7
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
“Bagaimana peranan komunikasi antar pribadi guru untuk mensosialisasikan Bantuan Operasional Sekolah BOS kepada para siswa SD
Advent di Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas”.
I.3. Pembatasan Masalah
Agar ruang lingkup penelitian tidak terlalu luas dan menjadikannya lebih khusus, maka perlu adanya pembatasan masalah, Adapun pembatasan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.Sosialisasi disini sebagai batasannya adalah memberikan informasi kepada para
siswa, menyalurkan bantuan, memotivasi siswa untuk mempergunakan BOS pada tahun ajaran 20072008.
2.Bantuan Operasional Sekolah yang dimaksud adalah subsidi uang sekolah, pemberian buku pelajaran secara gratis, bebas biaya ujian.
3.Objek penelitiannya adalah para siswa di SD Advent di Kel. Timbang Deli, Kec. Medan Amplas kelas III sd VI.
4. Waktu penelitian dilaksanakan selama bulan April sd Juni 2008
Universitas Sumatera Utara
8
I.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimanakah peranan komunikasi antar pribadi guru untuk mensosialisasikan program bantuan operasional sekolah .
2. Untuk mengetahui manfaat komunikasi antar pribadi untuk mensosialisasikan Bantuan Operasional Sekolah.
3. Untuk melihat manfaatdampak dari program bantuan operasional sekolah yang telah disosialisasikan tersebut kepada para siswa SD.
2. Manfaat Penelitian
1. Secara akademis diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian dan sumber bacaan di lingkungan FISIP USU khususnya bidang ilmu komunikasi.
2. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti terhadap penelitian.
3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi sekolah dasar SD Advent Timbang Deli.
I.5. Kerangka Teori I.5.1. Komunikasi
Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin
mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia perlu berkomunikasi. Secara etimologis istilah komunikasi berpangkal pada
perkataan latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun
Universitas Sumatera Utara
9 kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata
dalam bahasa Latin Communico yang artinya membagi Cangara, 2007: 18 Menurut Harold D Laswell Cangara, 2007: 19 mengungkapkan sebuah
defenisi singkat tentang komunikasi yaitu cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi dengan menjawab pertanyaan ”Siapa yang
menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya”.
Berdasarkan defenisi diatas dapat dikemukakan bahwa komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan
kepada orang lain dengan tujuan tertentu artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung oleh unsur-unsur atau disebut juga komponen atau elemen
komunikasi antara lain Cangara, 2007: 24-28: 1.Sumber
Sumber adalah pengirim atau pembuat informasi atau komunikator. Dalam komunikasi antar manusia sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga
dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga. 2. Pesan
Yang dimaksud dengan pesan adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui
media melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat atau propaganda, sedangkan jenis pesan yang disampaikan
adalah: informational message pesan yang mengandung informasi, instructional message pesan yang mengandung perintah , motivational message pesan yang
berusaha mendorong
Universitas Sumatera Utara
10 3. Media
Media disini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima, media bisa bermacam-macam bentuknya dalam
komunikasi antar manusia pancaindra dianggap sebagai media komunikasi. 4. Penerima
Sering disebut sebagai komunikan yaitu pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang saya dengan
Anda, satu orang dengan banyak orang guru dengan satu kelas siswa, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara.
5. Pengaruh Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh itu bisa berupa pengetahuan, perubahan sikap dan tingkah laku
seseorang. 6. Tanggapan balik
Umpan balik bisa berasal dari pesan dan media suatu komunikasi, umpan balik disini terjadi jika ada gangguan saat komunikasi disampaikan.
Pada umumnya komunikasi dapat mempunyai beberapa tujuan antara lain Widjaja, 1988: 62:
1. Supaya yang kita sampaikan itu dapat dimengerti oleh karenanya seorang komunikator harus menjelaskan kepada komunikan penerima dengan sebaik-
baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengerti dan mengikuti apa yang kita maksudkan.
Universitas Sumatera Utara
11 2. Memahami orang lain
3. Supaya gagasan dapat diterima orang lain, agar gagasan dapat diterima orang lain maka diperlukan pendekatan persuasif bukan dengan memaksakan kehendak.
4. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu.
I.5.2. Komunikasi Antar Pribadi
Berkomunikasi antarpribadi, atau singkatnya disebut berkomunikasi, merupakan keharusan bagi manusia. Manusia membutuhkan dan senantiasa
berusaha membuka serta menjalin komunikasi atau hubungan dengan sesamanya. Selain itu, ada sejumlah kebutuhan di dalam diri manusia hanya dapat dipuaskan
lewat komunikasi dengan sesamanya Supratiknya, 1995: 9. Menurut Effendy Liliweri, 1991: 12 mengemukakan bahwa pada hakikatnya
komunikasi antar pribadi penulis, pribadi adalah komunikasi antara komunikator dengan seorang komunikan. Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam
hal upaya mengubah sikap, pendapat, atau prilaku seseorang, karena sifatnya yang dialogis, berupa percakapan, arus balik bersifat langsung. Komunikator
mengetahui tanggapan komunikan ketika itu juga, pada saat komunikasi dilancarkan. Komunikator mengetahui pasti apakah komunikasinya itu positip
atau negatip, berhasil atau tidak. Jika tidak, ia dapat memberi kesempatan kepada komunikan untuk bertanya seluas-luasnya.
Dean C. Barnlund Liliweri, 1991: 12 mengemukakan pendapatnya tentang komunikasi antar pribadi biasanya dihubungkan dengan pertemuan antara dua
orang, atau tiga orang atau mungkin empat orang yang terjadi secara sangat spontan dan tidak berstruktur.
Universitas Sumatera Utara
12 Sedangkan menurut Rogers dalam Depari Liliweri, 1991:12 mengemukakan
bahwa komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka antara beberapa pribadi. Adapun ciri
komunikasi yang menggunkan saluran antar pribadi adalah sbb: 1. Arus pesan yang cenderung dua arah
2. Konteks komunikasinya tatap muka 3. Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi
4. Kemampuan mengatasi tingkat selektivitas terutama ”selective exposure” yang tinggi;
5. Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatip lambat; 6. Efek yang mungkin terjadi adalah perubahan sikap.
Kemudian pelbagai sumber diatas dapat dirumuskan bahwa komunikasi antar pribadi mempunyai ciri-ciri sbb:
1. Komunikasi antar pribadi biasanya terjadi secara spontan dan sambil lalu,
contohnya adalah suatu pertemuan diantara dua orang di suatu tempat tanpa adanya perencanaan sebelumnya
2. Komunikasi antar pribadi tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu, walaupun
ada komunikasi antar pribadi yang terjadi memiliki tujuan dan sudah direncanakan sebelumnya namun kebanyakan aksi terjadinya komunikasi antar
pribadi tidak mempunyai satu tujuan yang diprogramkan atau dirumuskan lebih dahulu.
3. Komunikasi antar pribadi terjadi secara kebetulan di antara peserta yang tidak
mempunyai identitas yang jelas, contoh pertemuan di suatu tempat diantara beberapa orang biasanya tidak mengenal satu sama lain untuk pertama kali
Universitas Sumatera Utara
13 4.
Komunikasi antar pribadi mempunyai akibat yang disengaja maupun yang tidak disengaja, yaitu suatu komunikasi yang menghasilkan suatu akibat yang
disengaja atau yang tidak disengaja, atau akibat yang direncanakan terlebih dahulu maupun yang tidak direncanakan
5. Komunikasi antar pribadi seringkali berlangsung berbalas-balasan,
komunikasi antar pribadi mempunyai ciri hubungan antara seorang komunikator dengan komunikan dalam suatu percakapan saling memberi dan menerima baik
menggunakan lambang-lambang pengganti informasi secara berganti-gantian. 6.
Komunikasi antar pribadi menghendaki paling sedikit melibatkan hubungan dua orang dengan suasana yang bebas, bervariasi, adanya keterpengaruhan
7. Komunikasi antar pribadi tidak dikatakan tidak sukses jika tidak membuahkan
hasil 8.
Komunikasi antar pribadi menggunakan lambang-lambang bermakna, maksudnya adalah bahwa komunikasi antar pribadi menggunakan lambang-
lambang pengganti pesan dengan makna-makna tertentu, sebagai contoh pada saat seseorang bingung biasanya ditunjukkan dengan wajah yang berkerut, tangan
sering memukul-mukul dahi untuk mengingat suatu pesan tertentu. Readon, Effendy, Porter dan Samovar Liliweri, 1997: 28-29 juga
mengungkapkan ciri-ciri komunikasi antar pribadi: 1. Melibatkan perilaku melalui pesan verbal dan non verbal
2. Melibatkan pernyataan ungkapan yang spontan, scripted suatu prilaku yang dilakukan melalui proses belajar terus menerus sehingga menjadi suatu kebiasaan,
contrived suatu prilaku yang sebagian besar dilakukan atas pertimbangan kognitip.
Universitas Sumatera Utara
14 3. Bersifat diamis, bukan statis
4. Melibatkan umpan balik pribadi, hubungan interaksi dan koherensi pernyataan pesan yang harus berkaitan
5. Dipandu oleh tata aturan yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik, maksud intrinsik adalah apakah informasi yang disampaikan sesuai dengan kepentingan para
komunikator dan komunikan, sedangkan ekstrinsik adalah aturan yang diciptkan untuk melindungi suatu tema pembicaraan akibat pengaruh ketiga atau pengaruh
situasi dan kondisi sehingga komunikasi antar pribadi harus diperbaiki. 6. Meliputi kegiatan dan tindakan
7. Komunikasi antarpribadi melibatkan persuasi.
Peranan Komunikasi Antar Pribadi
Johnson Supratiknya, 1995:9 mengungkapkan beberapa peranan komunikasi antar pribadi dalam kehidupan manusia antara lain:
1. Komunikasi antar pribadi membantu perkembangan intelektual dan sosial kita, karena kedua perkembangan tersebut sangat ditentukan oleh kualitas komunikasi
dengan orang lain. 2. Identitas atau jati-diri kita terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan orang
lain maksudnya adalah ketika berkomunikasi dengan orang lain kita bisa mengetahui diri kita sebenarnya.
3. Memahami realitas di sekeliling kita menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang kita miliki tentang dunia di sekitar kita, yaitu pembandingan
sosial yang hanya dapat kita lakukan lewat komunikasi dengan orang lain.
Universitas Sumatera Utara
15 4. Kesehatan mental yang sebagian besar ditentukan oleh kualitas komunikasi atau
hubungan kita dengan orang lain.
I.5.3. Bantuan Operasional Sekolah BOS
Bantuan operasional sekolah adalah salah satu program pemerintah untuk peningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan dasar yang lebih berkualitas
melalui peningkatan pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. Tujuan dari pelaksanaan program ini adalah untuk membebaskan biaya
pendidikan bagi siswa yang lain, agar mereka memperoleh layanan pendidikan dasar yang lebih bermutu sampai tamat mengingat kemampuan daya beli
masyarakat yang menurun akibat adanya kenaikan harga BBM Buku Petunjuk Pelaksanaan: 2007: 4.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Buku Panduan BOS, 2007: 3 mengatakan bahwa:
”Setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut maka pemerintah
wajib memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar SDMI dan SMPMTs serta satuan pendidikan yang
sederajat. Salah satu indikator penuntasan program wajib Belajar Sembilan Tahun
diukur dengan Angka Partisipasi Kasar APK. Pada tahun 2005, APK tingkat SMP sebesar 85,22 dan pada akhir 2006 telah mencapai 88,68 . Target
penuntasan Wajar sembilan tahun harus dicapai pada tahun 20082009 dengan APK minimum 95 ”
Universitas Sumatera Utara
16 Selain masalah pencapaian target APK, permasalahan lain yang dihadapi
adalah masih rendahnya mutu pendidikan yang antara lain mencakup masalah tenaga kependidikan, fasilitas, manajemen, proses pembelajaran dan prestasi
siswa.
Landasan Hukum
Pelaksanaan program BOS memiliki landasan hukum yang meliputi semua peraturan perundang-undangan yang berlaku Buku Panduan BOS, 2007: 5
antara lain: 1.
Pasal 4 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945. 2.
Undang-Undang No. 17 tahun 1965 tentang Pembentukan Badan Pemeriksaan Keuangan.
3. Undang-Undang No.8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 43 tahun 1999. 4.
Undang-Undang No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
5. Undang-Undang No. 17 tahun 2000 tentang Bendaharawan Wajib Memungut
Pajak Penghasilan. 6.
Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara 7.
Undang-Undang no. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional 8.
Undang-Undang No. 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 9.
Undang-Undang No. 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara.
10. Undang-Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
Universitas Sumatera Utara
17 11.
Undang-Undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
12. Peraturan Pemerintah No. 28 tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 1998. 13.
Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan No. 56 tahun 1998
14. Peraturan Pemerintah No. 106 tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan dalam pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas pembantuan.
15. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom. 16.
Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2000, tentang Perubahan Tarif Bea Materai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga nominal yang dikenakan Bea
Materai. 17.
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 18.
Instruksi Presiden No. 5 tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan
Buta Aksara. 19.
Surat Keputusan Bersama antara Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama No. 1UKB2000 dan No. MA862000 tentang Pondok Pesantren
Salafiyah sebagai Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. 20.
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 036U1995 tentang Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar
Universitas Sumatera Utara
18 21.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044U2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.
22. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 060U 2002 tentang Pedoman
Pendirian Sekolah. 23.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 11 tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran.
24. Surat Edaran Dirjen Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia No.
SE-02PJ2006, tentang Pedoman Pelaksanaan Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Sehubungan dengan Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah oleh
Bendaharawan atau Penanggungjawab Pengelolaan Penggunaan Dana BOS di Masing-Masing Unit Penerima BOS.
Komponen Biaya Pendidikan:
Adapun yang menjadi komponen pendidikan yang dibiayai Petunjuk Pelaksanaan BOS, 2005:8 adalah sbb:
1.Uang formulir pendaftaran 2. Buku pelajaran pokok dan buku penunjang untuk perpustakaan
3. Biaya peningkatan mutu guru 4. Biaya pemeliharaan
5. Ujian sekolah, ulangan umum bersama, dan ulangan umum harian 6. Honor guru dan tenaga kependidikan honorer
7. Kegiatan kesiswaan remedial, pengayaan, ekstrakurikuler Melaui program BOS yang diberikan, warga sekolah diharapkan dapat lebih
mengembangakan sekolah dengan memperhatikan hal-hal seperti: adanya peningkatan pemberdayaan sekolah dalam rangka peningkatan akses, mutu dan
Universitas Sumatera Utara
19 manajemen sekolah, diberikan kepada siswa yang tidak mampu dengan
membebaskan segala pungutangratis, melaksanakan semua kegiatan secara lebih profesional, transparan, mandiri, kerjasama dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pemerintah mengharapakan bantuan ini dapat dirasakan oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan karenanya informasi yang jelas dibutuhkan dalam hal
pemanfaatan bantuan, pemerintah mengalokasikan sebagian dana dalam rangka mensosialisasikan program tersebut. Kegiatan sosialisasi berbeda-beda di setiap
sekolah tergantung pada sekolah yang bersangkutan, sosialisai dapat disampaikan pada saat guru mengajar maupun diluar jam pelajaran, dapat berupa diskusi,
pelatihan sampai forum group discussion FGD .
I.6. Kerangka Konsep