34 pesan-pesan non verbal seperti: perasaan sayang, peduli, rindu, simpati, gembira,
sedih, takut, prihatin, marah dan benci. 3. Komunikasi Ritual, jika dikaitkan dengan komunikasi ekspresif adalah komunikasi
ritual biasanya dilakukan secara kolektif contohnya seperti upacara-upacara yang sering dilakukan oleh para komunitas sepanjang tahun bahkan sepanjang hidup.
4. Komunikasi instrumental, fungsi dari komunikasi dalam hal ini adalah untuk menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan dan
mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga untuk menghibur atau dengan kata lain fungsi komunikasi disini adalah untuk membujuk bersifat persuasif
yang memiliki pengertian pembicara menginginkan pendengarnya mempercayai bahwa fakta atau informasi yang disampaikan akurat dan layak untuk diketahui.
Fungis-fungsi komunikasi juga dapat ditelusuri dari tipe komunikasi itu sendiri, adapun fungsi komunikasi antar pribadi Cangara, 2007: 61 antara lain:
berusaha meningkatkan hubungan insani human relations, menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi, mengurangi ketidak pastian sesuatu, serta berbagai
pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain.
II.4. Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi merupakan suatu proses sosial dimana orang-orang yang terlibat didalamnya saling mempengaruhi. Vito Liliweri,1991: 12
mengungkapakan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan pengiriman pesan- pesan dari seorang dan diterima oleh orang yang lain, atau sekelompok orang dengan
efek dan umpan balik yang langsung. Effendi Liliweri, 1991: 12 mengemukakan bahwa pada hakikatnya
komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antara komunikator dengan seorang
Universitas Sumatera Utara
35 komunikan. Komunikasi jenis ini dianggap paling efektif dalam upaya mengubah
sikap, pendapat, atau perilaku seseorang karena sifatnya yang dialogis, berupa percakapan. Arus balik bersifat langsung, komunikator mengetahui tanggapan
komunikan ketika itu juga, pada saat komunikasi dilancarkan. Komunikator mengetahui pasti apakah komunikasinya itu positip atau negatip, berhasil atau tidak.
Jika tidak, ia dapat memberi kesempatan kepada komunikan untuk bertanya seluas- luasnya.
Sedangkan menurut Roger dan Depari Liliweri, 1991: 12 komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut ke mulut yang terjadi dalam interaksi tatap
muka antara beberapa pribadi. Juga Tan Liliweri, 1991: 12 mengemukakan bahwa interpersonal communucation komunikasi antar pribadi adalah komunikasi tatap
muka antara dua atau lebih orang. Menurut Barnlund Liliweri, 1991:12-13 ada beberapa ciri yang bisa
diberikan untuk mengenal komunikasi antar pribadi yaitu : 1. Komunikasi antar pribadi terjadi secara spontan
2. Tidak mempunyai struktur yang teratur atau diatur 3. Terjadi secara kebetulan
4. Tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan terlebih dahulu 5. Identitas keanggotaanya kadang-kadang kurang jelas
6. Bisa terjadi hanya sambil lalu saja. Menurut Evert M. Rogers dalam Depari Liliweri, 1991: 13 ada beberapa ciri
komunikasi yang menggunakan saluran antar pribadi adalah : 1. Arus pesan yang cenderung dua arah
2. Konteks komunikasinya tatap muka 3.Tingkat umpan balik yang terjadi tinggi
Universitas Sumatera Utara
36 4.Kemampuan mengatasi tingkat selektifitas terutama “selective exposure” yang
tinggi 5. Kecepatan jangkauan terhadap audience yang besar relatip lambat
6. Efek yang mungkin terjadi ialah perubahan sikap Dari berbagai sumber penulis dapat dirumuskan bahwa komunikasi antar pribadi
mempunyai ciri-ciri : 1. Komunikasi antar pribadi biasanya terjadi secara spontan dan sambil lalu contoh
pertemuan dirumah makan 2. Komunikasi antar pribadi tidak mempunyai tujuan terlebih dahulu. Kebanyakan
aksi terjadi komunikasi antar pribadi tidak mempunyai satu tujuan yang diprogramkan atau dirumuskan terlebih dahulu walaupun beberapa komunikasi anatar pribadi terjadi
telah dijanjikan sebagai contoh pertemuan yang terjadi di rumah makan sebagaimana di lukiskan tersebut, perkenalan dalam bis, pertemuan di ruang perpustakaan
kemudian merencanakan belajar bersama di rumah teman, saling mengajak bermain kartu sesudah sholat magrib.
3. Komunikasi antar pribadi terjadi secara kebetulan di antara peserta yang tidak mempunyai identitas yang jelas, yaitu peristiwa komunikasinya terjadi secara
kebetulan di antara peserta yang tidak mempunyai identitas sebagai contoh adalah pertemuan yang terjadi di suatu tempat untuk pertama kali, biasanya orang yang
bersangkutan mengenal satu sama lain. 4. Komunikasi antar pribadi mempunyai akibat yang disengaja maupun yang tidak
disengaja, yaitu komunikasi yang menghasilkan suatu akibat yang tidak disengaja atau yang disengaja, atau akibat yang direncanakan terlebih dahulu maupun yang
tidak direncanakan.
Universitas Sumatera Utara
37 Dalam suatu percakapan anda bermaksud mengetahui keadaan orangtua
mahasiswa. Obrolan dimulai dengan menanyakan nama ayah dan ibu, pekerjaan sekarang. Mungkin anda ingin mengetahui keadaan kehidupan orangtua si mahasiswa
lalu andapun bertanya apakah kedua orangtuamu, ayah dan ibu sehat-sehat sampai sekarang? Dalam hati keinginan anda hanya menghendaki jika orangtunya sehat
walafiat. Namun tidak terduga anda memperoleh jawaban dari sang mahasiswa : ayah saya kini sudah di-phk-kan perusahaan dan tidak tidak mempunyai pekerjaan
lagi, kemudian gara-gara itu bercerai dengan ibuku sehingga ibuku akhirnya menikah lagi dengan seorang penjudi yang sama sekali tidak aku sukai.
Komunikasi antar pribadi terkadang mengakibatkan suatu reaksi yang tidak direncanakan terlebih dahulu, dan keadaan inipun sebenarnya tidak dikehendaki.
5. Komunikasi antar pribadi seringkali berlangsung berbalas-balasan. Komunikasi antar pribadi mempunyai hubungan antara seorang komunikator dengan komunikan
dalam suatu percakapan saling memberi dan menerima informasi secara berganti- gantian. Suasana dialogispun terjadi sehingga tidak lagi diketahui siapa sebenarnya
komunikator dan siapa yang menjadi komunikan karena pembicaraan keduanya bergantian bergilir terus menerus.
6. Komunikasi antar pribadi menghendaki paling sedikit melibatkan hubungan dua orang dengan suasana yang bebas, adanya keterpengaruhan. Setiap orang lebih suka
berkomunikasi dengan orang lain dan berusaha supaya lebih dekat dengan pasangannya. Faktor kedekatan itu biasanya terutama menyatakan hubungan mereka.
Dengan kedekatan tersebut maka akan melahirkan suatu kebebasan untuk menyatakan pendapatnya dalam percakapan di antara mereka. Setelah bebas maka berbagai
variasi dalam percakapan dapat dilakukan tanpa pihak yang lain merasa tersinggung.
Universitas Sumatera Utara
38 Dalam suasana yang lebih bebas, terbuka tanpa ada hambatan psikologis
antara dua orang yang terlibat dalam komunikasi antar pribadi, maka kebebaasan menyatakan pikiran, perasaan perilaku berbicara sambil berpelukan, berpegangan
tangan, semuanya dalam berbagai variasi dapat dilakukan. 7. Komunikasi antar pribadi tidak dikatakan tidak sukses jika tidak membuahkan
hasil. Suatu komunikasi antar pribadi dinyatakan sukses kalau membawa hasil. Komunikasi antar pribadi itu selain melibatkan dua orang dalam keadaan bebas dan
saling mempengaruhi, saling bercakap-cakap berbalasan, membuahkan hasil disengaja dan tidak disengaja dan didorong oleh banyak faktor pendorong, maka
hasil-hasil komunikasi harus nyata merubah cara pandangwawasan, perasaan, maupun perilaku yang nyata. Hasil komunikasi ini menentukan sukses tidaknya
komunikasi yang telah dilaksanakan. 8. Komunikasi antar pribadi menggunakan lambang-lambang bermakna. Komunikasi
antar pribadi menggunakan lambang-lambang pengganti pesan dengan makna-makna tertentu contoh pada saat seseorang bingung biasanya wajah kelihatan berkerut tangan
sering memukul-mukul dahi.
II.4.1. Pesan
Reardon Liliweri, 1991: 20 menyampaikan bahwa pesan mempunyai kekuatan bermakna dan mengandung nilai informatif. Pemahaman terhadap pesan
dipengaruhi pula oleh faktor denotatif dan konotatif suatu kata dalam pesan.
Menyampaikan Pesan
Pesan terdiri atas sekumpulan lambang-lambang. Lambang-lambang itu merupakan kata-kata verbal, gerakan anggota tubuh, pelbagai bunyi, dan bau yang
disebut non verbal. Lambang-lambang itu diucapkan, diperagakan sehingga bermanfaat kalau seseorang menggunakannya untuk melukiskan persetujuannya
Universitas Sumatera Utara
39 terhadap pikirannya, pendapatnya, perasaanya, sikapnya terhadap suatu objek, orang
lain kejadian yang ditunjukkannya. Suatu pesan harus dipersiapkan dalam arti jika hendak ditulis atau diucapkan
harus benar-benar disusun dengan memperhatikan beberapa faktor penting. Effendy Liliweri, 1991: 20 mengemukakan bahwa kita sangat memerlukan suatu strategi dan
perencanaan komunikasi untuk mengidentifikasi isi pesan. Jenis pesan yang disampaikan ini bisa merupakan informational message pesan yang mengandung
informasi, instructional message pesan yang mengandung perintah, motivational message pesan yang berusaha mendorong.
Nimmo Liliweri, 1991:20 mengemukakan dalam komunikasi antar pribadi pesan merupakan unsur primer. Pembicaraan, percakapan merupakan bentuk
komunikasi antar pribadi yang tidak bermedia. Hal ini harus mengandung unsur- unsur seperti :
1. Lambang 2. Hal yang dilambangkan rujukan
3. Intrepretasi yang menciptakan lambang bermakna. Lambang merupakan cara lain untuk menyatakan suatu pesan, rujukan
menunjukkan sesuatu objek, peristiwa, benda : interpretasi ialah pikiran yang aktip dari seseorang untuk melihat kedudukan lambangpesan dan hal yang diwakili oleh
pesan. Setiap manusia dalam komunikasi antar pribadi satu terhadap yang lainnya
berhak menginterprestasi rujukan dengan pikiran-pikiran. Dalam kehidupan menusia ada begitu banyak pesan yang diwakilkan dalam
lambang kata-kata, gerakan anggota badan, pelbagai bunyi bunyi dan bau-bauan yang menjelaskan suatu rujukan yang harus diintrepretasikan.
Universitas Sumatera Utara
40
Memberi Makna Informasi dan Pemahaman
Fungsi pesan sebagai stimulus atau rangsangan untuk direspon oleh pasangan bicara dalam komunikasi antar pribadi. Pesan yang disusun merupakan wakil yang
melambangkan suatu objek peristiwa, kejadian, atau tentang sesuatu hal. Susunan pesan umumnya harus berdasarkan data atau informasi. Menurut Keraf Liliweri,
1991 : 2 sebenarnya yang dimaksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan. Apapun namanya, keduanya merupakan pesan yang umumnya dalam
komunikasi antar pribadi berfungsi terutama untuk menghasilkan suatu kebersamaan dalam makna.
Memahami Makna Secara Denotatip dan Konotatip
Salah satu rintangan terbesar dalam pertukaran informasi komunikasi antar pribadi adalah betapa sering pihak penerima menafsirkan arti suatu pesan dengan arti
yang lain yang sama sekali tidak dimaksudkan komunikator. Jadi mereka memaksudkan sesuatu yang lain daripada yang dimaksudkannya.
II.4.2. Sifat-sifat Komunikasi Antar Pribadi
Konsep komunikasi antarpribadi sangat ditentukan oleh cara kita memperhatikan perilaku komunikasi antarpribadi. Misalnya apakah komunikasi
antarpribadi yang kita amati melibatkan mereka yang secara pribadi sudah saling mengenal atau berlangsung diantara mereka yang berkomunikasi karena berbasa-basi
belaka. Menurut Readon, Effendy, Porter dan Samovar Liliweri, 1997: 28
menunjukkan tujuh ciri komunikasi antar pribadi yakni:
Universitas Sumatera Utara
41 1. Komunikasi Antar Pribadi, Perilaku Pesan Verbal dan Nonverbal
Goffman dan De Lozier, Little Jhon Liliweri, 1997 : 29 merinci perilaku pesan verbal atas: bahasa jarakruang atau proksemik, bahasa gerak anggota tubuh
atau kinesik dan perilaku yang terletak antara verbal dan nonverbal yang disebut paralinguistik. Maksud dari proksemik yaitu tanda-tanda nonverbal yang mewakili
pesan tentang bagaimana komunikator dan komunikan menempatkan jarak fisik atau memelihara ruang gerak dalam komunikasi antarpribadi. Sedangkan maksud dari
kinesik adalah pesan nonverbal melalui gerak tubuh atau anggota tubuh tertentu. Komunikasi atarpribadi selalu memanfaatkan tanda-tanda informasi verbal
maupun nonverbal sebagai perilaku yang memberikan isi pesan dan hubungan pesan ingat hubungan antar lambang dan rujukan. Unsur isi pesan selalu terdiri atas apa
yang dikatakan dan dibuat, sedangkan unsur hubunganrelasi adalah bagaimana sesuatu itu dikatakan dan dibuat. Jadi baik perilaku melalui pesan-pesan verbal
maupun nonverbal bisa menunjukkan seberapa jauh hubungan antara komunikator dan komunikan. Kesimpulan bahwa, perilaku verbal dan nonverbal menghasilkan
suatu suasana kedekatan proximity antara komunikator dengan komunikan yang dalam bahas sosiologi komunikasi disebut jarak sosial atau social distance.
2. Komunikasi Antrapribadi, Perilaku Spontan, Scripted, dan Contrived Maksud dari bentuk perilaku spontan adalah perilaku yang dilakukan secara
tiba-tiba, serta merta untuk menjawab suatu rangsangan dari luar. Perilaku spontan biasanya dilakukan tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Bentuk perilaku Scripted adalah
suatu bentuk perilaku yang dihasilkan melalui proses belajar. Bentuk perilaku Contrived merupakan perilaku yang sebahagian besar
dilakukan atas pertimbangan kognitip. Jadi perilaku itu timbul karena manusia yakin dan percaya atas apa yang dia lakukan tersebut benar-benar masuk akal. Semua
Universitas Sumatera Utara
42 perilaku, ucapan kata-kata verbal dan gerak-gerak nonverbal sesuai dengan pikiran,
pendapat, kepercayaan, dan keyakinan sipelaku. 3. Komunikasi Antarpribadi, Proses Dinamis
Komunikasi antarpribadi merupakan suatu proses yang berkembang. Konsep tersebut menunjukkan bahwa komunikasi antarpribadi tidak statis melainkan dinamis.
Proses komunikasi antarpribadi selalu mengalami perkembangan dan kemajuan akibat pertambahan informasi. Apabila perkembangan tersebut semakin konstan dan mantap
maka kita dapat meramalkan hasil suatu komunikasi. 4. Komunikasi Antarpribadi – Umpan Balik, Interaksi dan Koherensi
Setiap tindakan komunikasi termasuk komunikasi antarpribadi selalu ditandai umpan balik. Ketika kita berkomunikasi kita mengharapkan agar komunikasi yang
kita ciptakan harus ditanggapi dengan umpan balik dari komunikan.
Hasil Interaksi
Komunikasi antapribadi melibatkan beberapa tingkat interaksi antarpribadi. Keberadaan interaksi menunjukkan bahwa komunikasi antarpribadi menghasilkan
suatu umpan balik pada tingkat keterpengaruhan tertentu. Ada lima faktor yang perlu diketahui tentang interaksi antarpribadi, yaitu : 1
bagaimana status dan peranan individu dalam lingkungan tertentu; 2 bagaimana ikatan-ikatan individu dengan organisasi sosial maupun politik yang menjadi affiliasi
individu; 3 pertemuan-pertemuan apa yang biasa diikuti oleh individu tersebut.
Hasil Koherensi
Yang dimaksud dengan koherensi yaitu terciptanya suatu benang merah atau jalinan antara pesen-pesan verbal maupun nonverbal yang telah dinyatakan dan akan
dinyatakan oleh orang lain. Apabila anda dapat memahami alur dan cara berpikir, perasaan maupun tindakan komunikasi orang lain maka anda mulai memperoleh hasil
Universitas Sumatera Utara
43 komunikasi antarpribadi yang bersifat koherensi. Hasil koherensi itu demikian
penting bagi anda untuk memahami dan mencegah kesalahpahaman terhadap orang lain.
5. Komunikasi Antarpribadi, Tatanan Intrinsik dan Ekstrinsik
Tatanan Intrinsik
Yang dimaksud dengan tatanan “intrinsik” adalah suatu standarisasi perilaku yang sengaja dikembangkan untuk memandu pelaksanaan komunikasi antarpribadi
atau kesesuaian tema pesan dengan siapa lawan kita bicara.
Tatanan Ekstrinsik
Tatanana ekstrinsik adalah tata aturan yang timbul akibat pengaruh pihak ketiga atau pengaruh situasi dan kondisi sehingga komunikasi antarpribadi harus
diperbaiki. 6. Komunikasi Antarpribadi, Merujuk pada Tindakan
Ciri keenam komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antarpribadi harus disertai dengan tindakan-tindakan tertentu. Jadi komunikator dengan komunikan
harus bersama-sama menciptakan kegiatan tertentu yang mengesankan bahwa mereka selalu berkomunikasi antarpribadi.
Para ahli komunikasi dalam pertengahan 1970-an melukiskan bahwa yang dimaksud dengan komunikasi adalah suatu upaya untuk memulai suatu pesan dari
seorang komunikator dan berakhir pada reaksi komunikator. Cara pandang tersebut merupakan perspektif Model Stimulus Respons SR yang bersumber dari teori-teori
psikologi yang menekankan pada hubungan yang berorientasi sebab akibat. 7. Komunikasi Antarpribadi, Tindakan Persuasi Antarmanusia
Sunarjo Liliweri, 1997:40 yang mengutip dari berbagai sumber menyebutkan persuasi merupakan teknik untuk mempengaruhi manusia dengan
Universitas Sumatera Utara
44 memanfaatkanmenggunakan data dan fakta psikologis maupun sosiologis dari
komunikan yang hendak dipengaruhi. Persuasi bukan sekedar menampilkan bukti bahwa suatu pendapat sudah diterima komunikan, tetapi persuasi harus mampu
menyatukan suasana sosiologis, psikologis antar komunikator dengan komunikan. Ini berarti bahwa seluruh proses komunikasi yang disertai dengan tindakan persuasif
senantiasa diarahkan untuk mengubah cara berpikir, pandangan dan wawasan, perasaan, sikap dan tindakan komunikan.
II.5. Komunikasi Persuasif