diujicobakan tersebut. Adapun hal-hal yang harus dianalisis dari tes uji coba tersebut adalah sebagai berikut.
3.6.1. Reliabilitas Butir Tes
Reliabilitas mengacu pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik Arikunto, 1999: 154. Untuk mengetahui reliabilitas butir tes yang berbentuk uraian digunakan rumus
Alpha sebagai berikut :
2 2
11
1 1
i i
n n
r , dengan
n n
X X
i 2
2 2
Keterangan: r
11
= reliabilitas yang dicari = jumlah varians skor tiap-tiap item
= varians total n
= banyaknya item
X
= jumlah skor item
2
X = jumlah kuadrat skor item
Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu setelah didapatkan harga r
11
kemudian harga r
11
tersebut dikonsultasikan dengan harga r product moment pada tabel, jika
2 1
2 1
l tabe
hitung
r r
, dengan
05 ,
, maka item tes yang diujicobakan reliabel Arikunto, 2005: 180.
3.6.2. Validitas Butir Tes
Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen Arikunto, 1999: 144. Sebuah instrumen tes dikatakan
valid apabila alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Sebuah tes dikatakan valid jika mempunyai
dukungan yang besar terhadap skor total. Rumus yang digunakan untuk menghitung validitas tes secara empiris adalah rumus korelasi product moment sebagai berikut.
r
xy
=
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Keterangan:
xy
r
: koefisien korelasi tiap item N
: banyaknya subjek uji coba
X
: jumlah skor item
Y
: jumlah skor total
2
X : jumlah kuadrat skor item
2
Y
: jumlah kuadrat skor total
Y X
: jumlah perkalian skor item dan skor total
Hasil perhitungan r
xy
dikonsultasikan pada tabel kritis r product moment dengan taraf signifikan 5. Jika
r r
tabel xy
maka item tersebut valid Arikunto, 2002:72.
3.6.3. Indeks Kesukaran Butir Tes
Menurut Arikunto 2002 : 210 taraf kesukaran ini digunakan untuk mengetahui apakah soal tersebut terlalu mudah ataupun sukar. Ditentukan dengan rumus :
JS B
P
keterangan : P : indeks kesukaran.
B : banyaknya siswa yang menjawab benar. JS : jumlah seluruh siswa peserta tes.
Dengan ketentuan indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: 0,0 ≤ P ≤ 0,3, artinya soal tersebut sukar.
0,3 P ≤ 0,7, artinya soal tersebut sedang. 0,7 P ≤ 1,0, artinya soal tersebut mudah.
3.6.4. Daya Beda Butir Tes