berukuran besar. Atau jika di sekolah sudah menggunakan LCD, gambar dapat ditampilkan kepada siswa dalam bentuk power point atau menggunakan software yang
lain. Berikut ini adalah langkah-langkah model pemelajaran Picture and Picture yang
dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
b. Menyajikan materi sebagai pengantar. c. Guru menunjukkanmemperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan
dengan materi. d. Guru menunjukmemanggil siswa secara bergantian memasang atau
mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. e. Guru menanamkan konsep sesuai materi bahan ajar.
f. Kesimpulan. g. Evaluasi.
h. Refleksi.
2.1.4 Kemampuan Komunikasi Matematik
Kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan KBBI, 1990:553, pemahaman berarti proses, perbuatan, cara memahami atau memahamkan KBBI,
1990:636. Menurut Benyamin S. Bloom dalam Catharina, 2005:6 penalaran dan komunikasi diartikan sebagai pemahaman dalam ranah kognitif, yaitu kemampuan
memperoleh makna dari materi pembelajaran. Sehingga, kemampuan penalaran dan
komunikasi dapat diartikan sebagai suatu kecakapan dalam memahami ide-ide abstrak yang memungkinkan untuk mengelompokkan objek ke dalam contoh dan noncontoh.
Komunikasi matematik adalah suatu peristiwa yang saling berhubungan atau dialog yang terjadi dalam suatu lingkungan kelas dimana terjadi pengalihan pesan, yaitu
tentang materi matematika yang dipelajari di kelas Asikin, 2001:1. Menurut Tim PPPG Matematika dalam Musthafa, 2010:27, komunikasi matematik juga merupakan
suatu proses menyatakan dan menafsirkan gagasan matematik secara lisan, tertulis, atau mendemonstrasikan .
Menurut Cole Chan dalam Asikin, 2001 menyatakan bahwa komunikasi merupakan prinsip pertama dalam pengajaran matematika. Artinya salah satu
keberhasilan program belajar mengajar diantaranya adalah bergantung pada bentuk komunikasi yang digunakan oleh guru ketika berinteraksi dengan murid pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Kemampuan berkomunikasi dalam matematika merupakan kemampuan yang
dapat menyertakan dan memuat berbagai kesempatan untuk berkomunikasi dalam bentuk: merefleksikan benda-benda nyata, gambar, atau ide-ide matematika; membuat
model situasi atau persoalan menggunakan metode oral, tertulis, konkrit, grafik, dan aljabar; menggunakan
keahlian membaca,
menulis, dan
menelaah, untuk
menginterpretasikan dan mengevaluasi ide-ide, simbol, istilah, serta informasi matematika; merespon suatu pernyataanpersoalan dalam bentuk argumen yang
meyakinkan. Dalam penelitian ini kemampuan komunikasi matematik tersebut terukur melalui tes tertulis yang mengacu pada indikator komunikasi matematik.
Beberapa indikator dari komunikasi matematik menurut NCTM dalam Musthafa, 2010:29, dapat dilihat dari :
a. kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan, dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual;
b. kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematis baik secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk visual lainnya;
c. kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan-
hubungan dengan model situasi. Indikator Komunikasi Matematik atau Komunikasi dalam Matematika untuk
Siswa Setingkat SMP adalah sebagai berikut. 1 Membuat model dari suatu situasi melalui lisan, tulisan, benda-benda konkret,
gambar, grafik, dan metode-metode aljabar; 2 Meyusun refleksi dan membuat klarifikasi tentang idea-idea matematika;
3 Mengembangkan pemahaman dasar matematika termasuk aturan-aturan definisi matematika;
4 Menggunakan kemampuan membaca, menyimak, dan mengamati untuk menginterpretasi dan mengevaluasi suatu idea matematika;
5 Mendiskusikan ide-ide,
membuat konjektur,
menyusun argumen,
merumuskan definisi, dan generalisasi; 6 Mengapresiasi nilai-nilai dari suatu notasi matematis termasuk aturan-
aturannya dalam mengembangkan idea matematika.
Berdasarkan Indikator di atas, komunikasi matematik dapat dirumuskan dalam tiga kerangka utama yang dapat digambarkan sebagai berikut.
Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Komunikasi Matematik
Communication About Mathematics
Communication In Mathematics
Communication with mathematics
1 Reflection on
cognitive processes.
Description of procedures,
reasoning, metacognition
giving reason for procedural
decisions.
2 Communication
with others about cognition. Giving
point of view. Reconciling
differences. 1
Mathematical register. Special
vocabulary. Particular
definitions of everyday
vocabulary. Modified uses of
everyday vocabulary. Syntax,
phrasing. Discourse.
2 Representations.
Symbolic. Verbal. Physical
manipulatif. Diagrams, graps.
geometric 1
Problem-solving tool. Investigation.
Basis for meaningful action.
2 Alternative
solutions. Interpretation of
arguments using mathematics.
Utilization of mathematical
problem solving in conjunction with
other forms of analysis.
Sumber : Brenner 1998:109 Dari tabel di atas terlihat bahwa ada tiga aspek terpisah dari komunikasi
matematik. Dalam penelitian ini, peneliti akan mencoba menekankan pada communication in mathematics yaitu dengan penggunaan simbol dan bahasa dalam
menginterpretasikan matematika. Communication in mathematics mencangkup dua kompetensi dasar, sebagai berikut.
a. Mathematical register, yaitu kemampuan peserta didik dalam menjelaskan ide, situasi, dan relasi matematika, dengan kata-kata, sintaksis, maupun frase, secara
tertulis. b.
Representations, yaitu kemampuan peserta didik dalam menggambarkan atau menginterpretasikan ide, situasi, dan relasi matematika, dengan gambar benda
nyata, diagram, grafik, ataupun secara geometris.
2.1.5 Tes Komunikasi matematik