51 Hal ini mengindikasikan bahwa usaha di sektor perikanan budidaya
memberikan keuntungan yang cukup besar sekitar 36,34, namun upah dan gaji yang diterima oleh buruh nelayan relatif sangat kecil sekitar 8,52,
sehingga kondisi buruh nelayan selalu miskin keberadaannya. Usaha sektor perikanan budidaya sangat besar bergantung kepada sektor industri dan sektor
perdagangan, hotel dan restoran. Pendapatan nelayan dapat diupayakan untuk ditingkatkan melalui
intervensi pemerintah, salah satunya adalah memberikan bantuan dana yang cukup bagi usaha di bidang perikanan budidaya yang langsung diberikan kepada
kelompok nelayan pembudidaya pemberdayaan nelayan berikut peningkatan kapasitas di segala aspek keahlian. Selain itu, untuk meningkatkan peran sektor
perikanan budidaya pada perekonomian wilayah maka sektor yang berperan dalam menyumbangmenyediakan input bagi sektor perikanan budidaya, yakni
sektor industri dan sektor perdagangan, hotel dan restoran harus diupayakan peningkatan kapasitasnya, melalui kemudahan dalam birokrasi, penciptaan iklim
usaha yang kondusif, dan pemberian insentif lainnya.
5.2.2. Keterkaitan ke Depan
Analisis keterkaitan ke depan merupakan dorongan oleh suatu sektor terhadap penggunaan outputnya oleh sektor lain. Dalam hal ini, keterkaitan ke
depan menunjukkan kegiatan-kegiatan sektor lain yang menggunakan output dari sektor yang bersangkutan atau dengan kata lain, jika terjadi peningkatan output
produksi tertentu, maka tambahan output tersebut akan didistribusikan ke sektor- sektor produksi di perekonomian tersebut, termasuk pada sektor itu sendiri. Nilai
keterkaitan ke depan baik langsung maupun tidak langsung sektor kegiatan di Provinsi Banten dapat dilihat pada Gambar 7.
0.0000 0.2000
0.4000 0.6000
0.8000 1.0000
1.2000 1.4000
1.6000 1.8000
Pe rta
ni an
P. B
udi day
a Tm
bn g
G al
i In
dus tri
Li st
rk Ai
r Kon
st ru
ks i
D gn
g, H
tl,R es
t Tr
ans Kom
ke uangan
Ja sa
a Keterkaitan Langsung ke Depan Ko
ef is
ie n
Ke te
rka it
a n
52
0.0000 0.5000
1.0000 1.5000
2.0000 2.5000
3.0000
Pe rtani
an P.
B udi
da ya
Tm bng
G al
i Indus
tri Li
st rk
Ai r
Ko ns
tru ks
i D
gng, H
tl,R es
t Tr
an s
Ko m
keuangan Ja
sa
b Keterkaitan Tidak Langsung ke Depan Ko
ef is
ie n
Ket e
rkai ta
n
Gambar 7 Keterkaitan ke Depan Menurut Sektor Kegiatan di Provinsi Banten Pada Gambar 7a terlihat bahwa nilai keterkaitan langsung ke depan
sektor perikanan budidaya adalah 0,0179. Interpretasi dari nilai tersebut yaitu setiap kenaikan satu unit output sektor ini akan meningkatkan output sektor lain
yang menggunakan output sektor ini sebagai inputnya sebesar 0,0179 unit. Dengan kata lain, output sektor ini akan digunakan sebagai input sektor lain
sebesar nilai tersebut. Secara simultan peningkatan tersebut akan mendorong sektor-sektor lainnya sebesar 1,0019 unit Gambar 7b. Dengan demikian,
kenaikan satu unit output sektor perikanan budidaya akan meningkatkan permintaan total dalam perekonomian sebesar 1,0198 unit, dimana nilai tersebut
menempati urutan terakhir klasifikasi 10 sektor dan berada di bawah rata-rata sektor ekonomi lainnya yaitu sebesar 1,5568. Data tersebut menunjukkan bahwa
sektor perikanan budidaya sangat rendah dalam mendorong outputnya untuk digunakan sebagai input oleh sektor lainnya. Rendahnya nilai keterkaitan ke
depan dari sektor perikanan budidaya menunjukkan bahwa rendahnya kemampuan output yang didorong oleh sektor ini untuk digunakan sebagai input
oleh sektor lainnya. Tabel 17 menyajikan alokasi output sektor perikanan budidaya, untuk
melihat lebih dalam komponen dan sektor yang menerima output dari sektor perikanan budidaya terkait dengan keterkaitannya ke depan.
53 Tabel 17 Alokasi Output Sektor Perikanan Budidaya di Provinsi Banten
Sektor Nilai Juta Rp
Pertanian 3.825 1,75
Perikanan Budidaya 3.308
1,51 Pertambangan Galian
0,00 Industri 3.047
1,40 Listrik Air Bersih
0,00 Konstruksi 0
0,00 Perdagangan, Hotel Restoran
19.751 9,04
Transportasi Komunikasi 33
0,02 Keuangan 0
0,00 Jasa-jasa 76
0,03
Jumlah Permintaan Antara 30.040
13,76
Konsumsi Rumah Tangga 178.465
81,72 Konsumsi Pemerintah
0,00 Pembentukan Modal Tetap
0,00 Perubahan Stok
1.325 0,61
Ekspor 11.211 5,13
Jumlah Permintaan Akhir 188.351
86,24 Jumlah Output
218.391 100,00
Sumber: Data Diolah 2007
Tabel 17 menunjukkan bahwa dari segi alokasi penggunaan, sektor perikanan budidaya sebagian besar dialokasikan untuk memenuhi permintaan
akhir, yaitu sebesar 86,24 dan sisanya untuk permintaan antara sebesar 13,76. Komposisi dari permintaan akhir sebagian besar untuk konsumsi rumah
tangga 81,72, sedangkan alokasi permintaan antara sebagian besar digunakan untuk sektor perdagangan, hotel dan restoran. Implikasi dari Tabel 17
memberi indikasi bahwa output sektor perikanan budidaya cenderung dimanfaatkan untuk kegiatan konsumsi baik langsung maupun tidak langsung
dibandingkan untuk kegiatan produksi, ini dapat dilihat pada konsumsi rumah tangga yang mencapai 81,72 dan hal ini pula yang mengakibatkan rendahnya
nilai keterkaitan ke depan sektor perikanan budidaya. Dengan demikian, untuk pengembangan sektor perikanan budidaya salah satunya adalah dengan
pengembangan sektor perdagangan, hotel dan restoran yang berkaitan dengan keanekaragaman jenis olahan hasil perikanan.
54
5.2.3. Daya Penyebaran dan Derajat Kepekaan