Menegakkan Jasa 1. Memaknai Hidup

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 168 Buku Guru kelas VIII SMP B. Sederhana dan Suka Mengalah “Orang yang berperi cinta kasih itu mencintai sesama manusia,yang berkesusilaan itu menghormati sesama manusia, yang mencintai sesama manusia, niscaya akan selalu dicintai orang, yang menghormati sesama manusia, niscaya akan selalu dihormati orang” Mengzi IVB: 28. Manusia dikodratkan Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk yang bermasyarakat dalam pergaulan kemasyarakatan selalu ada perilaku yang saling timbal balik. Agar perilaku kita berkenan kepada orang lain, hidup sederhana dan suka mengalah sangat diperlukan. Di dalam kitab Yi Jing tersurat, ”Jalan suci Tuhan Yang Maha Esa mengurangi yang berkelebihan dan memberkati yang sederhana; Jalan Suci bumi merubah yang berkelebihan dan mengalirkan kepada yang di bawah-bawah; Tuhan Yang Maha Roh menghukum yang sombong dan membahagiakan yang rendah hati; Jalan suci manusia membenci kesombongan dan menyukai kesederhanaan; kesederhanaanadab sopan itu mulia bergemilang, tidak dapat dilampuidirusak perbuatan durjana, demikianlah paripurnanya seorang susilawan”. Renungan Ayat: “Biar mempunyai kepandaian sebagai pangeran Zhou, bila ia sombong dan tamak, sesungguhnya belum patut di pandang” Lunyu VIII: 11. “Seorang susilawan itu berwibawa agung tetapi tidak congkak, seorang rendah budi itu congkak tetapi tidak berwibawa” Lunyu XIII: 26. “Cakap tetapi suka bertanya kepada yang tidak cakap; berpengetahuan luas, tetapi suka bertanya kepada yang kurang pengetahuan; berkepandaian tetapi kelihatan tidak pandai; berisi tetapi nampak kosong; tidak mendendam atas perbuatan orang lain; dahulu aku mempunyai seorang teman yang dapat melakukan itu. Zengzi hendak menyebutkan tentang Yan Hui” Lun Yu VIII: 5. “Seorang Junzi tidak mau berebut, kalau berebut itu hanya pada saat berlomba memanah. Mereka menghormat dengan cara Yi, lalu naik ke panggung dan berlomba kemudian turun yang kalah meminum anggur. Meskipun berebut tetap seorang Junzi” Lunyu III: 7.

C. Menegakkan Jasa 1. Memaknai Hidup

Hidup manusia di atas dunia ini adalah mengemban Firman Suci Tuhan, yaitu untuk menegakkan nilai-nilai luhur kemanusiaan kita, menembangkan kebajikan. Hal itu mengandung makna bahwa kita khonghucu 8 buku guru 2 april senggol dikit.indd 168 4142014 7:19:07 PM Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 169 memiliki nilai positif terhadap masyarakat dan lingkungan dimana kita hidup. Kita wajib untuk senantiasa berusaha dapat berbuat untuk orang lain, seperti diajarkan Nabi Kongzi, ”Orang yang mengutamakan nama baik akan berbuat bnyak bagi orang lain, orang yang tidak mengutamakan nama baik akan berbuat banyak bagi diri sendiri.” ”Seorang Junzi tidak hanya khawatir setelah mati namanya tidak disebut-sebut lagi” Lunyu XV: 20 Ayat di atas menekankan bahwa menjadi kewajiban semua orang untuk memaknai hidupnya di atas dunia ini. Inilah perwujudan dari satya kepada Tuhan, dan perwujudan cintanya terhadap sesama manusia. Renungan Ayat ”Ketajaman mata Li Lou dan keterampilan Gong Shuzi bila tidak dibantu dengan jangka dan penyiku, tidak akan dapat melukis segi tempat dan lingkaran. Ketajaman pendengaran Shi Kuang itu, bila tanpa pengukur nada, tidak akan dapat menetapkan panca nada itu” Mengzi IV A: 1. ”Kalau diri sendiri tidak dapat menempuh jalan suci, maka anak isteripun tidak mau menempuhnya. Menyuruh orang, kalau tidak berlandas jalan suci, biarpun anak isteri sendiri tidak akan mau melaksanakan” Mengzi VII B: 9. ”Seorang yang dapat bersikap tengah, hendaklah membimbing orang yang tidak dapat bersikap tengah. Yang pandai hendaklah membimbing yang tidak pandai. Demikianlah orang akan merasa bahagia mempunyai ayah atau kakak yang bijaksana” Mengzi IV B: 7. ”Tuhan Yang Maha Esa menjelmakan rakyat, menitahkan agar yang mengerti lebih dahulu menyadarkan yang belum mengerti; yang insyaf lebih dahulu menyadarkan yang belum insyaf. Aku adalah rakyat Tuhan Yang Maha Esa yang insyaf lebih dahulu, maka kewajibankulah dengan Jalan Suci itu menyadarkan rakyat. Kalau bukan aku yang harus menyadarkan, siapakah pula harus diwajibkan? Mengzi. V A: 7. ”Seorang Junzi melakukan pekerjaan lebih dahulu, dan selanjutnya kata-katanya disesuaikan” Lunyu II: 13. ”Seorang yang berperi cinta kasih rela menderita lebih dahulu dan membelakangkan keuntungan” Lunyu VI: 22. ”Kebajikan itulah yang pokok dan harta itulah yang ujung. Bila mengabaikan yang pokok dan mengutamakan yang ujung, inilah meneladani rakyat untuk berebut” Daxue X: 78. khonghucu 8 buku guru 2 april senggol dikit.indd 169 4142014 7:19:07 PM Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri 170 Buku Guru kelas VIII SMP

D. Mengerti Orang Lain Zhi Ren.