PENDEKATAN BERENCANA PENGUJIAN NORMALITAS DATA Menurut Nasution dan Barizi 1994, pengujian normalitas suatu

37 Dat a yang diperlukan Tahap Pem ecahan Masalah Teknik yang digunakan

B. PENDEKATAN BERENCANA

Pada penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan berencana. Menurut Thierauf dan Klenkamp 1975, dalam pendekatan berencana akan diawali dengan pengamatan atau meneliti permasalahan seperti pertentangan-pertentangan atau ketidaksesuaian secara objektif dan sebagainya. Setelah itu, metode yang dibentuk sebagai metode penyelesaian disesuaikan dengan tujuan, kebijaksanaan, batasan, serta asumsi dari alternatif solusi permasalahan yang tersedia. Langkah-langkah dalam pendekatan berencana dapat dilihat pada Gambar 8 berikut ini : Um pan Balik Gambar 8. Tahapan Pendekatan Berencana Thierauf dan Klekamp, 1975 Fakt a, ide, pendapat , dan lain- lain Observasi t erhadap gej ala perm asalahan dan m asalah yang nyat a Definisi perm asalahan yang sebenarnya at au nyat a Pengem bangan alt ernat if penyelesaian berdasar kan fakt or- fakt or yang m em pengaruhi perm asalahan I nform asi dari seluruh sum ber yang dibut uhkan Pem ilihan penyelesaian at au solusi opt im al berdasarkan analisa alt ernat if- alt er nat if Dat a Em piris Cont oh Verifikasi dar i solusi at au penyelesaian opt im al m elalui t ahapan im plem ent asi Dat a Em piris Pem buat an kendali yang sesuai yang digunakan unt uk m endet eksi per ubahan yang dipengaruhi oleh solusi Pengem bangan m odel m aksim isasi dan m inim isasi Per alat an st andar m et ode, t eknik, dan m odel Alat Bant u Kom put er 38 Pada gambar tahapan pendekatan berencana seperti di atas, terdapat enam tahapan utama dalam menyelesaikan serta membuat solusi dari sebuah permasalahan. Di mana, solusi yang diberikan oleh sebuah pendekatan berencana adalah solusi yang bersifat operasional. Ke enam tahapan tersebut di antaranya yaitu : 1. Tahapan Observasi Pada tahap ini akan dilakukan terlebih dahulu pengenalan terhadap berbagai jenis bahan baku yang digunakan atau dibutuhkan untuk proses produksi pembuatan ban. Setelah itu, dilakukan observasi terhadap permasalahan mengenai pengendalian persediaan, observasi yang dilakukan tersebut berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di lapangan. 2. Definisi permasalahan yang sebenarnya atau nyata Definisi permasalahan yang sebenarnya merupakan interaksi yang efektif dari fakta-fakta yang ditemukan di lapangan nyata. Menentukan faktor-faktor peubah yang akan mempengaruhi sistem atau kebijakan, tujuan, sasaran, dan batasan terhadap penyelesaian masalah mengenai pengendalian persediaan bahan baku. Kemudian memformulasikan permasalahan berdasarkan fakta yang ditemukan atau nyata terjadi. 3. Pengembangan alternatif penyelesaian berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan Pada tahapan ini, analisa data yang didapatkan kemudian dikembangkan alternatif-alternatif penyelesaian yang mungkin berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi. 4. Pemilihan penyelesaian atau solusi optimal berdasarkan analisa alternatif- alternatif Solusi-solusi pemecahan masalah tersebut yang telah dijabarkan satu per satu kemudian dipilih menjadi suatu solusi masalah yang optimal. Pemilihan solusi tersebut melalui tahapan analisa yang menggunakan model simulasi sistem persediaan. Kemudian merancang percobaan simulasi dari model simulasi yang terpilih. 39 5. Verifikasi dari solusi atau penyelesaian optimal melalui tahapan implementasi Pada tahap ini, dibentuk penyelesaian optimum melalui tahapan implementasi, di mana penyelesaian atau solusi tersebut diuji melalui tahapan implementasi, sehingga didapatkan peubah-peubah kritis dan analisa hasil yang didapatkan. 6. Pembuatan kendali yang tepat dan sesuai Pada tahap terakhir, dibuat pengendalian yang tepat dan sesuai untuk mendekati perubahan yang mungkin terjadi dan dapat mempengaruhi model penyelesaian. Dalam tahapan ini ketepatan serta kesesuaian dari formulasi permasalahan akan lengkap dengan memberikan umpan balik terhadap observasi permasalahan pengendalian persediaan pada tahap awal.

C. TATA LAKSANA