5.2.2. Produksi dan Operasi
Produk yang dihasilkan PT.INTIRUB meliputi berbagai jenis ban mobil. Berdasarkan jenis konstruksi dan pemakaiannya, produk yang dihasilkan meliputi:
1 Ban Radial Ban radial adalah jenis ban yang memiliki konstruksi lebih unggul
dibandingkan dengan jenis ban lainnya dan menggunakan sabuk belt. Fungsi belt
adalah memperkuat tread bagian yang langsung bersentuhan dengan jalan dan memperbesar daya cangkram terhadap permukaan jalan. Keunggulan ban
radial adalah nyaman, lebih kuat, tread lebih datar menapak permukaan jalan lebih mantap, lebih awet, lebih stabil, daya cangkram tetap prima di jalan basah
atau kering, dan anti slip. Pada umumnya ban radial ini tidak memerlukan ban dalam tubeless.
2 Ban Bias Ban bias adalah jenis ban yang memiliki konstruksi yang lebih sederhana
dibandingkan ban radial. Ban bias dilengkapi dengan breaker peredam dan dalam penggunaannya biasanya memerlukan ban dalam. Jenis ban ini terbagi ke
dalam tiga kelompok ban, yang meliputi: a. Passanger Conventional
Passanger conventional merupakan ban khusus mobil angkutan umum, namun memiliki konstruksi yang lebih sederhana dibandingkan jenis ban radial.
b. Light Truck Tire Light Truck Tire
merupakan jenis ban yang lebih besar dari passanger tire dan diperuntukkan bagi jenis mobil seperti minibus, colt, dan truk-truk kecil.
Berdasarkan ukuran ring, ban light truck terdiri dari mini light truck ring 10”- 12”, ULTUltra light truck ring 13”-14”, dan light truck ring 15”-16”.
c. Truck and Bus Tire TB Truck and Bus Tire
merupakan jenis ban yang berukuran paling besar dibandingkan dengan ketiga jenis ban lainnya. Ban ini diperuntukkan bagi
jenis mobil besar seperti truk dan bus. Dalam memproduksi ban diperlukan material, mesin, metode, dan sumber
daya ,manusia. Material dalam pembuatan ban adalah chemical, karet, minyak, kawat baja, dan benang nilon. Pengadaan bahan baku tersebut sebagian besar
merupakan produk impor. Hampir 95 bahan baku merupakan produk impor kecuali bahan baku karet yang dipasok oleh dalam negeri.
Mesin- mesin yang digunakan untuk memproses bahan baku hingga menjadi ban adalah sebagai berikut:
1. Mesin pemotong getah karet belt cutter 2. Mesin penggiling karet banbury mixer
3. Mesin pelumat karet dump mill, open mill 4. Mesin pembuat telapak ban extruder
5. Mesin pelapis benang nilon tree roll calenderTRC 6. Mesin pemotong benang nilon yang telah dilapisi karet bias cutter
7. Mesin pelepas dan pembentuk kawat baja extruder bead dan bead building
8. Mesin pemasak ban tire curingpress 9. Mesin pencukur ban trimming
10. Mesin pengukurseleksi ban FVM dan balancing
Secara garis besar kondisi mesin- mesin pabrikan dalam keadaan sudah tua dan frekuensi kerusakan sudah berada dalam batas yang tidak wajar sehingga
sering mengganggu kelancaran proses produksi. Dalam hal ini kurangnya maintenance mesin- mesin pabrikan menjadi faktor yang mempengaruhi
perusahaan dalam mencapai target produksi setiap periode. Selain itu Kondisi fasilitas produksi seperti alat berat forklift dan kompresor yang rusak dan tidak
cepat diantisispasi untuk diperbaiki juga turut menjadi faktor yang menghambat pemenuhan target produksi.
Metode yang digunakan dalam mempertahankan kualitas hasil produksi adalah pembuatan spesifikasi dalam setiap tahap dan dalam implementasinya
diawasi oleh Divisi Quality Assurance. Spesifikasi yang dikeluarkan oleh Departemen Research and Development terlebih dahulu harus melalui uji coba
yang terdiri dari: 1. Uji laboratorium
2. Wheel test resiliometer test
3. Fielt test
4. Cut analysis
5. Termocople study
6. FVM
Disamping sepisifikasi tersebut dalam menjaga standar produksi ban, PT INTIRUB berpedoman pada ketentuan APBI. Selain itu dalam menjaga standar
kualitas, PT. INTIRUB menggunakan SNI dan ISO 9002. Aspek sumberdaya manusia juga mendukung kelancaran proses produksi. Oleh karena itu
dibutuhkan sumberdaya manusia yang loyal, berdedikasi tinggi, terampil dalam bidangnya, disiplin, dan jujur.
Kapasitas pabrik PT. INTIRUB saat ini adalah 50 000 unit per bulan atau 600 000 unit per tahun, akan tetapi seringnya terjadi kerusakan mesin serta
kurangnya fasilitas produksi yang berupa alat berat pengangkut output dalam pabrik menghambat pemenuhan target produksi. Berikut ditunjukkan dalam
Tabel 12. Produksi Ban terencana dan aktual PT. INTIRUB selama lima tahun terakhir.
Tabel 12. Produksi Ban PT. INTIRUB Tahun 2001-2005 unit
Tahun Plan Production
Actual Production 2001
580 800 559 500
2002 552 880
539 986 2003
544 050 494 660
2004 589 500
517 189 2005
566 050 482 474
Sumber: PT. INTIRUB, 2006 Diolah
Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa produksi PT. INTIRUB tidak dalam kapasitas optimal, bahkan produksi aktual PT. INTIRUB jauh di bawah
produksi yang direncanakan. Hal ini disebabkan sering terjadinya kerusakan mesin serta kurangnya fasilitas produksi yang memadai.
5.2.3. Penelitian dan Pengembangan