Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 71
nama baiknya, serta merawat orang tuanya apabila ia sudah tua dan terganggu kesehatannya. Bentuk penghormatan kepada orang tua setelah
meninggal dunia, dilakukan dengan berkabung selama tiga tahun.
Di dalam Kitab Xiao Jing dijelaskan; ”Sesungguhnya Laku Bakti itu
ialah Pokok Kebajikan dan daripadanya Ajaran Agama akan berkembang. Tubuh, anggota badan, rambut, dan kulit yang diterima ayah bunda,
maka perbuatan dengan tidak berani membiarkannya rusak dan luka, itulah Permulaan laku Bakti. Menegakkan diri hidup menempuh Jalan
Suci, meninggalkan Nama Baik orang tua di zaman kemudian, sehingga memuliakan ayah bunda, itulah Akhir Laku Bakti.”
Perbuatan permulaan laku bakti dapat dilakukan, antara lain: 1. tidak mentato atau merusak permukaan kulit;
2. tidak mengecat rambut dengan zat pewarna; 3. tidak kebut-kebutan di jalan raya, sehingga kecelakaan;
4. tidak bermabuk-mabukan dan terlibat penyalahgunaan narkoba; dan 5. tidak melakukan operasi kulit guna mempercantikmempertampan
diri. Perbuatan Akhir Laku Bakti dapat dilakukan, antara lain:
1. memperoleh prestasi dengan baik di sekolah; 2. berbuat kebajikan dimanapun berada;
3. bertindak sopan santun dalam ucapan dan perbuatan; 4. tidak terlibat tawuran antarsiswa lain sekolah; dan
5. turut serta dalam kegiatan di lingkunganmasyarakat.
2. Rendah hati Ti
Rendah hati Ti diartikan perilaku yang tidak menonjolkan segala sesuatu yang dimilikinya. Perilaku rendah hati dapat diartikan pula sebagai
rasa hormat terhadap yang lebih tua di antara saudara. Berikut merukan contoh dari perilaku Rendah hati.
1. Tidak menonjolkan kepandaian yang dimilikinya. 2. Tidak menonjolkan kekuatan yang dimilikinya.
3. Tidak menonjolkan kekayaan yang dimilikinya. 4. Tidak menonjolkan kecantikanketampanan yang dimilikinya.
5. Tidak membanggakan keadaan ayah dan bunda.
Sikap seorang rendah hati merupakan cermin diri seseorang, dimana orang akan menilai tingkah laku dan perbuatan kita sehari-hari, Bila
seseorang senantiasa membanggakan segala yang dimilikinya, maka akan banyak orang lain yang menjauhi kita, sebaliknya bila dalam pergaulan
seseorang bersikap rendah hati, maka akan banyak orang lain yang mendekati kita.
3. Satya Zhong
Satya Zhong diartikan perilaku yang memegang teguh sesuatu yang sudah menjadi hak miliknya. Bentuk perilaku satya dapat diartikan setia,
baik itu kepada Tuhan Yang Maha Esa, ajaran Nabi, orang tua, teman, kerabat, dan sebagainya.
khonghucu 8 buku guru 2 april senggol dikit.indd 71 4142014 7:19:00 PM
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 72 Buku Guru kelas VIII SMP
Satya kepada Tuhan Yang Maha Esa, dapat dilakukan dengan taat melaksanakan segala Firman-Nya menjalankan segala perintah-Nya dan
menjauhkan segala larangan-Nya. Satya kepada Nabi dapat dilakukan dengan memahami Sabda-Nya untuk dikembangkan dalam kehidupan
sehari-hari berupa tingkah laku dan perbuatan. Satya kepada orang tua dapat dilakukan selalu berbakti patuh dan hormat atas segala nasehat-
nasehatnya. Satya kepada guru dapat dilakukan dengan selalu patuh dan hormat atas segala hal yang dimbimbingkan dan diteladaninya. Satya
kepada temankawansahabat dapat dilakukan dengan senantiasa menjaga sikap dapat dipercaya di dalam pergaulan hidup.
4. Dapat dipercaya Xin
Dapat dipercaya Xin diartikan kepercayaan, rasa untuk dapat dipercaya atau dapat menepati janji. Agar seseorang dapat disenangi orang
lain, maka harus memiliki sifat dapat dipercaya dalam pergaulan hidup. Bila orang dapat menepati janji,maka orang itu akan disegani orang lain,
sebaliknya bila seseorang tidak dapat menepati janji, maka akan dibenci orang lain.
5. Susila Li.
Susila Li dapat diartikan sebagai sopan santun, tata krama, dan budi pekerti. Perilaku susila menjadi cermin bagi seseorang dalam bertindak
berbuat. Ajaran agama Khonghucu telah menegaskan, di dalam Kitab Sabda Suci XII: 1, berbunyi; ”Yang Tidak Susila jangan dilihat, yang Tidak
Susila jangan di dengar, yang Tidak Susila jangan diucapkan dan yang Tidak Susila jangan dilakukan.” Oleh karena itu, di dalam pergaulan hidup
seseorang harus mampu menjaga dirinya, mampu mengendalikan nafsu- nafsu agar tidak melanggar susila.
6. Kebenaran Yi