Membaca Pemahaman Cerita Anak

19

2.2.2 Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman sering disebut dengan istilah membaca intensif atau membaca cermat. Menurut Bond dkk. dalam Kharas dkk. 1990:42, membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk memperoleh pemahaman dan penafsiran yang memadai terhadap makna-makna yang terkandung di dalam lambang-lambang tulis. Sasaran utamanya adalah menghasilkan pembaca yang efektif. Menurut Tarigan 1997:56, membaca pemahaman adalah sejenis membaca yang merupakan rincian membaca yang bertujuan memahami standar- standar atau norma-norma kesusasteraan literary standars, resensi kritis critical review, drama tulis printed drama, dan pola-pola fiksi pattern of fiction. Menurut Djojosuroto 2006:69, membaca yang dimaksudkan untuk memahami makna atau pesan penulis melalui teks yang ditulisnya dinamakan membaca pemahaman reading comprehension. Kecermatan dan ketepatan dalam memahami pesan komunikasi sangat penting agar dapat dicapai pemahaman terhadap pesan komunikasi tersebut sebagaimana yang dikehendaki penulis. Tampubolon dalam Asnawi 2008:2 menyebutkan bahwa membaca, terutama membaca pemahaman bukanlah sebuah kegiatan yang pasif. Sebenarnya, pada peringkat yang lebih tinggi, membaca itu bukan sekedar memahami lambang-lambang tertulis, melainkan pula memahami, menerima, menolak, membandingkan dan meyakini pendapat-pendapat yang ada dalam bacaan. 20 Membaca pemahaman inilah yang dibina dan dikembangkan secara bertahap pada sekolah. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman adalah membaca untuk memahami isi bacaan. Tujuan dalam membaca pemahaman adalah untuk menyerap isi bacaan secara mendalam dan memahami makna yang terkandung dalam bacaan atau gagasan yang disampaikan penulis.

2.2.3 Cerita Anak

Cerita adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, atau penderitaan orang, baik kejadian yang sungguh-sungguh terjadi maupun yang hanya rekaan belaka. Setiap orang memerlukan cerita, demikian pula anak-anak, karena didalam sebuah cerita, banyak nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diambil manfaatnya. Salah satu bentuk karya sastra yang bisa dibaca atau hanya didengar oleh orang yang tidak bisa membaca, memiliki keindahan dan kenikmatan tersendiri, dan memberikan pengalaman adalah cerita anak. Selain sebagai bacaan penghibur, pada umumnya cerita anak mengutamakan unsur pendidikan dan ajaran budi pekerti. Hal yang penting dan bermanfaat dari cerita anak yaitu sebagai pengasah rasa simpati dan perbuatan baik. Tarigan 1995:5 menyatakan bahwa, cerita anak adalah cerita yang mencerminkan perasaan dan pengalaman anak-anak masa kini, yang dapat dilihat dan dipahami melalui mata anak-anak. Cerita anak adalah media seni yang mempunyai ciri-ciri tersendiri sesuai dengan selera penikmatnya, karena cerita anak ditujukan untuk anak-anak, yang sedang dalam poses kreatif. 21 Cerita anak merupakan sastra anak-anak yang memberikan pengalaman, mengembangkan wawasan, dan dapat membantu menanamkan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat. Informasi dan peristiwa yang terkandung dalam cerita anak berpengaruh pada pembentukan moral dan akal anak, dalam kepekaan rasa, imajinasi, dan bahasanya Majid 2001:4. Sarumpaet dalam Subyantoro 2007:10 menyatakan bahwa sastra anak, termasuk di dalamnya cerita anak adalah cerita yang ditulis untuk anak, yang berbicara mengenai kehidupan anak dan sekeliling yang mempengaruhi anak, dan tulisan itu hanyalah dapat dinikmati oleh anak dengan bantuan dan pengarahan orang dewasa. Dengan demikian, dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa cerita anak adalah sebuah cerita yang sederhana yang ditujukan untuk anak-anak dan berisi tentang kehidupan anak dengan segala aspek yang dapat mempengaruhi atau sesuai dengan perkembangan jiwa dan kognitif anak, sehingga dapat memberikan pengalaman tentang budi pekerti, nilai moral, dan membantu menanamkan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.

2.2.4 Pendekatan Pembelajaran Terpadu