Wawancara Perubahan Perilaku Siswa

121 lebih tertarik dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Dalam pembelajaran siklus II, siswa menunjukkan perubahan perilaku lebih baik dibanding dengan siklus I.

4.2.2.3 Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh informasi bahwa pada pelaksanaan pembelajaran siklus I, sebagian besar siswa tertarik dan senang dengan pembelajaran membaca pemahaman dengan pendekatan pembelajaran terpadu dan metode GPID, namun masih ada siswa yang kurang tertarik. Siswa masih kurang mampu dan kesulitan dalam menerapkan langkah-langkah metode pembelajaran yang diajarkan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mengadakan pembelajaran pada siklus II. Hasil wawancara dengan siswa yang memperoleh nilai tinggi pada siklus I dan siklus II, diperoleh data bahwa siswa tertarik dan senang mengikuti pembelajaran membaca pemaahaman cerita anak. Pada siklus II, siswa semakin berminat dalam mengikuti pembelajaran karena menambah pemgalaman belajar siswa. Siswa tidak mengalami kesulitan, karena sudah mampu menerapkan dan mengikuti pembelajaran dengan baik, sehingga siswa berhasil dalam menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat karena telah mampu memahahami isi cerita anak. Siswa yang mendapatkan nilai cukup pada siklus I dan II, berpendapat bahwa siswa menyukai pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan pembelajaran terpadu dan metode GPID. Siswa mampu menyerap dan memahami penjelasan materi yang diberikan guru. Pada awalnya siswa 122 mengalami kesulitan untuk menerapkap tahap-tahap dalam membaca pemahaman, namun pada siklus II kesulitan siswa berkurang. Siswa telah mampu menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat dengan baik. Siswa yang memperoleh nilai kurang pada siklus I dan siklus II berpendapat bahwa siswa tertarik dan senag dengan pembelajaran membaca pemahaman cerita anak, namun awalnya siswa kurang tertarik dengan pembelajaran yang diterapkan guru. Siswa kurang mampu menerapkan metode pembelajaran yang diterapkan guru, pada siklus II siswa sudah mampu menerapkan metode yang ditrapkan oleh guru. Siswa masih kesulitan dalam melakukan tahap-tahap membaca pemahaman, namun pada siklus II kesulitan siswa sudah teratasi karena siswa sudah bisa menerapkan tahapan dalam membaca pemahaman. Awalnya siswa belum mampu menyimpulkan isi cerita anak dalam beberapa kalimat, karena belum memahami isi bacaan cerita anak. Pada siklus II, siswa telah berhasil dalam menyimpulkan isi bacaan cerita anak karena sudah dapat menerapkan tahapan-tahapan dalam membaca dan telah mampu memahami isi cerita anak. Berdasarkan hasil wawancara siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan siswa senang dan tertarik mengikuti dan menerapkan pembelajaran membaca pemahaman cerita anak dengan pendekatan pembelajaran terpadu dan metode GPID dalam pembelajaran membaca pemahaman. Dengan adanya penerapan pendekatan pembelajaran terpadu dan metode GPID ini, membantu siswa dalam proses membaca pemahaman, sehingga mempermudah siswa untuk memahami isi bacaan cerita anak. 123

4.2.2.4 Dokumentasi