Model Economic Order Quantity EOQ

18 f. Keputusan investasi, hal ini menjadi sangat penting mengingat material- material pada kelompok A akan menggambarkan investasi yang lebih besar dalam inventori, maka perlu lebih berhati-hati dalam membuat keputusan tentang kuantitas pesanan dan stok pengaman terhadap material-material kelompok A dibandingkan terhadap material-material kelompok B dan C.

3. Model Economic Order Quantity EOQ

Menurut Waters 1992 model EOQ merupakan model yang digunakan sebagai alat analisis pengendalian persediaan karena dengan menggunakan analisis model EOQ ini dapat meminimisasi total biaya jumlah permintaan. Menurut Handoko 2000, model EOQ ini digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang meminimumkan biaya langsung penyimpanan persediaan dan biaya pemesanan persediaan. Rumus EOQ yang biasa digunakan yaitu : Q = 2SD H Di mana : D = penggunaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu S = biaya pemesanan per pesanan H = biaya penyimpanan per unit per tahun Model EOQ di atas dapat diterapkan apabila asumsi-asumsi berikut dapat dipenuhi : ƒ Permintaan akan produk adalah konstan, seragam dan diketahui deterministik. ƒ Harga per unit produk adalah konstan. ƒ Biaya penyimpanan per unit per tahun konstan. ƒ Biaya pemesanan per pesanan konstan. ƒ Waktu antara pesanan dilakukan dan barang-barang diterima lead time konstan. 19 ƒ Tidak terjadi kekurangan barang atau back orders. Tingkat persediaan dengan asumsi EOQ dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini E Tingkat Persediaan Unit C D A ⇔B Waktu Gambar 4. Tingkat Persediaan dengan Asumsi EOQ Di mana : = persediaan habis A-B = waktu tunggu C = pesanan dilakukan D = tingkat persediaan saat melakukan pesanan E = tingkat persediaan saat pesanan diterima Pada Gambar 4, perusahaan dapat memesan saat persediaan bahan baku sudah mencapai D unit, yaitu saat persediaan hanya mencukupi untuk kebutuhan pemakaian selama waktu tunggu. Pesanan sebesar E unit, datang saat persediaan sudah habis. Asumsi EOQ bersifat konstan sehingga tidak ada kekurangan persediaan karena peningkatan pemakaian bahan baku atau keterlambatan datangnya bahan baku. Menurut Rangkuti 2002 metode pengendalian dengan menggunakan model EOQ terbagi ke dalam beberapa kategori di antaranya: ƒ Model EOQ pengawasan persediaan dengan adanya kebutuhan tetap Pengawasan persediaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang dapat dipecahkan dengan menerapkan metode kuantitatif. Konsep ini dapat diterapkan pada industri skala kecil maupun skala 20 besar. Model ini dapat diterapkan apabila kebutuhan-kebutuhan permintaan di masa yang akan datang memiliki jumlah yang konstan dan relatif memiliki fluktuasi perubahan yang sangat kecil. Jika jumlah permintaan telah diketahui, maka kita dapat mengasumsikan bahwa jumlah permintaan dan masa tenggang merupakan bilangan yang konstan dan diketahui. ƒ Model EOQ dengan adanya stock out Jika jumlah permintaan atau kebutuhan lebih besar dari tingkat persediaan yang ada, maka akan terjadi kekurangan persediaan atau biasa disebut dengan ”stock out”. Pada situasi terjadi kekurangan persediaan, seorang pengusaha akan menghadapi dua kemungkinan yaitu 1 permintaan akan dibatalkan sama sekali, dan 2 barang yang masih kurang akan dipenuhi kemudian. Tetapi, jalan yang terbaik adalah dengan mengadakan perjanjian bahwa barang yang tidak dapat dipenuhi saat ini akan dikirim kemudian, dengan demikian barang yang masih kurang akan dipenuhi pada putaran produksi berikutnya. Akan tetapi perusahaan tersebut akan kehilangan biaya karena kekurangan persediaan Stockout cost = Cp. ƒ Model EOQ dengan adanya kapasitas lebih Kapasitas lebih dalam persediaan merupakan stok atau persediaan yang disimpan akibat tidak seluruhnya dapat terserap oleh pasar. ƒ Model EOQ dengan adanya masa tenggang Masa tenggang dapat diartikan sebagai waktu penundaan antara saat pemesanan dengan saat penerimaan. Ada dua kemungkinan masa tenggang yaitu 1 Tt t atau 2 Tt t , di mana Tt adalah masa tenggang dan t adalah masa putaran produksi atau waktu pesanan. Pada model ini, jumlah pesanan optimal Qo tidak berpengaruh dengan adanya masa tenggang. Tetapi permasalahannya adalah menentukan jumlah persediaan yang minimum pada saat persediaan sudah harus diajukan kembali, untuk menghindari terjadinya kekosongan dalam stok dan sedemikian rupa sehingga barang pengganti sudah tiba tepat pada awal putaran berikutnya. 21 ƒ Model EOQ dengan kebutuhan tidak tetap Model ini dikategorikan kedalam single atau multi-period model. Pada multi-period model, distribusi dari permintaan dapat berbentuk stationary atau non stationary. Pada multi period model dengan permintaan berbentuk stationary dapat dengan mudah dikembangkan menjadi model berbentuk non stationary. Kriteria dasar pengambilan keputusan adalah dengan meminimalkan biaya yang dapat diharapkan atau memaksimalkan laba, untuk itu model pengawasan persediaannya dilakukan secara terus-menerus continous review model. Asumsi yang digunakan dalam model ini adalah : a. Masa tenggang antara waktu pemesanan adalah bersifat stochastic b. Permintaan yang tidak dapat dipenuhi selama masa tenggang akan dilakukan pengiriman kemudian backlog. c. Pola distribusi permintaan selama masa tenggang adalah independen waktunya. d. Pada saat yang bersamaan tidak ada pemesanan lagi. ƒ Model EOQ dengan adanya potongan harga Potongan harga merupakan kebijakan di mana harga beli per unitnya akan lebih murah dibandingkan dengan harga beli per unit rata-rata. Hal ini dapat terjadi karena jumlah produk yang dibeli telah mencapai batasan pembelian minimum tertentu. Pada umumnya harga beli per unit menurun sebesar kenaikan jumlah pembelian. Jika permintaan telah diketahui jumlahnya, maka dengan sendirinya dalam persediaan tidak terjadi kehabisan stok, sehingga harga beli per unitnya menjadi bervariasi tergantung pada jumlah barang yang dibeli. Kondisi ini disebut juga dengan ”Model EOQ dengan adanya potongan harga”. ƒ Model EOQ dengan asumsi aliran produk kontinu Selain menerima order pada saat yang bersamaan, perusahaan juga dapat menghasilkan produk secara kontinu. Oleh karena itu, produk yang dihasilkan dapat dikirim ke persediaan. 22

4. Persediaan Pengaman Safety Stock