Model Analisis ABC MODEL PENGENDALIAN PERSEDIAAN

16

2. Model Analisis ABC

Umumnya persediaan terdiri dari berbagai jenis barang dengan jumlah yang banyak, di mana masing-masing jenis barang membutuhkan analisis tersendiri untuk mengetahui besarnya order size dan order point. Berbagai jenis barang tersebut tidak seluruhnya memiliki tingkat prioritas yang sama. Oleh karena itu, untuk mengetahui jenis-jenis barang yang perlu mendapat prioritas maka dapat digunakan analisis ABC Rangkuti, 2002. Menurut Machfud 1999, analisis ABC merupakan alat yang sangat berguna untuk menentukan persediaan jenis barang mana yang penting untuk dikendalikan berdasarkan kriteria tertentu yang dianggap penting bagi perusahaan, karena setiap unit barang persediaan merupakan kapital sehingga kriteria yang umum digunakan adalah dalam satu tahun, yang dicari dengan mengalikan jumlah persediaan yang digunakan dalam satu tahun dengan biaya per unit persediaan. Menurut Herjanto 2003, analisis ABC bertujuan untuk mengklasifikasikan persediaan, biasanya berdasarkan jumlah rupiah yang tertanam pada barang-barang tersebut. Pada analisis ini terbagi menjadi tiga kelompok yaitu A sangat penting, B penting, dan C kurang penting. Secara umum kelompok A tersedia sekitar 15 dari total persediaan dengan biaya sebesar 70-80 dari total biaya persediaan. Kelompok B tersedia sekitar 35 dari total persediaan dengan jumlah biaya persediaan sebesar 15-25 dari total biaya persediaan, dan kelompok C tersedia sebesar 50 dari total persediaan dan memerlukan biaya persediaan sebesar 5 dari total biaya persediaan. Grafik analisis ABC dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini 17 Sumber : Herjanto, 2003 Gambar 3. Grafik Analisis ABC Analisis ABC digunakan sebagai alat untuk menetapkan Gaspersz, 2002 : a. Frekuensi penghitungan inventori, di mana material-material kelompok A harus lebih sering diuji dalam hal akurasi catatan inventori dibandingkan material-material kelompok B atau C. b. Prioritas rekayasa, di mana material-material kelompok A dan B memberikan petunjuk pada bagian rekayasa dalam peningkatan program reduksi biaya ketika mencari material-material tertentu yang perlu difokuskan. c. Prioritas pembelian, di mana aktivitas pembelian seharusnya difokuskan pada bahan-bahan baku bernilai tinggi high cost dan penggunaan dalam jumlah yang tinggi high usage. Fokus pada material-material kelompok A untuk pemasokan sourcing dan negosiasi. d. Keamanan, meskipun nilai biaya per unit merupakan indikator yang lebih baik dibandingkan nilai penggunaan, namun analisis ABC boleh digunakan sebagai indikator dari material-material kelompok A dan B yang seharusnya lebih aman disimpan dalam ruangan terkunci untuk mencegah kehilangan, kerusakan, atau pencurian. e. Sistem pengisian kembali, di mana pengelompokkan ABC akan membantu mengidentifikasi metode pengendalian yang digunakan. Nilai Rp Bahan Baku 80 70 60 50 40 30 20 10 Persediaan Bahan Baku 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 18 f. Keputusan investasi, hal ini menjadi sangat penting mengingat material- material pada kelompok A akan menggambarkan investasi yang lebih besar dalam inventori, maka perlu lebih berhati-hati dalam membuat keputusan tentang kuantitas pesanan dan stok pengaman terhadap material-material kelompok A dibandingkan terhadap material-material kelompok B dan C.

3. Model Economic Order Quantity EOQ