2.1.7. Prioritas Strategi
Quantitative Strategic Planning Matrix merupakan tahap penentuan
prioritas dari strategi alternatif terbaik. QSPM menggunakan input dari identifikasi faktor strategis dan hasil mencocokkan analisis IE, GE, dan SWOT
untuk memeutuskan secara sasaran strategi alternatif yang terbaik. Matriks ini adalah alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi
alternatif secara obyektif dengan menggunakan penilaian intuitif yang baik. Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi
berdasarkan pada sejauh mana faktor- faktor sukses kritis eksternal dan internal dimanfaatkan atau diperbaiki. Daya tarik relatif dari setiap strategi dalam satu set
alternatif dihitung dengan menetapkan dampak kumulatif dari setiap faktor sukses kritis eksternal dan internal.
Sifat positif dari QSPM adalah alat ini mengharuskan ahli strategi untuk membuat faktor- faktor kunci strategis eksternal dan internal menjadi lebih kecil
kemungkinannya terabaikan atau diberi bobot secara tidak sesuai. Hal ini disebabkan dalam pemberian peringkat dan daya tarik menggunakan keputusan
subyektif, namun dalam prosesnya menggunakan informasi obyektif David, 1999.
2.2. Hasil Penelitian Terdahulu
Tarigan 2004 dalam Analisis Strategi Pemasaran Minyak Sawit pada PT. PD. Paya Pinang Group, Medan membahas mengenai proyeksi konsumsi minyak
sawit CPO di Sumatera Utara, mengidentifikasi faktor- faktor yang terdapat dalam lingkungan internal yang merupakan kekuatan dan kelemahan bagi
perusahaan dan eksternal yang merupakan peluang dan ancaman pada perusahaan, dan merumuskan strategi pemasaran yang akan diterapkan di PT PD. Paya Pinang
Group, Medan. Strategi S-O yang dapat digunakan perusahaan yaitu mempertahankan
mutu produk untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada serta memperluas pasar untuk meningkatkan volume penjualan.
Strategi S-T yang dapat digunakan perusahaan adalah membuat perencanaan target penjualan produk yang tepat di masa yang akan datang. Strategi W-O yang
dapat digunakan perusahaan adalah melakukan optimalisasi produksi untuk mengembangkan pasar. Strategi W-T yang dapat digunakan perusahaan adalah
pembinaan market share. Simatupang 2002 dalam Analisis Strategi Pemasaran Sayuran
Hidroponik pada PT. Misadana mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal perusahaan yang paling mempengaruhi dalam penetapan
strategi pemasaran serta menyusun strategi pemasaran sayuran hidroponik pada PT. Misadana.
Strategi yang disarankan dalam jangka pendek adalah strategi konsolidasi dengan tipe penciutan retrenchment. PT Misadana sebaiknya tidak melayani
semua pengecer yang menjadi pelanggan saat ini. Segmen yang dipillih adalah segmen yang dianggap menguntungkan sesuai kondisi perusahaan. PT Misadana
perlu melakukan perbaikan pada strategi produk, khususnya kontrol mutu sayuran, merek, dan kemasan. Dalam jangka panjang PT. Misadana perlu melakukan
diversifikasi, meliputi diferensiasi pasar yang disertai dengan diferensiasi produk.
Hal ini dilakukan dengan memperluas target pasar akan tetapi dengan pelayanan yang berbeda dari target pasar yang lama.
Lumbantoruan 2001 dalam Analisis Strategi Pemasaran Telur Ayam Ras pada PT. Dara Molek Farm membahas mengenai kondisi persaingan dalam usaha
peternakan telur ayam ras dan strategi pemasaran yang dilakukan oleh peternakan- peternakan ayam ras petelur.
Kekuatan utama PT. Dara Molek Farm adalah lokasi pemasaran yang strategis, jaringan distribusi yang mantap, sumberdaya manusia yang berkualitas,
dan jasa delivery. Sebaliknya kelemahan PT. Dara Molek Farm yaitu belum optimalnya kapasitas produksi perusahaan dan efisiensi produksi yang belum
efisien. Faktor eksternal yang menjadi peluang adalah kemajuan teknologi di bidang komunikasi, transportasi, dan informasi yang dapat me mpermudah
jalannya usaha, pertumbuhan penduduk tinggi dan kebijakan pemerintah yang mendukung usaha. Sedangkan ancaman yang dihadapi perusahaan adalah
perekonomian yang tidak stabil, pesaing dengan harga rendah dan jumlahnya semakin banyak, adanya barang substitusi, dan pemasok yang didominasi
beberapa perusahaan. Strategi yang harus dilakukan perusahaan adalah strategi penetrasi pasar
dan pengembangan pasar dan produk. Metode pelaksanaan strategi adalah metode pengembangan internal.
2.3. Alur Kerangka Pe nelitian