36 Sektor ketenagakerjaan merupakan salah satu sektor penting
pembangunan ekonomi khususnya dalam upaya pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan. Hal ini disebabkan karena tenaga kerja adalah
modal utama bagi geraknya roda pembangunan. Tahun 2004 dari jumlah penduduk Banten 9,08 juta jiwa ternyata 7,12 juta jiwa 78,46 diantaranya
merupakan penduduk usia kerja PUK. Dari sejumlah PUK tersebut 3,9 juta jiwa 55,11 merupakan angkatan kerja dan 3,19 44,88 bukan angkatan kerja.
Tingkat partisipasi angkatan kerja TPAK Banten pada tahun 2004 sebesar 55,11, meningkat dibanding tahun sebelumnya 55,07. TPAK menurut
kabupatenkota tidak jauh berbeda dibanding tahun sebelumnya. TPAK tertinggi di Kabupaten Lebak 58,62 dan terendah di Kota Tangerang 52,65.
Tingkat pengangguran di Provinsi Banten mencapai 19,85. Tingkat pengangguran menurut kabupatenkota tertinggi berada di Kabupaten
Pandeglang 23,29 dan Kota Cilegon 20,76, sementara terendah di Kota Tangerang 16,55.
Proporsi penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha biasanya dipakai sebagai salah satu ukuran untuk melihat potensi sektor perekonomian dalam
menyerap tenaga kerja. Di Provinsi Banten, lapangan usaha pertanian termasuk di dalamnya perikanan budidaya merupakan sektor yang paling dominan dalam
menyerap tenaga kerja, yaitu 25,80 dari total penduduk yang bekerja. Kemudian diikuti oleh industri 25,23 dan perdagangan 20,58. Perikanan
budidaya sendiri menyerap tenaga kerja sebesar 15.469 orang atau hanya 1,89 dari total tenaga kerja di sektor pertanian secara agregat.
4.5. Investasi Pembangunan
Investasi merupakan salah satu penggerak roda pembangunan karena investasi merupakan salah satu sumber pembiayaan bagi proses pembangunan.
Investasi diperlukan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi ataupun ekspansi lapangan kerja. Oleh karena itu, pemerintah melalui kebijakannya berusaha
memfasilitasi para investor agar lebih giat melakukan investasi, antara lain dengan dipermudah kepemilikan saham oleh para pemodal asing dan makin
terbukanya peluang usaha di Indonesia. Investasi pembangunan baik oleh swasta dan pemerintah sebagai salah
satu bentuk stimulan ekonomi dalam pengembangan suatu sektor dialokasikan pada berbagai sektor. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan di Provinsi
Banten mendapat alokasi investasi pembangunan swasta dan pemerintah
37 sebesar 120 juta rupiah pada tahun anggaran 20022003. Investasi tersebut
dialokasikan di beberapa subsektor pertanian, kehutanan, perikanan termasuk perikanan budidaya untuk meningkatkan produksi di subsektor tersebut.
Tabel 7 memperlihatkan bahwa sektor industri merupakan sektor utama, karena paling banyak diminati oleh perusahaan penanam modal yaitu mendapat
investasi mencapai 1.356.264,62 juta rupiah atau 78,49. Kemudian diikuti oleh sektor listrik, perdagangan dan jasa mencapai 297.555,00 juta rupiah atau
17,22. Tabel 7 Realisasi Investasi Pembangunan di Provinsi Banten Tahun Anggaran
20022003 Juta Rp
Sektor Dana Anggaran
1. Pertanian, Kehutanan, Perikanan 120,00
2. Pertambangan 70.650,00
3. Industri 1.356.264,62
4. Angkutan 3.411,00
5. Listrik, Perdagangan Jasa 297.555,00
Total 1.728.000,62
Sumber: BPS Provinsi Banten 2005
Sebagai provinsi baru yang sedang membangun, Banten membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan. Di samping usaha
memobilisasi dana dari dalam negeri, dana investasi dari luar negeri di luar pinjaman pemerintah juga terus diupayakan. Dalam upaya untuk menarik minat
investor menanamkan modalnya di Banten, pemerintah daerah terus meningkatkan kegiatan promosi.
4.6. Perikanan Budidaya