Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 138 Buku Guru kelas VIII SMP
Ringkasan Materi
• Fenomena Dewasa ini sikap dalam kehidupan dan pergaulan telah banyak terjadi
perubahan dan lebih ke arah penyimpangan perilaku, banyak para remaja lebih mementingkan kepentingan pribadi yang bersifat individu dan
kepentingan sendiri tanpa memperhatikan kepentingan orang lain atau lingkungannya, sikap mementingkan diri sendiri, ingin menang sendiri,
sikap arogan dan tidak mengindahkan norma dan aturan kesusilaan yang ada sehingga terkesan bebas dan tak terkendali.
Maka sikap sebagai seorang remaja yang susilawan Junzi sangat penting dalam pergaulan kita. Sungguh senang kalau orang tua kita dengan
penuh bangga mengatakan, bahwa kita sudah mulai mengerti mana yang baik dan mana yang buruk, perilaku dan sopan santun semakin terjaga
dalam bicara, dan mampu mengekspresikan perasaan jauh lebih matang dan dewasa.
Para remaja harus mulai memahami mana yang benar dan mana yang salah. Bersikap santun kepada yang lebih tua juga berakar dari
benih kebajikan atau watak sejati, itulah yang bersemayam dalam nurani tiap remaja. Masalahnya, maukah kita mengembangkannya atau
acuh terhadapnya. Dalam merenungkan perubahan yang terjadi setelah memasuki usia remaja di atas, terungkap betapa di dalam kehidupan
bermasyarakat, kita wajib mengembangkan akal budi dan hati nurani kita.
• Pendalaman Materi
A. Arti dan Makna Junzi Arti Junzi
Junzi secara haraiah diartikan: Jun 君 berarti raja dan Zi 子
berarti puteraanak, maka Junzi secara hariah berarti “AnakPutera Raja”, Kata ‘Junzi’ telah digunakan jauh sebelum Nabi Kongzi hidup untuk
menunjukan keluarga bangsawan. Hal ini menggambarkan seseorang yang mempunyai kedudukan sosial, namun Nabi Kongzi menekankan
bahwa kata Junzi tidak hanya dimaksudkan kepada mereka yang memiliki kedudukan sosial yang tinggi, apalagi jika hanya dikhususkan bagi seorang
putera raja. Junzi menurut nabi Kongzi adalah tingkat moralitas seseorang, dan sama sekali bukan tingkat status sosial seseorang. Selanjutnya, kata
Junzi berarti seseorang yang telah mencapai tingkat moral dan intelektual yang tinggi. Dengan kata lain Junzi dapat diartikan sebagai seorang
Susilawan atau paripurna.
khonghucu 8 buku guru 2 april senggol dikit.indd 138 4142014 7:19:05 PM
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 139
Kebalikan dari seorang Junzi yaitu Xiao Ren rendah budi atau orang yang picikberpandangan sempit. Nabi Kongzi mengharapkan
para muridnya untuk menjadi seorang Junzi. Dalam Kitab Lunyu, Beliau menggunakan serangkaian perumpamaan yang berbeda tentang sifat
masing-masing untuk memberikan dorongan kepada para muridnya agar menjadi seorang yang terbina dirinya, bukan hidup sebagai orang yang
picik.
Menjadi seorang Junzi seyogyanya menjadi cita-cita setiap orang. Jadi cita-cita dalam hidup bukanlah hanya mempersoalkan pencapaian secara
materi atau pencapaian secara keduniawian, tetapi kualitas moral adalah yang utama.
Ketika Wang Yang Ming ditanya hal yang sama, ia menjawab bahwa keinginan atau cita-cita sebagai manusia adalah menjadi seorang yang
Bijaksana. Mungkin sebagian orang berpikir bahwa manusia tidak dapat berhasil dalam karir jika ia mengarahkan kekuatannya ke arah moral yang
baik. Ini tidaklah benar. Agama tidak melarang orang yang bersungguh- sungguh didalam karir dan cita-citanya. Agama Khonghucu justru
mendorong orang untuk menjadi berhasil dalam karirnya, tetapi tidak hanya berhenti sampai disitu, melainkan juga harus membina diri kita.
Untuk menjadi seorang yang bijaksana adalah tujuan tertinggi dalam pembinaan moral. Itulah sebabnya mengapa Agama Khonghucu
menekankan komitmen menyeluruh terhadap tujuan ini dan tidak pernah berhenti dalam proses belajar.
Sebagian dari kita merasa bahwa hal itu tidak mungkin bagi kita untuk menjadi seorang yang bijaksana, dan seorang bijaksana adalah cita-
cita yang terlalu tinggi. Nabi Kongzi sendiri tidak mengakui bahwa Beliau adalah seorang bijaksana. Beliau bersabda, “Untuk menjadi seorang nabi
atau seorang yang berpericinta kasih, bagaimana Aku berani mengatakan? Tetapi dalam hal belajar dengan tidak merasa jemu, mendidik orang
dengan tidak merasa capai, orang boleh mengatakan hal itu bagi Ku” Lunyu VII: 34 Selain itu, Beliau juga bersabda, “Biar Aku tidak dapat
menjumpai seorang Nabi, asal dapat menjumpai seorang Junzi, cukuplah bagiKu. Biar Aku tidak menjumpai seorang yang sempurna kebaikannya,
asal dapat menjumpai berkemauan tetap, cukuplah bagi Ku. Orang yang sesungguhnya tidak mempunyai, tetapi ber
lagak mempunyai; sebenarnya kosong, tetapi berlagak penuh; dan sesungguhnya kekurangan, tetapi
berlagak mewah; niscaya sukar mempunyai kemauan yang tetap” Lunyu VII: 26 Tetapi ia menjadikan cita-cita untuk menjadi seorang Bijaksana
sebagai sebuah inspirasi dan contoh bagi pembinaan diri. Namun Beliau mengatakan bahwa kita dapat dan harus bekerja kearah yang lebih dapat
dicapai pada akhirnya, itulah menjadi seorang Junzi atau seorang yang terbina moralnya.
khonghucu 8 buku guru 2 april senggol dikit.indd 139 4142014 7:19:05 PM
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 140 Buku Guru kelas VIII SMP
B. Prinsip Utama Junzi 1. Berubah Menjadi Lebih Baik Berkembang