Pengertian Membaca Landasan Teoretis

17 membaca pemahaman dengan pendekatan pembelajaran terpadu dan metode GPID. Dalam landasan teoretis ini penulis menguraikan teori-teori yang digunakan oleh para ahli dari berbagai sumber yang mendukung penelitian.

2.2.1 Pengertian Membaca

Para ahli memberikan definisi yang berbeda tentang kegiatan membaca, tetapi pada dasarnya mereka mempunyai persamaan persepsi tentang membaca, yaitu merupakan suatu proses. Namun, proses membaca tidak akan tercapai sepenuhnya apabila pembacaan tersebut tidak disertai dengan pemahaman. Hodgson dalam Tarigan 1997:103 mengatakan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seorang untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Dilihat dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi, berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian. Crawley dan Mountain dalam Rahim 2005:2 menyebutkan bahwa membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis huruf ke dalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup aktifitas pengenalan kata, pemahaman literal, interprestasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif. Membaca pada hakikatnya adalah proses berpikir. Edward L.Thorndike menyebutkan bahwa proses membaca itu sebenarnya tak ubahnya dengan proses ketika seseorang sedang berpikir dan bernalar. Dalam proses membaca itu 18 sebenarnya melibatkan aspek-aspek berpikir seperti mengingat, memahami, membeda-bedakan, membandingkan, menemukan, menganalisis, mengorganisasi, dan pada akhirnya menerapkan apa-apa yang terkandung dalam bacaan Nurhadi 2005b:13. Membaca merupakan proses mengkontruksi makna bacaan. Pembaca aktif mengolah, memikirkan, mengembangkan, dan memaknai teks yang sedang dibacanya. Dalam proses mengkontruksi makna tersebut banyak aspek yang terlibat. Aspek itu meliputi aspek psikologis-kognitif diri pembaca dan karakteristik teks yang di baca. Membaca merupakan kegiatan bernalar, membaca merupakan bentuk dari berpikir. Menurut pandangan ini, pembaca dilihat sebagai pribadi yang aktif. Huruf dan kata tidak membawa makna dan nilai sendiri, tetapi dipandang sebagai objek perhatian pembaca Dawud 2008:2. Berkaitan dangan pengertian membaca, dalam tesisnya Nuraeni 2008:1 mengungkapkan bahwa membaca adalah proses memahami wacana, kegiatan membaca yang dilakukan seseorang yang merupakan proses yang melibatkan penalaran dan ingatan dengan tujuan untuk menangkap isi atau makna yang terkandung dalam wacana secara mendalam dan menyeluruh. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses berpikir yang kompleks yang dilakukan seorang pembaca untuk memperoleh pesan atau informasi yang disampaikan penulis melalui media tulis, serta untuk memperoleh makna yang terkandung dalam bacaan. 19

2.2.2 Membaca Pemahaman