51 ada siswa miskin, dana BOS dapat digunakan untuk mensubsidi semua siswa
sehingga iuran siswa akan berkurang. Dalam Buku Petunjuk 2006 disebutkan bahwa sekolah yang menolak BOS juga harus membebaskan iuran bagi siswa miskin, tetapi
aturan ini tidak ada dalam Petunjuk Pelaksanaan 2005.
II.8. Peranan Komunikasi Antar Pribadi Guru Untuk Mensosialisasikan Bantuan Operasional Sekolah
Komunikasi antar pribadi guru memiliki peranan yang penting untuk mensosialisasikan program pemeritah yaitu berupa bantuan operasional sekolah
sehingga komunikan dalam hal ini siswa SD dapat memahami makna dan tujuan pesan yang disampaikan bahkan sampai mempengaruhi sikap. Hal ini disebabkan
karena komunikasi antar pribadi bersifat dialogis berupa percakapan dan juga dinamis.
Vito Liliweri,1991: 12 mengungkapakan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan-pesan dari seorang dan diterima oleh orang yang lain,
atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung dan orang-orang yang terlibat dalam komunikasi saling mempengaruhi.
Effendi Liliweri, 1991: 12 mengemukakan bahwa pada hakikatnya komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara komunikator dengan seorang
komunikan. Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang karena sifatnya yang dialogis, berupa
percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga, pada saat komunikasi dilancarkan. Komunikator
mengetahui pasti apakah komunikasinya itu positip atau negatip, berhasil atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
52 Jika tidak, ia dapat memberi kesempatan kepada komunikan untuk bertanya seluas-
luasnya Menurut Readon, Effendy, Porter dan Samovar Liliweri, 1997: 28 salah satu
sifat dari komunikasi antar pribadi seperti yang telah dikemukakan diatas adalah komunikasi antarpribadi merupakan suatu proses yang berkembang. Konsep tersebut
menunjukkan bahwa komunikasi antarpribadi tidak statis melainkan dinamis. Proses komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh guru secara terus menerus akan
mengalami perkembangan dan kemajuan akibat pertambahan informasi. Apabila perkembangan tersebut semakin konstan dan mantap maka kita dapat meramalkan
hasil suatu komunikasi. Guru dalam kegiatan mengajar merupakan seorang sosok yang dapat
membentuk pengaruh interpersonal yang dapat mengubah prilaku potensial orang lain. Prilaku seorang guru pada umumnya menciptakan pola yang diikuti oleh
siswanya Malik, 1994: 166. Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai
dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan
role theory. Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu http:id.wikipedia.org. Sosialisasi Bantuan Operasional
Sekolah BOS artinya adalah kegiatan untuk mengkomunikasikan keberadaan BOS menyangkut tujuan, manfaat sehingga terjadi pemahaman oleh komunikan dan dapat
mengarah pada perubahan sikap dan perilaku.
Salah satu agen dimana proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai- nilai itu berlangsung adalah sekolah yaitu lembaga pendidikan formal dimana
seseorang belajar membaca, menulis, dan berhitung. Aspek lain yang juga dipelajari
Universitas Sumatera Utara
53 adalah aturan-aturan mengenai kemandirian independence, prestasi achievement,
universalisme, dan kekhasan specificity. Di sekolah anak diajarkan untuk mandiri dan bertanggung jawab.
Komunikasi antar pribadi memiliki peranan untuk mensosialisasikan bantuan operasional sekolah karena komunikasi antar pribadi dilakukan secara spontan, tatap
muka dan memiliki interaksi yang cukup tinggi sehingga ketika pesan yang disampaikan komunikator tidak dimengerti oleh komunikan, komunikator dapat
menjelaskan kembali sampai dapat dipahami oleh komunikan, selain itu frekuensi penyampaian pesan yang dilakukan secara berulang-ulang akan membuat komunikan
tidak lupa akan pesan tersebut sehingga nilai-nilai yang disampaikan oleh
komunikator akan menjadi bagian dan kebiasaan komunikan
Universitas Sumatera Utara
54
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Deskripsi Sekolah Dasar SD Advent T. Deli Medan Amplas
III.1.1. Sejarah Berdirinya Sekolah ini didirikan dengan latar belakang untuk memfasilitasi anak-anak
dari jemaat gereja Advent yang tidak dapat mengikuti ibadah setiap hari Sabtu sehubungan karena harus bersekolah pada hari tersebut. Oleh karena itu agar tidak
menghalangi anak-anak untuk beribadah dan tidak ketinggalan mata pelajaran maka gereja melalui kesepakatan jemaat mendirikan sekolah dasar yang bernama Advent
yang berada di Jl. Dame No. 11 A Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas.
Didirikan pada tahun 1965, dengan Nomor Statistik Sekolah NSS 104076008052 dan Nomor Statistik Bangunan NSB 0091927303009. Pada awalnya
jumlah murid kurang lebih 15 orang saja lalu berkembang sampai memiliki 3 kelas yaitu kelas I sd III, baru di tahun 1967 sekolah ini memiliki kelas yang lengkap yaitu
dari kelas I sd VI karena jumlah muridnya yang semakin hari bertambah. Sekolah ini awalnya tidak memiliki ruangan belajar, proses belajar mengajar dilakukan di
dalam ruangan gereja sementara tenaga pengajarnya hanya satu orang. Tetapi saat ini sekolah ini memiliki banyak perkembangan dimana tenaga pengajar dan staff juga
telah bertambah yaitu sebanyak delapan orang guru kelas, satu guru bidang studi, satu orang kepala sekolah, satu orang bendahara serta satu orang tata usaha, sedangkan
Universitas Sumatera Utara