Observasi Refleksi Siklus II

46 siswa dalam mengerjakan tes, 3 guru dan siswa mengadakan refleksi terhadap proses dan hasil belajar sebagai bahan evaluasi.

3.1.2.3 Observasi

Observasi pada siklus II juga masih sama dengan siklus I yaitu dilakukan melalui data tes dan data nontes. Kemajuan-kemajuan yang dicapai dan kelemahan-kelemahan yang masih muncul juga menjadi sasaran dalam observasi. Observasi pada siklus II ini sebagai perbaikan dari siklus I. Dalam proses observasi ini, data diperoleh melalui beberapa cara yaitu 1 tes untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman cerita anak, 2 observasi untuk mengetahui tingkah laku dan aktifitas siswa selama proses pembelajaran membaca pemahaman cerita anak, 3 jurnal penelitian digunakan untuk mengungkap hal-hal yang dirasakan oleh siswa selama mengikuti pembelajaran membaca pemahaman cerita anak, 4 wawancara digunakan untuk mengetahui pendapat siswa yang dilakukan di luar jam pembelajaran terhadap perwakilan siswa yang memperoleh nilai baik, cukup, dan kurang, dan 5 dokumentasi foto sebagai bukti otentik yang berupa gambar aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran membaca pemahaman cerita anak. Semua data tersebut dijelaskan dalam bentuk deskripsi secara lengkap.

3.1.2.4. Refleksi

Refleksi pada siklus II ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil tes dan perubahan perilaku belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran membaca pemahmaan cerita anak dengan menggunakan pendekatan pembelajaran terpadu dan metode GPID. Hasil tes keterampilan membaca pemahaman cerita 47 anak pada siklus II mencapai nilai rata-rata kelas sebesar 75,00 atau kategori baik. Peningkatan hasil tes pada siklus II menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai pada siklus II telah memenuhi target nilai yang ditetapkan yaitu sebesar 70,00. Dari hasil tes siklus II ini juga dapat diketahui peningkatan tes keterampilan membaca pemahaman cerita anak yaitu dari nilai rata-rata sebesar 62,61 pada siklus I, mengalami peningkatan nilai rata-rata menjadi 75,00 pada siklus II. Peningkatan hasil tes siklus II juga diikuti dengan perubahan perilaku belajar siswa ke arah yang lebih positif. Hal ini dibuktikan dengan keantusiasan siswa ketika mengikuti pembelajaran siklus II. Sebagian besar siswa lebih memperhatikan penjelasan guru dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Dengan demikian, dapat simpulkan bahwa pembelajaran siklus II dapat mengatasi permasalahan belajar pada siklus I. Perilaku belajar siswa meningkat dari perilaku belajar negatif ke perilaku belajar yang positif. Selain itu, hasil tes keterampilan membaca pemahaman cerita anak pada siklus II mengalami peningkatan dan telah memenuhi target yang diharapkan. Oleh karena itu, tindakan penelitian dihentikan sampai pada siklus II.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah keterampilan membaca pemahaman cerita anak siswa kelas V. Adapun sumber datanya adalah siswa kelas V SD Negeri Ngijo 03 Gunungpati Semarang tahun ajaran 20082009. Jumlah keseluruhan siswa kelas V adalah 23 siswa yang terdiri atas 12 siswa putri dan 11 siswa putra.