Masyarakat yang mengetahui siapa saja yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dihimbau agar melaporkan kepada pihak kepolisian. Namun, kebanyakan warga tidak berani untuk melaporkannya. RAB sebagai kepada Desa Batukarang mengakui banyak kesulitan yang dialami untuk menangani kasus narkoba sehingga hingga sekarang masih belum dapat diberantas dengan tuntas. Pertama, budaya, adat istiadat serta hubungan kekeluargaan mengakibatkan masyarakat enggan untuk bertindak tegas terhadap para pengguna narkoba. Kedua, tingkat premanisme di Desa Batukarang sangat tinggi. Masyarakat diancam jika melaporkan mereka ke pihak kepolisian. Ketiga, kurangnya pengetahuan mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba. RAB meminta kerja sama dan dukungan dari masyarakat untuk memberantas narkoba di Desa Batukarang. Tahun 2015 ini, pemerintah desa telah membuat program yaitu pengadaan posko polisi di Desa Batukarang. Universitas Sumatera Utara 65 Harapan RAB untuk remaja Desa Batukarang adalah supaya menjadi orang-orang yang kreatif dan berprestasi. Sebelum tahun 2000-an, pelajar Desa Batukarang selalu membuat predikat yang positif sehingga mengharumkan desa ini. Namun, angka pendidikan menurun setelah narkoba masuk ke Desa Batukarang. Hal yang harus ditingkatkan oleh masyarakat agar dapat mengurangi korban penyalahgunaan yaitu pendidikan mengenai bahaya narkoba, iman, aktivitas olahraga, keharmonisan keluarga serta kerja sama masyarakat.

4.2.3.3 Informan KS