Sejarah Kelenteng Sembahyang Qing Ming 1. Sejarah Qing Ming

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 120 Buku Guru kelas VIII SMP Sebelum melakukan sembahyang di hadapan makam, terlebih dahulu melakukan sambahyang di hadapan altar malaikat Bumi Fu De Zheng Shen yang selalu menjadi perawat bagi kehidupan di semesta alam atau di atas dunia, kemudian dilanjutkan bersembahyang kehadirat Tuhan Yang Maha Esa bagi arwah orang tua maupun saudara yang telah mendahului yang kita hormati, dengan penuh harapan semoga penghormatan ini dapat menjadi pendorong bagi kita untuk selalu berperilaku luhur dan mulia sebagaimana yang Tian Firmankan, bahwa kebahagiaan atau rahmat Fu dan Kebajikan De merupakan kesatuaan yang tidak terpisahkan. Penting Kelenteng Miao Sebagai Rumah Ibadah Khonghucu

1. Sejarah Kelenteng

Miao atau Kelenteng dalam istilah Indonesia sudah ada sejak awal turunnya Wahyu Tian dalam agama Khonghucu. Dalam Wu Jing dan Sishu, paling tidak di jaman Raja Suci Yao dan Shun 2356 – 2205 SM., sudah disebut tentang kuil untuk sembahyang kepada Tuhan dan Leluhur. Nabi Kongzi meneliti dan mencatat kenyataan tentang pelaksanaan ibadah umat Ru, baik ibadah kepada Tuhan, para Shen Ming, atau para leluhur. Didapati kenyataan bahwa peribadahan tersebut diatur sebagai berikut: • Ibadah kepada Tian Yang Maha Pencipta Qian hanya boleh dilaksanakan dan dipimpin kaisar Huang Di sebagai putera Tuhan Tian Zi. • Sembahyang kepada malaikat bumi Tu Shen dilaksanakan oleh raja muda Gong, dan berkembang menjadi persembahyangan bagi para suci Shen Ming. • Sembahyang kepada Leluhur Zu Zong dimana yang wajib melaksanakannya adalah rakyat atau umat manusia. Di zaman purba hingga masa kehidupan Nabi Kongzi para pembesar Da Fu sampai rakyat hanya boleh bersembahyang dan berdoa kepada arwah para leluhurnya. Ketika Nabi Kongzi menjabat sebagai Pembesar Da Fu, Beliau mulai merenungkan agar sistem ibadah Ru Jiao dapat diajarkan kepada seluruh rakyatmanusia. Pada zaman Nabi Kongzi, Miao atau Kelenteng sudah ada sebagai tempat penghormatan kepada raja. Miao pada waktu itu juga menjadi tempat menyimpan benda-benda milik raja yang sudah meninggal. Nabi Kongzi sering mengunjungi Miao itu sebagai tempat belajar membuka wawasan. Dalam kitab Lunyu diceritakan bahwa setiap kali Nabi Kongzi memasuki Miao Kelenteng selalu saja banyak hal yang ditanyakan. Di dalam kitab Lunyu tercatat: Tatkala Nabi Kongzi masuk ke dalam Miao besar untuk memperingati Pangeran Zhao, segenap hal ditanyakan. khonghucu 8 buku guru 2 april senggol dikit.indd 120 4142014 7:19:04 PM Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 121 Ada orang berkata, “Siapa berkata anak negeri Co itu mengerti kesusilaan? Masuk ke dalam Miao segenap hal ditanyakan.” Mendengar itu nabi bersabda, “Justru demikian inilah Kesusilaan” Lunyu. III: 15.

2. Peran Nabi Kongzi Dalam Sejarah Kelenteng