Analisis Deskriptif Analisis Ketuntasan Belajar

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Hasil Analisis Data Nilai Tes Evaluasi

4.1.1.1. Analisis Deskriptif

Tes kemampuan komunikasi matematik dengan jumlah soal tujuh butir, dan semuanya adalah berbentuk uraian yang diberikan setelah proses pembelajaran materi pokok Lingkaran selesai. Tes diikuti oleh 96 siswa yang terdiri dari 32 siswa kelas VIIIB kelas eksperimen 1, 32 siswa kelas VIIIC kelas eksperimen 2 dan 32 siswa kelas VIII E kontrol kontrol. Hasil analisis deskriptif hasil belajar materi pokok Lingkaran dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.1 Analisis Deskriptif Data hasil Belajar Statistik Deskriptif Kelas Eksperimen 1 Kelas Eksperimen 2 Kelas Kontrol Banyak Siswa 32 32 32 Nilai Tertinggi 96 94 94 Nilai Terendah 50 60 50 Rentang 46 34 44 Rata-rata 78,06 80,09 70,6 Varians 85,42 49,70 97,47 Simpangan Baku 9,24 7,05 9,87 64

4.1.1.2. Analisis Ketuntasan Belajar

Berdasarkan analisis ketuntasan belajar terhadap ketiga kelas sampel diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 4.2 Rangkuman Analisis Ketuntasan Belajar Variabel Kelas Eksperimen 1 Kelas Eksperimen II Kelas kontrol Rata-rata 78,06 80,09 70,6 N Tuntas 28 31 16 N 32 32 32 Ketuntasan Klasikal 87,5 96,88 50 4.1.1.2.1. Analisis Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen I Dari tabel di atas memperlihatkan bahwa hasil tes kemampuan komunikasi matematik siswa untuk kelas eksperimen I telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal yang ditetapkan yaitu sebesar 85. Ketuntasan belajar klasikal pada kelas eksperimen I ini sebesar 87,5. Artinya, 87,5 dari siswa kelas ini telah mendapat nilai ≥ 70. 4.1.1.2.2. Analisis Ketuntasan Belajar Kelas Eksperimen II Dari tabel di atas memperlihatkan bahwa hasil tes kemampuan komunikasi matematik siswa untuk kelas eksperimen II telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal yang ditetapkan yaitu sebesar 85. Ketuntasan belajar klasikal pada kelas eksperimen II ini sebesar 96,88. Artinya, 96,88 dari siswa kelas ini telah mendapat nilai ≥ 70. 4.1.1.2.3. Analisis Ketuntasan Belajar Kelas Kontrol Dari tabel 4.2 memperlihatkan bahwa hasil tes kemampuan komunikasi matematik siswa untuk kelas kontrol belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal klasikal. Tercapainya tujuan pembelajaran atau dikatakan tuntas belajar jika nilai tes siswa minimal 70 dan keberhasilan kelas yang dilihat dari jumlah siswa yang mendapat nilai tes ≥ 70 paling sedikit 85 dari jumlah siswa kelas tersebut belum dicapai oleh kelas kontrol karena ketuntasan klasikal pada kelas kontrol ini baru mencapai 50. Kegiatan pembelajaran disebut efektif jika ketuntasan belajar pada tiap kelas sampel telah memenuhi KKM. Untuk menunjukkannya, dilakukan uji proporsi untuk untuk masing-masing kelas sampel. Hipotesis yang digunakan sebagai berikut. H O : π = 85 proporsi siswa yang tuntas belajar telah mencapai 85 berarti model pembelajaran tersebut efektif terhadap kemampuan komunikasi matematik. H O : π 85 proporsi siswa yang tuntas belajar kurang dari 85 berarti model pembelajaran tersebut kurang efektif terhadap kemampuan komunikasi matematik. 4.1.1.2.4. Uji Proporsi pada Kelas Eksperimen I Berdasarkan perhitungan dengan rumus 3.9 diperoleh Z hitung =0,3961 Sedangkan Z tabel untuk taraf kesalahan 5 adalah Z tabel = Z 0,5- α adalah 1,64, sehingga - Z tabel =-1,64. Kesimpulan Z hitung = 0,3961 - Z tabel =-1,64 maka H diterima. Jadi proporsi siswa yang tuntas belajar pada kelas eksperimen I telah mencapai 85. Berarti model pembelajaran Explicit Instruction efektif terhadap kemampuan komunikasi matematika. 4.1.1.2.5. Uji Proporsi pada Kelas Eksperimen II Berdasarkan perhitungan dengan rumus 3.9 diperoleh Z hitung =0,8911. Sedangkan Z tabel untuk taraf kesalahan 5 adalah Z tabel = Z 0,5- α adalah 1,64, sehingga - Z tabel =-1,64. Kesimpulan Z hitung = 0,8911 - Z tabel =-1,64 maka H diterima. Jadi proporsi siswa yang tuntas belajar pada kelas Eksperimen II telah mencapai 85. Berarti pembelajaran dengan model pembelajaran Picture and Picture efektif terhadap kemampuan komunikasi matematika. 4.1.1.2.6. Uji Proporsi pada Kelas Kontrol Berdasarkan perhitungan dengan rumus 3.9 diperoleh Z hitung = -4,5547. Sedangkan Z tabel untuk taraf kesalahan 5 adalah Z tabel = Z 0,5- α adalah 1,64, sehingga - Z tabel =-1,64. Kesimpulan Z hitung = -4,5547 - Z tabel =-1,64 maka H ditolak. Jadi proporsi peserta didik yang tuntas belajar pada kelas kontrol belum mencapai 85. Berarti pembelajaran ekspositori tidak efektif terhadap kemampuan komunikasi matematik siswa pada materi pokok Lingkaran. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 35.

4.1.1.3. Uji Normalitas Nilai Evaluasi

Dokumen yang terkait

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Penggunaan model pembelajaran kooperatif picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: PTK di MI Miftahul Huda Muhamadiyah Kota Depok.

6 86 107

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture pada MI Ziyadatul Huda Jakarta Timur

1 6 128

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP PENGUASAAN MATERI POKOK SISTEM PERNAPASAN (Studi Eksperimen Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2011/2012

0 6 47

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MANUSIA (Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Merbau mataram Tahun Pelajaran 2012/2013

0 8 59

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA MANUSIA (Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Merbau mataram Tahun Pelajaran 2012/2013

0 6 59

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DENGAN PERFORMANCE ASSESSMENT TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN

2 68 200

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SIGUMPAR TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 4 25

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS POSTER SISWA KELAS VIII SMP PARULIAN 1 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 6 25

peningkatan kemampuan menulis dongeng melalui model pembelajaran picture and picture pada siswa SMP N 2 Ngawen.

0 0 17