Sejarah Ringkas Perusahaan GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah Ringkas Perusahaan

PT. INTIRUB Indonesia Tire and Rubber Works merupakan salah satu perusahaan industri yang bergerak dalam bidang produksi untuk menghasilkan ban-ban kendaraan bermotor, dimana tujuan utamanya untuk melengkapi kebutuhan ban dalam negeri sehingga tidak tergantung pada produk luar negeri. PT. INTIRUB Persero didirikan tanggal 16 September 1954 di Jakarta dengan akta notaris Mr. F. Soewandi yang kemudian dipublikasikan dalam berita negara No. 52 pada tanggal 1 juli 1955. Pada waktu itu didirikan dengan nama lengkap badan usahanya adalah NV. INTIRUB Naamlooze Vennorschap Indonesia Tire and Rubber Works , dengan modal usaha yang dimiliki oleh Bank Industri Negara yang sekarang menjadi Bank Pembangunan Indonesia BAPINDO. Pada tanggal 20 Maret 1956 pemerintah Indonesia melakukan penandatanganan kontrak pembelian mesin- mesin pabrik ban kendaraan bermotor dengan pihak Techno Export dengan pihak Cekoslowakia. Selanjutnya didirikan pula sebuah pabrik ban baru di Palembang dengan nama PT. INDORUB Indonesia Rubber. PT. INDORUB ini merupakan perusahaan swasta nasional pertama yang dipimpin oleh Dr. A.E. Gani, yang mana perusahaan ini adalah unit NV. INTIRUB yang ada di Jakarta. Pada tahun1958 pemasangan mesin- mesin kendaraan bermotor yang dipesan Cekoslowakia selesai dipasang dan proses produksi telah berjalan dengan lancar. Pabrik pada saat itu dapat memproduksi ban pertama kali yang berupa ban luar dan ban dalam dengan ukuran 600-16 untuk ukuran ideal yaitu ban jeep dan oplet. Sedangkan produksi normal NV. INTIRUB dijalankan pada tanggal 1 April 1959 dengan memproduksi dua macam ukuran ban, yaitu ban ukuran 600- 16 jeep dan truk dan 750-20 truk dan bus dengan desain kapasitas terpasang sebanyak 650 pasang ban perharinya. Pada tanggal 16 Mei 1959 perusahaan diresmikan pembukuannya ole h Pejabat Pemerintah Mr. Sartono yang didampingi oleh Menteri Perindustrian Ir. Ingkiriwang. Dua tahun kemudian pada tanggal 1 Januari 1961 berdasarkan keputusan Menteri Perindustrian Dasar dan Pertambangan No. 3481M. Perdatam, status perusahaan tersebut berubah menjadi perusahaan negeri. Pada tanggal 26 Juli 1971 pemerintah RI menandatangani kontrak kerja sama dengan Goodyear International Corporation dalam bidang Management Agreement dan Technical Service Agreement untuk mengatasi pasang surut yang dialami oleh PN. INTIRUB Jakarta dan PT. INDORUB Palembang. Dengan kerjasama ini pengelolaan PN. INTIRUB dan PT. INDORUB diserahkan dan dijalankan oleh tim manajemen Goodyear selama jangka waktu lima tahun. Dalam jangka waktu lima tahun tersebut, PN. INTIRUB Jakarta berubah menjadi PT. INTIRUB Persero berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 1971. kemudian pada tanggal 9 Januari 1976 PT. INTIRUB Persero Jakarta dan PT. INDORUB Palembang dilebur menjadi satu dengan nama PT. INTIRUB. Pada tahun 1974, PT. INTIRUB Persero bersama-sama dengan perusahaan ban lainnya di Indonesia mempelopori terbentuknya APBI Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia yang secara otomatis menjadi anggotanya. Dalam perkembangan selanjutnya kontrak kerjasama dengan Goodyear International Corporation diperpanjang hingga akhir tahun 1981. pada akhir tahun 1978 dimulai pelaksanaan program peningkatan mutu dan perluasan PPM I dengan meningkatnya kapasitas dari 2400 ban per hari menjadi 4000 ban per hari. Bentuk kontrak kerja sama semacam ini sangat bermanfaat sehingga pada tanggal 17 Oktober 1983 PT. INTIRUB kembali menandatangani kontrak kerja sama dengan perusahaan ban American Uni Royal Goodrich untuk jangka waktu sepuluh tahun. Uni Royal Goodrich dikenal sukses dalam pembuatan ban jenis racing radial dan ban pesawat terbang. Kontrak kerjasama lain yang dilakukan oleh PT. INTIRUB Persero adalah dengan PT. Gajah Tunggal pada tanggal 1 April 1987 hingga tahun 1989. Dan pada tanggal 16 Mei 1990 dilakukan kerja sama dengan PT. Bimantara Cakra Nusa serta PT. Arya Loka Sentana ASTRA Grup dengan komposisi saham kepemilikan sebagai berikut: - 30 pemerintah - 37,5 PT. Bimantara Cakra Nusa - 32,5 PT. Arya Loka Sentana Dengan adanya kerjasama tersebut PT. INTIRUB Persero berubah menjadi PT. INTIRUB. Perkembangan kinerja PT. INTIRUB tidak terlepas dari situasi persaingan yang semakin kompetitif. Oleh karena itu dalam mencapai efisiensi dan efektifitas produksi pabrik di Palembang ditutup pada tahun 1992. Kemudian berdasarkan akta No. 4 dan 5 tanggal 3 Maret 1997 terjadi jual beli saham PT. INTIRUB yang dimiliki pemerintah Republik Indonesia, PT. Bimantara Cakra Nusa, dan PT. Arya Loka Sentosa dijual kepada PT. Mega Rubber Factory dan PT. Trisetijo Manunggal Utama. Selanjutnya akta No. 6 tanggal 3 Maret 1997 dari Notaris Sutjipto SH, rapat umum pemegang saham luar biasa PT. INTIRUB telah menyetujui pengeluaran saham dengan portable sebanyak 7000 lembar saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1 000 000 per lembar yang diambil secara right issue masing- masing oleh PT. Mega Rubber Factory sebanyak 4.179 lembar saham dan PT. Trisetijo Manunggal Utama sebanyak 2.821 lembar saham. Kerja sama ini mengikutsertakan saham dari masing- masing pihak yang besarnya sebagai berikut: 1. PT. Mega Rubber Factory = 40 2. PT. Trisetijo Manunggal Utama = 27 3. PT. Bimantara Cakra Nusa = 12,37 4. PT. Arya Loka Sentana = 10,73 5. Pemerintah Republik Indonesia = 9,90 Total = 100

4.2. Struktur Organisasi Perusahaan