20 Selain itu, lebih lanjut dapat dilihat hubungan ecological footprint dengan
ecological input-output untuk menentukan batasan optimal dalam pemanfaatan areal pesisir untuk perikanan budidaya. Diharapkan hasil ini bisa menjadi
rekomendasi dan pertimbangan pengambil kebijakan dalam merencanakan pembangunan perikanan budidaya berkelanjutan di wilayah pesisir Provinsi
Banten terkait dengan pemanfaatan areal pesisir untuk perikanan budidaya.
3.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian didasarkan pada pasal 18 UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang menyebutkan bahwa wilayah pesisir Provinsi Banten
meliputi wilayah laut sejauh 12 mil, yang diukur dari garis pantai ke arah laut lepas danatau ke arah perairan kepulauan. Secara geografis meliputi wilayah
pesisir dari Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak. Batas di daratan meliputi daerah-daerah yang tergenang
air maupun yang tidak tergenang air yang masih dipengaruhi oleh proses-proses laut seperti pasang surut, angin laut dan intrusi garam, sedangkan batas di laut
ialah daerah-daerah yang dipengaruhi oleh proses-proses alami di daratan seperti sedimentasi dan mengalirnya air tawar ke laut, serta daerah-daerah laut
yang dipengaruhi oleh kegiatan-kegiatan manusia di daratan. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.
3.2. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian yang dilakukan dalam analisis ekologi-ekonomi untuk perencanaan pembangunan perikanan budidaya berkelanjutan di wilayah
pesisir Provinsi Banten meliputi budidaya laut dan budidaya tambak menggunakan pendekatan ecological footprint dan pengembangan analisis
ecological input-output dengan aspek ekologi dan ekonomi. Aspek ekologi meliputi input sumberdaya alam untuk kegiatan perikanan budidaya pesisir dalam
hal ini berupa input areal dan mangrove serta dampak yang terjadi terhadap lingkungan akibat kegiatan tersebut yang berupa pencemaran bahan organik.
Sedangkan aspek ekonomi mencakup dampak dari kegiatan perikanan budidaya pesisir terhadap pendapatan dan ketersediaan lapangan kerja.
Cakupan lingkup analisis, terdiri dari : 1. Telaah kekuatan struktur dan interaksi antar sektor dari perikanan budidaya.
2. Estimasi dampak terhadap ekonomi dan ekologi dari pembangunan perikanan budidaya di wilayah pesisir.
3. Estimasi daya dukung lingkungan pesisir yang dapat dimanfaatkan bagi kegiatan perikanan budidaya berkelanjutan.
21
22
3.3. Pengumpulan Data