dibutuhkan sumberdaya manusia yang loyal, berdedikasi tinggi, terampil dalam bidangnya, disiplin, dan jujur.
Kapasitas pabrik PT. INTIRUB saat ini adalah 50 000 unit per bulan atau 600 000 unit per tahun, akan tetapi seringnya terjadi kerusakan mesin serta
kurangnya fasilitas produksi yang berupa alat berat pengangkut output dalam pabrik menghambat pemenuhan target produksi. Berikut ditunjukkan dalam
Tabel 12. Produksi Ban terencana dan aktual PT. INTIRUB selama lima tahun terakhir.
Tabel 12. Produksi Ban PT. INTIRUB Tahun 2001-2005 unit
Tahun Plan Production
Actual Production 2001
580 800 559 500
2002 552 880
539 986 2003
544 050 494 660
2004 589 500
517 189 2005
566 050 482 474
Sumber: PT. INTIRUB, 2006 Diolah
Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa produksi PT. INTIRUB tidak dalam kapasitas optimal, bahkan produksi aktual PT. INTIRUB jauh di bawah
produksi yang direncanakan. Hal ini disebabkan sering terjadinya kerusakan mesin serta kurangnya fasilitas produksi yang memadai.
5.2.3. Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan merupakan faktor yang mempengaruhi pengembangan produk, baik dari segi bentuk, kualitas maupun performance dari
suatu produk yang dihasilkan. Oleh karena itu Divisi Penelitian dan
Pengembangan PT. INTIRUB melakukan penelitian yang ditujukan untuk meningkatkan posisi produk yang dihasilkan yang meliputi:
- Penelitian terhadap perubahan desain ban lama serta merancang jenis-jenis dan ukuran ban baru yang sesuai dengan tren internasional.
- Penelitian yang berupa product improvement secara berkesinambungan. Divisi Penelitian dan Pengembangan bertanggung jawab atas kualitas
input atau bahan baku maupun output secara keseluruhan. Pengawasan mutu tersebut disesuaikan dengan standar ISO 9002 dan SNI. Akan tetapi kemampuan
teknologi yang dimiliki PT. INTIRUB hanya bersifat mempertahankan teknologi yang ada karena keterbatasan uji mutu, tenaga ahli, dan sumberdaya modal. Jika
dibandingkan dengan pabrikan lain penggunaan teknologi produksi PT. INTIRUB relatif kurang efisien.
5.2.4. Keuangan
Sumber dana dan permodalan PT. INTIRUB berasal dari dana perputaran kas pribadi perusahaan dan pinjaman modal kerja kepada Bank Lippo dan Bank
Mandiri. Proporsi permodalan sebagian besar berupa pinjaman sehingga dalam meluaskan skala produksinya PT. INTIRUB memiliki kesulitan dalam hal
penyediaan modal. PT. INTIRUB berusaha memperbaiki ROI return on investment dengan
menjual produk yang memiliki profit. Dengan kata lain, harga produk yang dijual harus melebihi biaya ditambah dengan margin. ROI merupakan indikator
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba sesungguhnya, atau laba yang dicapai dikaitkan dengan jumlah harta yang ditanam perusahaan. Rasio
keuntungan terhadap setiap unit penjualan ban PT. INTIRUB adalah 4,14. Dalam situasi tingginya biaya produksi yang disebabkan oleh tingginya bahan
bakar minyak sehingga meningkatkan hingga 10 biaya produksi, margin keuntungan terebut tergolong relatif baik.
Pada saat ini PT. INTIRUB hanya melayani penjualan dengan pembayaran tunai. Hal ini ditujukan untuk menjaga ketersediaan kas pada perusahaan untuk
diputarkan menjadi modal pada produksi berikutnya.
5.2.5. Pemasaran