37
Dat a yang diperlukan Tahap Pem ecahan Masalah
Teknik yang digunakan
B. PENDEKATAN BERENCANA
Pada penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan berencana. Menurut Thierauf dan Klenkamp 1975, dalam pendekatan
berencana akan diawali dengan pengamatan atau meneliti permasalahan seperti pertentangan-pertentangan atau ketidaksesuaian secara objektif dan
sebagainya. Setelah itu, metode yang dibentuk sebagai metode penyelesaian disesuaikan dengan tujuan, kebijaksanaan, batasan, serta
asumsi dari alternatif solusi permasalahan yang tersedia. Langkah-langkah dalam pendekatan berencana dapat dilihat pada
Gambar 8 berikut ini :
Um pan Balik
Gambar 8. Tahapan Pendekatan Berencana Thierauf dan Klekamp, 1975
Fakt a, ide, pendapat , dan lain-
lain
Observasi t erhadap gej ala perm asalahan dan m asalah yang
nyat a Definisi perm asalahan yang
sebenarnya at au nyat a Pengem bangan alt ernat if
penyelesaian berdasar kan fakt or- fakt or yang m em pengaruhi
perm asalahan I nform asi dari seluruh
sum ber yang dibut uhkan
Pem ilihan penyelesaian at au solusi opt im al berdasarkan analisa
alt ernat if- alt er nat if Dat a Em piris Cont oh
Verifikasi dar i solusi at au penyelesaian opt im al m elalui
t ahapan im plem ent asi Dat a Em piris
Pem buat an kendali yang sesuai yang digunakan unt uk m endet eksi
per ubahan yang dipengaruhi oleh solusi
Pengem bangan m odel m aksim isasi dan
m inim isasi Per alat an st andar
m et ode, t eknik, dan m odel
Alat Bant u Kom put er
38 Pada gambar tahapan pendekatan berencana seperti di atas,
terdapat enam tahapan utama dalam menyelesaikan serta membuat solusi dari sebuah permasalahan. Di mana, solusi yang diberikan oleh sebuah
pendekatan berencana adalah solusi yang bersifat operasional. Ke enam tahapan tersebut di antaranya yaitu :
1. Tahapan Observasi Pada tahap ini akan dilakukan terlebih dahulu pengenalan terhadap
berbagai jenis bahan baku yang digunakan atau dibutuhkan untuk proses produksi pembuatan ban. Setelah itu, dilakukan observasi terhadap
permasalahan mengenai pengendalian persediaan, observasi yang dilakukan tersebut berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan.
2. Definisi permasalahan yang sebenarnya atau nyata Definisi permasalahan yang sebenarnya merupakan interaksi yang
efektif dari fakta-fakta yang ditemukan di lapangan nyata. Menentukan faktor-faktor peubah yang akan mempengaruhi sistem atau kebijakan,
tujuan, sasaran, dan batasan terhadap penyelesaian masalah mengenai pengendalian persediaan bahan baku. Kemudian memformulasikan
permasalahan berdasarkan fakta yang ditemukan atau nyata terjadi. 3. Pengembangan alternatif penyelesaian berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi permasalahan Pada tahapan ini, analisa data yang didapatkan kemudian
dikembangkan alternatif-alternatif penyelesaian yang mungkin berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi.
4. Pemilihan penyelesaian atau solusi optimal berdasarkan analisa alternatif- alternatif
Solusi-solusi pemecahan masalah tersebut yang telah dijabarkan satu per satu kemudian dipilih menjadi suatu solusi masalah yang optimal.
Pemilihan solusi tersebut melalui tahapan analisa yang menggunakan model simulasi sistem persediaan. Kemudian merancang percobaan
simulasi dari model simulasi yang terpilih.
39 5. Verifikasi dari solusi atau penyelesaian optimal melalui tahapan
implementasi Pada tahap ini, dibentuk penyelesaian optimum melalui tahapan
implementasi, di mana penyelesaian atau solusi tersebut diuji melalui tahapan implementasi, sehingga didapatkan peubah-peubah kritis dan
analisa hasil yang didapatkan. 6. Pembuatan kendali yang tepat dan sesuai
Pada tahap terakhir, dibuat pengendalian yang tepat dan sesuai untuk mendekati perubahan yang mungkin terjadi dan dapat
mempengaruhi model penyelesaian. Dalam tahapan ini ketepatan serta kesesuaian dari formulasi permasalahan akan lengkap dengan memberikan
umpan balik terhadap observasi permasalahan pengendalian persediaan pada tahap awal.
C. TATA LAKSANA