Tata Laksana Sembahyang Qing Ming清 明 Pelaksanaan di Rumah

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 118 Buku Guru kelas VIII SMP memberikan ketenangan bagi … leluhur yang dimaksud di alam yang abadi di keharibaan kebajikan kemulian Tuhan. Terimalah hormat dan bakti kami ini. Shanzai Catatan: Susunan kata doa tersebut ialah sebagai petunjukcontoh, tidak mesti harus demikian adanya. Artinya, kata-kata dalam berdoa dapat disesuaikan.

D. Sembahyang Qing Ming 1. Sejarah Qing Ming

Qing Ming itu sudah ada sejak masa dinasti Zhou [Ciu] 1100-221 SM, pada periode Chunqiu [Chun Chiu] 770-476 SM dan awal mulanya adalah suatu upacara yang berhubungan dengan musim dan pertanian. Pertanda berakhirnya hawa bukan cuaca dingin dan mulainya hawa panas. Qing Ming adalah saat yang paling tepat dan merupakan hari suci untuk berziarah atau menyadran kemakam para leluhur, maka disebut hari Sadranan. Qing berarti bersih dan murni, Ming berarti terang, maka Qing Ming secara haraiah berarti ‘terang cerah’ atau dikenal juga sebagai’hari nan cemerlang’. Sembahyang Qing Ming dilaksanakan tanggal 5 bulan 4 Yang lek sekarang disebut April atau 4 April bila datang tahun kabisat. Dapat juga dihitung 104 hari dari tanggal 22 bulan 12 Yang li sekarang disebut Desember atau dari sembahyang Dong zhi. Penggunaan penanggalan Masehi untuk sembahyang Qing Ming dan Dong zhi ini berkaitan dengan keadaan cuaca yang dapat ditentukan oleh sistem matahari. Catatan: - Dipilihnya hari yang paling cerah untuk sembahyang Qing Ming ini mengingat sembahyang Qing Ming selain dilaksanakan di rumah juga dilaksanakan di kuburan, maka agar pelaksanaan sembahyang di kuburan tidak terganggu oleh cuaca yang buruk dicarilah hari yang paling cerah dalam setahun. - Sembahyang Qing Ming pada tahun kabisat jatuh pada tanggal 04 bulan 4 Yanglek sekarang April karena penambahan satu hari di bulan Februari pada tahun kabisat bulan Februari berjumlah 29 hari.

2. Tata Laksana Sembahyang Qing Ming清 明 Pelaksanaan di Rumah

Terlebih dahulu dilaksanakan sembahyang kepada Tuhan Yang Maha Esa menghadap ke luar pintujendela dengan dupa tiga batang kemudian dupa dinaikan secara Ding Li dan ditancapkan pada tempat dupa yang telah disediakan, kemudian bersikap Bao Xin Ba De dan menaikan doa sebagai berikut: khonghucu 8 buku guru 2 april senggol dikit.indd 118 4142014 7:19:04 PM Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 119 Kehadirat Tian Yang Mahabesar, di tempat Yang Mahatinggi, dengan bimbingan Nabi Kongzi, dipermuliakanlah. Diperkenankan kiranya kami melakukan sujud sebagai pernyataan bakti kepada leluhur kami. Kami berdoa semoga Tuhan berkenan bagi para arwah beliau itu selalu di dalam cahaya Kemuliaan Kebajikan Tian, sehingga damai dan tentram yang abadi boleh selalu padanya. Shanzai diakhiri dengan sekali Ding Li. Setelah selesai sembahyang kepada Tian, kemudian menuju altar leluhur. Menyalakan dua batang atau empat batang dupa. Dupa dinaikan dua kali lalu ditancapkan. Kemudian dengan bersikap Bao Xin Ba De memanjatkan doa, sebagai berikut: “Kehadapan leluhur atau nama panggilan kita kepada beliau yang kami hormati dan cintai, terimalah hormat dan bakti kami, segenap kasih dan teladan mulia yang telah kami terima akan tetap kami junjung dan lanjutkan, serta kembangkan, sebagaimana Nabi Kongzi telah menyadarkan dan membimbing kami. Kami akan selalu berusaha menjaga keharuman dan nama baik keluarga dan leluhur, tidak menodai dan memalukan. Terimalah hormat dan bakti kami.” Shanzai Pelaksanaan di Makam Kuburan. Pada zaman dahulu umumnya tanah pemakaman cukup jauh untuk ditempuh, maka dipilihlah hari yang paling cerah dengan tujuan agar perjalanan dan pelaksanaan sembahyang Qing Ming tidak terganggu oleh cuaca yang buruk. Kebanyakan masyarakat pagi-pagi sekali bahkan sebelum fajar telah berangkat ke tanah pemakaman, untuk membersihkan makam terlebih dahulu. Kebiasaan seperti ini masih tetap dilakukan hinggga sekarang sekalipun makam itu letak berdekatan dengan rumah tinggal. Waktu pelaksanaan persembahyangan Qing Ming jamnya bebas. Catatan: - Membersikan kuburan pada saat atau menjelang sembahyang Qing Ming itu berkaitan dengan tumbuhnya rumput yang khawatir akan merusak kuburan dan akan mengganggu kenyamanan saat pelaksanaan sembahyang - Pada dinasti Tang, hari Qing Ming ditetapkan sebagai hari wajib untuk para pejabat membersihkan kuburan, mengurus kuburan-kuburan yang terlantar dan menghormati para leluhur. - Upacara di makam leluhur dilengkapi dengan peralatan sembahyang dan sesajian yang merupakan pernyataan sikap Laku Bakti dan kasih terhadap leluhur. Demikianlah setelah tiba di makam, kemudian makam dibersihkan dan diletakan secara teratur peralatan upacara. khonghucu 8 buku guru 2 april senggol dikit.indd 119 4142014 7:19:04 PM Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 120 Buku Guru kelas VIII SMP Sebelum melakukan sembahyang di hadapan makam, terlebih dahulu melakukan sambahyang di hadapan altar malaikat Bumi Fu De Zheng Shen yang selalu menjadi perawat bagi kehidupan di semesta alam atau di atas dunia, kemudian dilanjutkan bersembahyang kehadirat Tuhan Yang Maha Esa bagi arwah orang tua maupun saudara yang telah mendahului yang kita hormati, dengan penuh harapan semoga penghormatan ini dapat menjadi pendorong bagi kita untuk selalu berperilaku luhur dan mulia sebagaimana yang Tian Firmankan, bahwa kebahagiaan atau rahmat Fu dan Kebajikan De merupakan kesatuaan yang tidak terpisahkan. Penting Kelenteng Miao Sebagai Rumah Ibadah Khonghucu

1. Sejarah Kelenteng