69
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. ANALISIS KEBUTUHAN BAHAN BAKU IMPOR
Kebutuhan bahan baku impor PT Goodyear Indonesia, Tbk. setiap periodenya per bulan berbeda-beda sesuai dengan tingkat produksi yang
dilakukan perusahaan. Sifat permintaan bahan baku impor PT Goodyear Indonesia, Tbk. adalah stokastik atau probabilistik. Permintaan yang
bersifat stokastik atau probabilistik adalah tingkat permintaan untuk satu periode perencanaan atau untuk beberapa periode perencanaan tidak
diketahui dengan pasti, akan tetapi mengikuti suatu fungsi sebaran peluang tertentu yang berdasarkan pengalaman masa lalu nilai tengah dan
keragaman tingkat permintaannya dapat dicari atau diketahui. Tingkat produksi suatu perusahaan tergantung kepada estimasi dan
jumlah permintaan terhadap produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Perencanaan produksi PT Goodyear Indonesia Tbk.,
dipengaruhi oleh beberapa faktor atau informasi diantaranya data pemesanan yang diterima oleh bagian sales dari customer pembeli, data
produksi periode bulan lalu historical data, dan data penjualan periode bulan lalu. Informasi tersebut menjadi dasar perencanaan penetapan
jumlah produksi setiap bulan dalam satu periode tahun. Waktu pemesanan yang dilakukan oleh perusahaan terjadi setiap
bulan, tepatnya pemesanan dilakukan pada setiap awal bulan. Hal ini dikarenakan pemesanan dan pengiriman bahan baku impor memerlukan
waktu yang cukup lama. Tetapi, untuk sebagian bahan baku pemesanan tidak dilakukan setiap bulan terutama bagi bahan baku yang jumlah
penggunaannya sedikit. Lead time pemesanan dan pengiriman bahan baku tergantung kepada jarak negara asal produsen bahan baku tersebut.
Misalnya, lead time untuk bahan baku yang berasal dari kawasan Afrika, Eropa, dan Amerika adalah 3-5 bulan, kawasan Asia Timur, Asia Selatan
2-3 bulan, dan kawasan Asia Tenggara serta Australia adalah 1-2 bulan.
70 Aturan pemesanan bahan baku impor memiliki aturan khusus, di
mana pemesanan setiap bahan baku impor memiliki jumlah minimal pemesanan. Setiap suplier menetapkan jumlah minimal pemesanan,
sehingga bahan baku yang dipesan oleh perusahaan harus mengikuti aturan minimal jumlah pemesanan yang ditetapkan oleh suplier. Walaupun
jumlah bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan sedikit, tetapi bila jumlah tersebut tidak memenuhi jumlah minimal pemesanan maka suplier
tidak akan melayani pemesanan tersebut. Hal ini disebabkan karena pengiriman bahan baku impor memakan biaya yang besar.
Data permintaan bahan baku impor penggunaan bahan baku impor PT Goodyear Indonesia, Tbk. periode Januari – Desember 2005
dapat dilihat pada Lampiran 8. B.
PERANCANGAN PROGRAM
Program aplikasi ini dinamakan Sumaport yaitu Simulasi Persediaan Bahan Baku Impor. Program ini ditujukan untuk menganalisis
pengendalian persediaan bahan baku impor. Pada pembentukan sebuah program harus diketahui data dan informasi yang digunakan sebagai input
masukan dan output keluaran yang diharapkan. Oleh karena itu, tahapan awal yang dilakukan dalam perancangan sebuah program adalah
menentukan dan merancang output yang diinginkan dari program tersebut. Sumaport merupakan sebuah program aplikasi yang dirancang
untuk bahan baku terutama bahan baku impor yang memiliki frekuensi pemakaiannya sering dan dengan kuantitas pemakaian yang banyak.
Proses yang terjadi didalam program aplikasi ini antara lain teknik simulasi Monte Carlo yang digunakan untuk model perkiraan permintaan
bahan baku, menentukan atau menghitung persediaan pengaman safety stock
, titik pemesanan kembali re-order point, serta jumlah pemesanan optimal. Output akhir yang ingin ditampilkan dan dihitung adalah
mendapatkan biaya persediaan bahan baku yang optimal. Input
data yang dibutuhkan dalam program Sumaport adalah data penggunaan pemakaian bahan baku dalam satu periode tahun,
71 permintaan bahan baku, waktu tunggu lead time, harga bahan baku
impor, biaya-biaya seperti biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya pembelian. Data tersebut digunakan dan diolah dalam program
Sumaport untuk menghasilkan output yang diinginkan oleh user pengguna. Program Sumaport dirancang dengan aliran data yang mudah
untuk difahami oleh para pengguna user. Pada program Sumaport semua perhitungan dan aturan-aturan yang
ditetapkan dalam program tersebut diterjemahkan kedalam bahasa pemprograman. Bahasa pemprograman yang digunakan adalah Microsoft
Visual Basic 6.0 dengan basis sistem operasi XP20009x dan basis data yang digunakan adalah basis data yang tersedia dalam Microsoft Visual
Basic 6.0. Latar belakang pemilihan bahasa pemprogram Microsoft Visual Basic 6.0 yang digunakan dalam program aplikasi Sumaport adalah bahasa
pemprograman ini memiliki kemampuan dalam menyusun user interface antar muka pengguna atau tampilan form yang akan disajikan kepada
pengguna program, bersifat user friendly sehingga mudah untuk digunakan dan dimengerti oleh user pengguna, dan memberikan output
serta tampilan sesuai dengan keinginan dan rancangan pengguna. Program aplikasi ini tersusun dari beberapa form tampilan yang
mudah untuk dimengerti oleh para pengguna. Setiap form dilengkapi dengan tombol perintah, di mana form dan tombol perintah tersebut
dirancang dengan menggunakan bahasa pemprograman sesuai dengan fungsi form dan tombol tersebut. Penggunaan bahasa pemprograman
dalam menyusun suatu rancangan program aplikasi harus sesuai dengan input dan output yang diharapkan karena bahasa pemprograman memiliki
peranan penting dalam menterjemahkan proses yang dirancang untuk menghasilkan output yang diinginkan.
Sumaport tersusun dari beberapa menu utama yaitu menu HOME, klasifikasi bahan baku impor dengan metode analisis ABC, perkiraan
permintaan, pengendalian persediaan, dan simulasi persediaan. Setiap menu utama tersebut terdiri dari beberapa form. Struktur program
Sumaport dapat dilihat pada Gambar 18 berikut ini
72 Gambar 18. Struktur Program Aplikasi Sumaport
Program aplikasi Sumaport ini dilengkapi dengan password kata kunci. Tujuan dari penggunaan password ini adalah untuk menjaga
kerahasiaan data dan informasi, sehingga tidak sembarang pihak dapat mengoperasikan atau menjalankan aplikasi program ini. Sistem password
tersebut merupakan sistem pengaman pada program Sumaport, oleh karena itu hanya pihak atau departemen yang bersangkutan yang dapat
menjalankan atau mengoperasikan program tersebut. Pengoperasian dari program Sumaport dirancang semudah
mungkin sehingga para pengguna atau user dapat menjalankan program tersebut dengan cepat dan mudah. Pengoperasian dari program diawali
dengan mendouble klik ikon program ini kemudian user dapat melihat tampilan HOME. Pada tampilan HOME user akan disuguhkan dengan
pilihan untuk memasukkan password yang telah ditentukan, setelah input password
dilakukan oleh user dengan benar maka tahapan selanjutnya yaitu mengklik tombol “lanjut” untuk memasuki menu utama dan tombol
“batal” apabila user ingin membatalkan untuk menjalankan program. Untuk lebih jelasnya tampilan HOME dapat dilihat pada Gambar 19
seperti di bawah ini
Tam pilan HOME Masukan Password
Menu Ut am a Selesai
73 Gambar 19. Tampilan menu HOME program Sumaport
Setelah user menekan tombol “lanjut” maka user disuguhkan dengan pilihan form “model”. Pada form model tersebut user dihadapkan
pada empat pilihan model yaitu klasifikasi ABC, perkiraan permintaan, pengendalian persediaan, dan simulasi persediaan. Tahapan model tersebut
merupakan tahapan awal sampai dengan akhir pada program tersebut untuk mendapatkan output atau hasil akhir yang diinginkan oleh user
berupa total biaya persediaan yang optimal. Selain itu, dalam program terdapat deskripsi bahan baku impor yang dibagi ke dalam 5 kelompok,
sehingga pengguna dapat melihat bahan baku bahan baku impor yang akan dikendalikan.
C. ANALISIS ABC