Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 19
Misalnya: Model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam materi perilaku Junzi, dimana peserta didik diberikan masalah sosial yang terjadi di masyarakat
yang pada akhirnya mereka mencari penyelesaian sampai didapatlah sebuah kesimpulan atau pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi
perilaku Junzi.
G. Problem Solving
Dalam hal ini masalah dideinisikan sebagai suatu persoalan yang tidak rutin, belum dikenal cara penyelesaiannya. Justru problem solving adalah
mencari atau menemukan cara penyelesaian menemukan pola, aturan, atau algoritma. Langkahnya adalah: sajikan permasalahan yang memenuhi kriteria
di atas, peserta didik berkelompok atau individual mengidentiikasi pola atau aturan yang disajikan, peserta didik mengidentikasi, mengeksplorasi,
menginvestigasi, menduga, dan akhirnya menemukan solusi.
Misalnya: Model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam materi perilaku berlandaskan kebajikan, dimana peserta didik diberikan suatu masalah atau
konlik yang menjadikan peserta didik seakan berada dalam konlik tersebut yang pada akhirnya mereka mencari penyelesaian sampai didapatlah sebuah
kesimpulan atau pemahaman yang lebih mendalam tentang implementasi perilaku berkebajikan.
H. Problem Posing
Bentuk lain dari problem solving adalah problem posing, yaitu pemecahan masalah dengan melalui elaborasi, yaitu merumuskan kembali masalah
menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana sehingga dipahami. Langkahnya adalah: pemahaman, jalan keluar, identiikasi kekeliruan, menimalisasi tulisan-
hitungan, cari alternative, menyusun soal-pertanyaan.
Misalnya: Pada pembelajaran pendidikan Agama Khonghucu model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam kegiatan penugasan, dimana peserta
didik didorong kemampuannya untuk menyusun pertanyaan dari materi yang telah diberikan, agar kekayaan materi dapat bervariasi melalui pembuatan
soal.
I. Probing Prompting
Teknik probing-prompting adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian petanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali
sehingga terjadi proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan setiap peserta didik dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari.
Selanjutnya peserta didik mengonstruksi konsep-prinsip-aturan menjadi pengetahuan baru, dengan demikian pengetahuan baru tidak diberitahukan.
Dengan model pembelajaran ini proses tanya jawab dilakukan dengan menunjuk peserta didik secara acak sehingga setiap peserta didik mau
tidak mau harus berpartisipasi aktif, peserta didik tidak bisa menghindar
khonghucu 8 buku guru 2 april senggol dikit.indd 19 4142014 7:18:57 PM
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 20 Buku Guru kelas VIII SMP
dari prses pembelajaran, setiap saat ia bisa dilibatkan dalam proses tanya jawab. Kemungkinan akan terjadi suasana tegang, namun demikian bisa
dibiasakan. Untuk mengurangi kondisi tersebut, guru hendaknya mengajukan serangkaian pertanyaan disertai dengan wajah ramah, suara menyejukkan,
nada lembut. Ada canda, senyum, dan tertawa, sehingga suasana menjadi nyaman, menyenangkan, dan ceria. Jangan lupa, bahwa jawaban peserta didik
yang salah harus dihargai karena salah adalah cirinya dia sedang belajar, ia telah berpartisipasi.
J. Pembelajaran Bersiklus cycle learning