commit to user
106
B. Hasil Penelitian
1. Pengelolaan Pembelajaran Matematika Kelas 6 di SD Negeri 4
Purwodadi
Salah satu usaha dalam bidang pendidikan adalah melalui pengelolaan pembelajaran pada peserta didik.
Mengingat pembelajaran merupakan aspek yang sangat penting, maka dalam prosesnya perlu dilakukan pengelolaan
dengan baik. Model pembelajaran merupakan pola interaksi siswa dengan guru di
dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di
kelas. Model pembelajaran akan memberikan dampak pada hasil yang dicapai dari suatu kegiatan belajar mengajar. Demikian juga model pembelajaran
matematika yang diterapkan di kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi. Adapun model pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran matematika kelas 6
SD Negeri 4 Purwodadi terkait erat dengan pengelolaan kelas atau pengelolaan pembelajaran. Seperti dijelaskan oleh Sukardi Kepala SD Negeri
4 Purwodadi sebagai berikut. lah model pembelajaran menurut saya terkait erat
dengan pengelolaan kelas atau pengelolaan pembelajaran. Demikian juga model pembelajaran matematika kelas 6 di sekolah ini saya
artikan sebagai pengelolaan pembelajaran
matematika yang
dilaksanakan menyangkut 3 kegiatan yaitu mulai dari kegiatan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan Penilaian
Pembelajaran. Perencanaan
pembelajaran dilakukan
dengan menyusun silabus dan RPP, Pelaksanaan pembelajaran adalah
kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas, sedangkan evaluasi pembelajaran dilakukan melalui kegitan ulangan harian,
commit to user
107
Selanjutnya Muhamad Khamim guru matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi menjelaskan tentang model pembelajaran matematika kelas 6
SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut : Purwodadi dilaksanakan melalui 3 kegiatan yaitu dimulai kegiatan
perencanaan pembelajaran yang kami lakukan dengan menyusun silabus, RPP, dan rencana harian, Pelaksanaan pembelajaran yaitu
proses kegiatan pembelajaran matematika yang kami laksanakan di kelas 6, dan Evaluasi pembelajaran yang kami laksanakan melalui
berbagai kegiatan ulangan untuk mengetahui hasil pembelajaran. Selain 3 kegiatan tersebut kami juga melakukan kegiatan remedial
bagi siswa yang belum tuntas KKM dan kegiatan pengayaan bagi
Agar pembelajaran matematika berjalan optimal dan mampu membawa siswa mengukir prestasi, kegiatan pembelajaran matematika
dilakukan dengan penuh perencanaan. Perencanaan Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilaksanakan sebelum proses pembelajaran dilaksanakan.
Demikian juga dengan perencanaan pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi. Perencanaan yang matang diharapkan memperlancar
proses pembelajaran matematika kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi. Berikut ini penjelasan Sukardi Kepala SD Negeri 4 Purwodadi mengenai perencanaan
pembelajaran matematika. Perencanaan pembelajaran matematika di kelas 6 kami susun sesuai
pedoman yang tertuang dalam standar proses, dan isi serta muatannya kami sesuaikan dengan keadaan yang ada di SD Negeri 4 Purwodadi.
Sejalan dengan adanya pesan karakter bangsa, kami memasukkan karakter bangsa pada silabus dan RPP yang sesuai dengan SK dan KD
Lebih lanjut, Sukardi kepala SD Negeri 4 Purwodadi menjelaskan tentang perencanaan pembelajaran sebagai berikut :
commit to user
108
merencanakan terlebih dahulu tentang apa yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran, menyangkut tujuan, sumber, metode, dan langkah-langkah
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Hal ini dilakukan guru dengan menyusun silabus dan RPP sesuai dengan juklak dan juknis yang
berlaku. Silabus dan RPP disusun guru pada awal semester sedangkan sebelum pelaksanaan pembelajaran guru di sini juga menyusun rencan
harian yang menyangkut tentang kegiatan pembelajaran hari itu sesuai
Penjelasan kepala sekolah di atas memberikan informasi bahwa perencanaan pembelajaran matematika kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi
disesuaikan dengan kurikulum yang ada yaitu KTSP. Salah satu perencanaan tersebut adalah penyusunan silabus dan RPP yang juga memuat nilai-nilai
karakter bangsa yang akan dikembangkan dalam kompetensi dasar yang akan diajarkan. CL No. 03
Perencanaan pembelajaran yang berupa silabus dan RPP dalam pembelajaran matematika di SD Negeri 4 Purwodadi dijelaskan oleh
Muhamad Khamim guru matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut.
dari penyusunan perencanaan pembelajaran yang berupa silabus, RPP, dan rencana harian. Pada silabus kami mencantumkan standar
kompetensi, dan kompetensi dasar yang diambil dari standar isi.selanjutnya dari standar kompetensi dan kompetensi dasr tadi
dianalisis tentang nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan, materi pokok, pengalaman belajar yang diharapkan, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian yang dilakukan, alokasi waktu yang diperlukan, dan sumberalat belajar yang diperlukan. Kemudian dari komponen
komponen pada silabus tersebut disusun RPP yang juga memuat komponen-komponen pada silabus ditambah tujuan pembelajaran yang
harus dicapai siswa, langkah-langkah pembelajaran secara detail yang meliputi 3 tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, dan
penilaian yang menyangkut prosedur penilaian, jenis penilaian, dan soal-soal evaluasi. Selain silabus dan RPP kami juga menyusun rencana
commit to user
109
harian yang kami susun sebelum pembelajaran dimulai. Dalam rencana harian komponen yang kami cantumkan adalah mata pelajaran, waktu,
materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber, dan keterangan. Rencana harian ini selain berfungsi sebagai seluruh rencana kegiatan
pembelajaran hari itu juga dapat digunakan sebagai pedoman oleh guru lain yang mengisi kelas apabila guru yang bersangkutan terpaksa tidak
hadir. Perencanaan pembelajaran matematika ini kami susun dengan mengacu pada standar isi, SKL, standar proses maupun standar
penilaian. Penyusunan silabus dan RPP kami sesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa serta dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang
Kemudian dari studi dokumen peneliti juga memperoleh temuan adanya perangkat pembelajaran matematika yang merupakan dokumen perencanaan
pembelajaran yang terdiri dari 3 dokumen yaitu silabus, RPP, dan rencana harian yang disusun oleh guru sebelum pembelajaran matematika
dilaksanakan. Pada silabus dan RPP, sudah direncanakan tentang kegiatan belajar yang akan dilaksanakan dan nilai-nilai karakter bangsa yang akan
dikembangkan sesuai dengan standar kompetensi maupun kompetensi dasar yang akan diajarkan. Selain itu dalam silabus, RPP, dan rencana harian
dicantumkan juga media pembelajaran yang akan digunakan oleh guru. Ketika peneliti masuk ke dalam kelas 6, terlihat guru sedang mempersiapkan LCD
dan juga CD pembelajaran yang akan ditayangkan melalui LCD tersebut. Selain menyiapkan perangkat pembelajaran dan juga media yang akan
digunakan, guru juga menyiapkan mental siswa seperti yang dijelaskan oleh Muhamad Khamim guru matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi sebagai
berikut. kami sebagai guru juga wajib menyiapkan kesiapan siswa dalam
mengikuti pembelajaran. Untuk mempersiapkan kesiapan siswa, selain apersepsi juga motivasi kami berikan kepada siswa. Motivasi tidak
commit to user
110
selalu berupa hadiah atau pujian saja tetapi berupa kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, yaitu kegiatan pembelajaran yang
kami kemas dalam bentuk permainan, diskusi atau pemecahan masalah,
CL No. 04 Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi di atas
dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran matematika kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi diawali dengan perencanaan dan dipersiapkan secara
matang oleh guru. Persiapan tersebut disesuaikan dengan kurikulum dan juga ketentuan yang sudah ditentukan oleh BSNP. Perencanaan yang dibuat
dituliskan dalam bentuk perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, dan rencana harian. Adapaun format penulisan perangkat pembelajaran
tersebut disajikan dalam lampiran. Setelah kegiatan perencanaan pembelajaran, kegiatan pengelolaan
pembelajaran yang dilakukan adalah pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran ini semuanya sudah direncanakan melalui
penyusunan RPP. Mulai dari metode yang digunakan, strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan, alat-alat yang digunakan, semuanya telah disusun
dalam RPP. Jadi pelaksanaan pembelajaran ini merupakan aplikasi dari perencanaan pembelajaran yang telah disusun. Hasil pengamatan yang
dilakukan peneliti, pelaksanaan pembelajaran matematika kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi menggunakan pendekatan
Contextual Tea ching a nd
Lea rning
atau yang lebih dikenal dengan CTL. Dengan pendekaran CTL materi yang disampaikan dikaitkan dengan kondisi riil, sehingga siswa
commit to user
111
berpikir kongkrit yang memudahkan dalam menerima materi. Seperti yang dijelaskan oleh kepala SD Negeri 4 Purwodadi berikut ini :
Materi pembelajaran matematika memang sangat kompleks. Namun oleh guru proses pembelajaran itu disesuaikan dengan muatan
kurikulum yang ada dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelas. Artinya proses pembelajaran itu dilaksanakan secara urut dari taraf
yang mudah ke yang sukar, dimulai dari pengenalan konsep, pemahaman konsep, dan kemudian diaplikasikan dengan permasalahan
hidup sehari-hari. Misal pembelajaran materi aritmatika sosial tentang uang, siswa dikenalkan langsung dengan uang asli dan kegunaannya.
Dalam pengenalan uang tersebut, siswa diberi kesempatan untuk
Selanjutnya Muhamad Khamin guru matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi juga menjelaskan tentang pendekatan yang dipakai dalam
pembelajaran matematika kelas 6 sebagai berikut : menyampaikan materi sesuai dengan konsteksnya. Dengan memberikan
materi yang dikaitkan dengan lingkungan siswa, maka siswa tidak akan berpikir abstrak namun dapat berpikir secara kongkrit. Disamping itu
pembelajaran yang kami lakukan kami kemas dalam bentuk permasalahan yang harus diselesaikan sidwa melalui kegiatan
pembelajaran yang menyenangkan sehingga anak menjadi tertarik dan tidak bosan. Misalnya saja pembelajaran yang digemari siswa adalah
Berdasarkan hasil observasi peneliti pada pelaksanaan pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi terdiri dari 3 tahap kegiatan
yaitu : 1.
Kegiatan awal Pada kegiatan awal pembelajaran kegiatan yang dilakukan guru antara
lain : a
Mengucap salam
commit to user
112
b c
Presensi siswa d
Menanyakan khabar siswa e
- serentak siswa mengucap yel-
f Mengadakan tanya jawab tentang pelajaran pertemuan sebelumnya
g Menyampaikan tujuan pembelajaran
h Kegiatan-kegiatan tersebut di atas merupakan kegiatan motivasi dan
apersepsi yang dilakukan guru untuk mempersiapkan dan memotivasi siswa agar siap mengikuti pemeblajaran matematika. Ungkapan yel-yel
kepada siswa agar mereka senang, tidak takut, bersemangat, dan tertarik dengan pembelajaran matematika. Seperti yang dijelaskan oleh Sukardi,
Kepala SD Negeri 4 Puwodadi sebagai berikut: disiapkan betul oleh guru. Apalagi matematika oleh sebagian orang
menjadi momok sebagai pelajaran yang menakutkan karena sulit, gurunya galak, pelajaran yang membuat pusing dsb. Untuk
menghindari hal tersebut, dan untuk mempersiapkan mental serta memompa semangat siswa agar siap mengikuti pembelajaran
matematika, guru melakukan motivasi dan apersepsi yang
Hal yang sama juga dijelaskan oleh Muhamad Khamim, Guru matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut :
atematika itu sulit. Untuk menarik siswa agar senang dan bersemangat mengikuti
pembelajaran matematika maka mental mereka harus dipersipakan
commit to user
113
terlebih dahulu. Hal ini kami lakukan dengan memotivasi dan mengadakan apersepsi pada awal pembelajaran. Yel-
agar mereka yakin kalau matematika itu tidak sulit. Kegiatan lain yang kami lakukan untuk memotivasi siswa adalah dengan
bernyanyi bersama. Setiap awal pembelajaran kami selalu mengajak siswa menyanyikan bersama salah satu lagu wajib. Ini
kami lakukan selain untuk membuat siswa merasa senang juga untuk menanamkan rasa patriotisme terhadap siswa. Kemudian
kami mengadakan tanya jawab tentang pembelajaran pertemuan sebelumnya dengan tujuan untuk mengingat kembali dan mencari
hubungan keterkaitan antara pelajaran yang lalu dengan pelajaran
2. Kegiatan Inti
Pada saat pelaksanaan pembelajaran pengukuran luas segi banyak, peneliti mengamati bahwa kegiatan inti pembelajaran terdiri dari 3 tahap yaitu
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahap eksplorasi guru memberikan penjelasan singkat secara klasikal tentang materi pengukuran luas yang akan
dipelajari. Kemudian siswa diberi tugas untuk mengukur luas benda-benda yang ada si sekitar lingkungan kelas. Ada yang mengukur luas permukaan
meja, megukur luas dinding, mengukur luas sisi almari, mengukur luas taplak meja, ada juga yang mengukur luas halaman kelas. Selama 10 menit kegiatan
ini berlangsung, guru berkeliling mendampingi siswa dalam melaksanakan kegiatan ini. Kemudian guru secara klasikal menunjukkan kertas warna warni
berbentuk bangun datar yang terdiri dari gabungan 2 bangun datar atau lebih. Kertas yang ditunjukkan pertama kali adalah yang berbentuk gabungan dari
perse
commit to user
114
maju di depan kelas memegang kertas yang ditunjukkan guru sambil
etul, banyak cara untuk mengukur luas bangun yang terdiri dari gabungan beberapa bangun dengan cara melihat dahulu
bangun- elaborasi guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengukur luas gambar
berbentuk gabungan bangun datar di mana setiap baris siswa diberi gambar bangun yang tidak sama. Sekitar 5 menit siswa selesai mengukur luas gambar
bangun yang ditugaskan guru. Kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Jika ada kelompok yang jawabannya sama
cukup satu kelompok yang mewakilinya. Pada tahap konfirmasi guru mengulas satu persatu jawaban setiap kelompok dan selanjutnya siswa diajak
bersama-sama membuat simpulan dan rangkuman dari materi yang dipelajari. Jika ada siswa yang menjawab tidak benar, guru mendekati siswa tersebut dan
di lihat salahnya di mana, kemudian dijelaskan letak kesalahannya dan dijelaskan pula bagaimana seharusnya. Selama proses pembelajaran
berlangsung, guru mengamati implementasi nilai-nilai karakter bangsa yang nampak pada perilaku siswa ketika melaksanakan kegiatan pembelajarn.
Misalnya pada kegiatan diskusi kelompok diamati bagaimana kontribusi siswa dalam kegiatan diskusi tersebut, apakah siswa dapat menghargai temannya,
bagaimana siswa bekerja sama dengan temannya, bagaimana rasa ingin tahu
commit to user
115
siswa, bagaimana kreatifitas siswa, dsb. Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi nilai karakter bangsa NKB.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti tersebut di atas ditemukan bahwa pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi dilaksanakan
melalui pendekatan siswa aktif yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang dekat dengan siswa. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan berpusat
pada siswa sebagai subyek belajar. Dengan cara tersebut siswa akan lebih mudah dalam menerima materi pembelajaran matematika . Suasana
pembelajaran dibuat menyenangkan dan merangsang rasa ingin tahu siswa sehingga siswa merasa tertantang dan tidak bosan tetapi tetap fokus hingga
pembelajaran berakhir. Pada setiap kegiatan pembelajaran guru tidak mendominasi kegiatan pembelajaran, tetapi guru lebih banyak. berperan
sebagai fasilitator yang siap membantu siswa ketika mengalami kesulitan pembelajaran dan memberikan kesempatan siswa untuk menunjukkan
kemampuan yang dimilikinya. Bagimana peran guru dalam kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dijelaskan oleh Muhamad Khamim
guru kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut. lebih banyak bertindak sebagai fasilitator. Sebagai guru kami
lebih banyak membantu kesulitan siswa, menjembatani siswa agar dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang ditemui. Hal ini
dilakukan dengan lebih banyak memberikan pertanyaan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berfikir menemukan solusi
permas
Penjelasan guru di atas memberikan informasi bahwa dalam pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi guru lebih banyak
commit to user
116
berperan sebagi fasilitator yang siap membantu siswa dalam menyelesaikan masalah dan kesulitan siswa dalam pembelajaran.
3. Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dari pembelajaran adalah kegiatan penutup. Kegiatan penutup ini diawali dengan tanya jawab guru dan siswa tentang materi
pelajaran yang baru saja dilaksanakan. Kemudian guru memberikan 5 soal evaluasi untuk diselesaikan siswa. Setelah soal selesai dikerjakan siswa guru
mengoreksi pekerjaan siswa dengan cara beberapa siswa mengerjakan soal di depan kelas kemudian siswa mencocokkan sendiri hasil pekerjaannya. Sekali
lagi jika ada siswa yang salah menyelesaikan soal guru menanyakan letak kesalahannya dan menjelaskan bagaimana seharusnya. Dari hasil analisis nilai
pada kegiatan evaluasi tadi guru merencanakan kegiatan tindak lanjut berupa kegiatan remedial bagi siswa yang belum mencapai KKM dan kegiatan
pengayaan bagi siswa yang telah mampu mencapai KKM. Jadi pada kegiatan tindak lanjut ada 2 kelompok yaitu kelompok siswa yang melaksanakan
remedial dan siswa yang melaksanakan kegiatan pengayaan. Sebelum menutup pelajaran guru menyampaikan manfaat mempelajari materi ini dan
menyampaikan kegiatan pembelajaran berikutnya. Yang menarik dari kegiatan pembelajaran matematika ini ditutup dengan suasana ceria dengan yel-yel
Sebagai tindak lanjut dari hasil analisis hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan adalah kegiatan remedial dan pengayaan. Kegiatan remedial
diperuntukkan bagi siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM dan kegiatan
commit to user
117
pengayaan diperuntukkan bagi siswa yang memperoleh nilai sama dengan atau melebihi KKM yang ditentukan pihak sekolah untuk mata pelajaran
matematika kelas 6. Kegiatan remedial dan pengayaan ini dilaksanakan di luar jam pembelajarn efektif di sekolah, misalnya ketika les matematika yang
diadakan setelah jam pembelajaran, atau berupa tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa di rumah baik secara indi6du maupun kelompok.
Selain kegiatan remedial dan pengayaan untuk mengatasi kesulitan siswa dan meningkatkan prestasi belajar matematika juga diadakan kegiatan
pendukung yaitu kegiatan klinik matematika dengan menugaskan siswa yang memiliki prestasi baik di bidang matematika sabagai dokter matematika tutor
sebaya bagi teman-temannya. Kegiatan ini dilakukan pada jam ke 0 atau sebelum jam pelajaran pertama dimulai. Kegiatan ini memiliki dampak yang
cukup positif bagi penanaman nilai-nilai karakter bangsa. Karena melalui kegiatan ini siswa akan mengahargai teman yang memiliki prestasi lebih dan
rasa menolong terhadap teman yang memiliki prestasi kurang. Melalui kegiatan ini juga dilatih usaha keras dan rasa tanggung jawab akan tugas yang
diberikan. Karena kepada siswa yang mendapat tugas sebagai dokter matematika akan berusaha dan bertanggung jawab untuk dapat menjelaskan
meteri matematika kepada teman-temannya. Melalui kegiatan ini pula akan terbentuk rasa percaya diri pada diri siswa terutama kepada siswa yang
bertugas sebagai dokter matematika. CL No. 07
commit to user
118
Tanggapan siswa dengan adanya kegiatan klinik matematika ternyata cukup positif. Berikut ini hasil wawancara dengan beberapa siswa
dari kelas 6 A dan 6 B terkait dengan kegiatan klinik matematika : -teman harus
datang ke sekolah lebih awal tepatnya sebelum jam 6.30 pagi. Nanti siswa yang sudah dipilih oleh guru menjadi dokter matematika akan
berbagi pengalaman dengan teman-teman dan mencatat hasil pelaksanaan dokter matematika. Jika Saya mengalami kesulitan dalam
memberikan penjelasan, maka saya segera akan meminta bantuan guru. Karena saya sering disuruh menjadi dokter matematika, saya berusaha
mengerti dulu tentang materi yang ditugaskan, bila saya tidak bisa maka saya harus belajar lebih giat lagi. Senang sekali bisa menolong
teman yang belum mengerti, dan bangga bisa ngajari teman- Anissa, kelas 6 A
saya harus belajar lebih giat dari biasanya. Kan harus bisa ngajari teman-teman?
Kalau nanti ada teman yang nggak tahu caranya terus bertanya pada kita dan tidak bisa menjawab, aduh, malu rasanya. Tapi asyik kok jadi
dokter matematika, harus bangun pagi-pagi dan cepat berangkat untuk nulis soal di papan tulis, teman-teman juga senang belajar pagi-pagi,
masih sepi dan enak. Terus nanti kalau sudah masuk pelajaran nggak
ika, bisa belajar bareng teman- teman dan kalau nggak bisa bisa minta tolong sama dokternya. Asal
dokternya nggak galak aja. Tapi teman-teman dokter matematika baik kok, dan teman-teman dokter itu memang pintar matematika, dulu di
kelas V sering jadi juara
-soal, tapi Cuma sedikit, kadang 3, kadang 5, nggak nyampai 10 soal. Kalau sudah sudah selesai
dikerjakan dicocokkan dokternya, kalau nggak tau caranya juga bisa tanya dokternya. Senang belajar di klinik matematika. Nggak bosan
Regita, dan Erlangga siswa kelas 6 A dan 6 B Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi di atas dapat diketahui
bahwa model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi adalah model pembelajaran diagnostik. Model
commit to user
119
pembelajara diagnostik yang dilaksanakan pada pembelajarn matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi adalah melalui evaluasi proses yaitu dengan
menganalisa dan mengevaluasi pembelajaran yang sedang berlangsung. Dalam pembelajaran diagnostik guru dituntut untuk selalu mendiagnosa
kesulitan belajar siswa baik melalui pengamatan, tanya jawab maupun dengan pemberian test dan akhirnya dapat memberikan pembelajaran remedial yang
sesuai dengan kelemahan siswa Mujono, 2008: 1. Demikian juga pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi, guru matematika
mendiagnosa kesulitan belajar siswa dengan pemberian test, tanya jawab, dan pengamatan. Hal ini ditemukan peneliti pada saat pelaksanaan pembelajaran.
Guru mengamati kegiatan siswa, kemudian dalam menjelaskan materi pelajaran guru mengadakan tanya jawab dengan siswa. jika dalam tanya
jawab tersebut siswa menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang kurang tepat guru kembali menanyakan alasan jawaban tersebut. Dan jika dalam suatu
test ada jawaban siswa yang salah, maka guru akan menanyakan di mana letak kesalahan siswa. Dari sini guru akan mengetahui letak kesalahan siswa dan
menentukan kegiatan tindak lanjut yang akan dilaksanakan. Diagnosa kesulitan siswa tersebut ditindaklanjuti dengan penyelenggaraan kegiatan
remedial dan juga pengayaan. Program tersebut dilakukan setelah jam belajar yang dipandu oleh guru dengan membagi siswa yang memperoleh nilai di
bawah KKM masuk dalam kelompok remedial, sedangkan siswa yang memperoleh nilai sama dengan atau melampaui KKM masuk dalam
kelompok pengayaan. Dalam kegiatan remedial dan pengayaan ini,
commit to user
120
kegiatannya juga tidak perpusat pada guru tetapi tetap berpusat pada siswa sebagai subyek belajar. Guru berperan sebagai fasilitator yang siap membantu
kesulitan yang dialami siswa. Kegiatan remedial dilaksanakan dengan cara menjelaskan kembali point-point materi yang menjadi kesulitan siswa, atau
melalui pemberian tugas membuat ringkasan materi pembelajaran, dan menugaskan siswa untuk mempelajari kembali materi dan selanjutnya siswa
kembali menempuh ulangan harian sampai siswa mencapai nilai sama dengan atau melampaui KKM. Apabila nilai rata-rata kelas dalam suatu ulangan
harian di bawah KKM, atau 50lebih dari jumlah siswa memperoleh nilai di bawah KKM maka guru akan mengulang kembali pembelajaran kompetensi
dasar yang bersangkutan secara klasikal. Untuk kegiatan pengayaan dilaksanakan dengan memberikan tugas-tugas kepada siswa untuk
mengerjakan soal-soal pengembangan dari kompetensi dasar yang bersangkutan. Soal dapat diambil dari majalah, internet, perpustakaan, atau
soal yang disusun oleh guru. Di samping model pembelajaran diagnostik dan remedial, kelas 6 SD
Negeri 4 Purwodadi juga melaksanakan kegiatan pendukung pembelajaran matematika. Untuk mendukung jalannya kegiatan mengatasi kesulitan siswa,
guru kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi menyelenggarakan program pendukung kegiatan remedial dan pengayaan yaitu kegiatan klinik matematika.
Berbeda kegiatan remedial dan pengayaan yang dilakukan setelah jam belajar selesai, kegiatan klinik matematika ini diselenggarakan sebelum jam
belajar tepatnya jam ke 0 atau sekitar jam 06.30 pagi. Program klinik
commit to user
121
matematika adalah kegiatan yang memberikan kesempatan kepada siswa yang memiliki kemampuan lebih untuk menjadi tutor bagi teman-temannya yang
belum memiliki pemahaman. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan tugas kepada siswa untuk megerjakan soal matematika. Soal pada klinik
matematika lebih bersifat soal untuk pemahaman konsep. Misalnya konsep perkalian atau pembagian. Soal pada klinik matematika paling banyak 5 soal.
Dengna prosentase 60 soal tentang kompetensi dasar yang sudah dilaksanakan dan 40 soal perkalian dan pembagian. Selain bertujuan
untuk meningkatkan prestasi belajar matematika, melalui klinik matematika ini juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter bangsa pada diri
siswa seperti semangat kerja keras, menghargai prestasi teman, menolong teman, tanggung jawab, dan membangun rasa percaya diri.CL No. 08
Pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi juga dipersiapkan untuk mengikuti ujian akhir. Persiapan itu dilakukan sejak dini
oleh guru matematika kelasa 6 SD negeri 4 Purwodadi. Kegiatan persiapan tersebut dilakukan dengan cara memberikan soal-soal latihan model soal ujian
sehingga siswa siap ketika menghadapi soal ujian sekolah maupun ujian nasional. Pemberian soal-soal latihan untuk siswa kelas 6 SD Negeri 4
Purwodadi dijelaskan oleh Sukardi kepala sekola SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut:
Dalam mempersiapkan siswa kelas 6 dalam menghadapi ujian kami terus memberikan soal latihan. Soal latihan diambilkan dari berbagai
sumber, ada yang diambilkan dari soal ujian tahun sebelumnya atau dari kumpulan soal-
commit to user
122
Penjelasan kepala sekolah di atas memberikan informasi bahwa pemberian soal-soal latihan dilakukan untuk mempersiapkan siswa agar tidak
asing dengan soal pada waktu ujian nasional berlangsung. Guru tentu saja memberikan soal-soal dengan berpedoman pada kisi-kisi soal dan juga
penyampaian materi yang disesuaikan dengan kisi-kisi soal. Informasi tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan Muhamad Khamim guru matematika
kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut. kan materi saya berusaha menyesuaikan dengan
kisi-kisi soal untuk ujian . Untuk materi dipadatkan ketika semester I sehingga di semester II waktu yang tersisa akan digunakan untuk
pemberian soal latihan kepada siswa. Biasanya kami sudah megarsipkan kisi-kisi soal latihan dari ujian pada tahun sebelumnya.
Anak akan merasa terbantu dengan soal-soal tersebut untuk latihan. Selain itu di perpustakaan juga tersedia buku-buku soal latihan ujian
yang dapat digunakan guru ketika mengadakan latihan di sekolah juga dapat dipinjam siswa untuk dipelajari di rumah. Jika mereka tidak bisa
mengerjakan soal yang diberikan, maka dapat bertanya kepada guru
Penjelasan guru di atas memberikan informasi tentang kegiatan siswa dalam mempersiapkan diri mengikuti ujian matematika. Siswa berlatih
mengerjakan soal-soal ujian dari arsip soal ujian tahun lalu atau dari buku- buku latihan soal ujian yang tersedia di perpustakaan sekolah. Ketika peneliti
melakukan observasi terlihat beberapa siswa sedang menanyakan soal kepada guru. Setelah peneliti menanyakan langsung kepada siswa ternyata siswa
mengalami kesulitan belajar dalam mengerjakan soal yang ditemui dari buku latiah soal yang dipinjam di perpustakaan.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran matematika kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi sejak dini
commit to user
123
telah dipersiapkan. Agar siswa kelas 6 siap mengikuti ujian, maka persiapan yang dilakukan adalah dalam bentuk pemberian soal-soal latihan. Pemberian
soal latihan tersebut dilakukan agar siswa tidak asing dalam mengerjakan soal ujian sekolah maupun ujian nasional. Materi pembelajaran dipadatkan di
semester I, sehingga waktu yang tersisa di semester II digunakan untuk latihan soal dan pendalaman materi. Apabila menemui kesulitan siswa dapat
menanyakan soal yang diberikan guru di dalam kelas maupun di luar kelas. CL No. 09
Dalam melakukan kegiatan pembelajaran matematika, sarana prasarana pendukung sudah disediakan oleh pihak sekolah sehingga
memperlancar kegiatan pembelajaran. Ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran matematika di SDN 4 Purwodadi dijelaskan oleh Sukardi
Kepala SDN 4 Purwodadi sebagai berikut. Sarana dan prasarana pendukung untuk pembelajaran matematika di
SD ini meskipun tidak lengkap tetapi sudah cukup mendukung. Ruang laboratorium matematika memang belum ada, tetapi sarana dan
prasarana yang dapat digunakan untuk pelaksanaan pembelajarn matematika di kelas sudah ada. Selain beberapa alat peraga kami juga
sudah melengkapi kelas dengan dengan sarana ICT seperti screen dan LCD. CD interaktif pembelajaran matematika juga sudah kami lengkapi
dari kelas 1 sd kelas 6. Khusus kelas 6 kami melengkapi dengan buku- buku latihan soal-soal model Ujian Nasional yang dapat digunakan
siswa latihan menghadapi soal-soal setelah konsep pembelajaran
Penjelasan kepala sekolah di atas memberikan informasi bahwa sarana prasarana yang disediakan oleh pihak sekolah bukan hanya dalam
bentuk teknologi saja, namun juga berupa buku referensi yang turut membantu siswa dalam menghadapi ujian nasional. CL No. 10
commit to user
124
Kelengkapan fasilitas atau sarana dan prasarana pembelajaran matematika juga dijelaskan oleh Muhammad Khamim guru kelas 6 SDN 4
Purwodadi sebagai berikut. k menyampaikan materi kepada
siswa. Kami diberikan CD interaktif yang menampilkan animasi yang menarik. Buku-buku referensi juga sudah diberikan seperti buku
kumpulan soal-soal. Buku pendalaman materi dan juga koneksi internet sudah diberikan sehingga kami sangat terbantu, siswa-siswa kami juga
Penjelasan guru di atas sesuai dengan hasil pengamatan peneliti. Ketika peneliti masuk ke dalam pembelajaran matematika di dalam kelas
terlihat guru menampilkan media animasi yang menarik yang menampilkan animasi bergerak, dengan warna yang menarik. Untuk materi luas bangun
datar terlihat animasi yang menampilkan animasi persegi panjang yang dilengkapi dengan tampilan rumus-rumus persegi panjang.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran matematika dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang
mendukung pelaksanaan pembelajaran matematika. Sekolah tidak hanya sudah menyediakan laboratorium komputer namun juga fasilitas buku
penunjang baik buku untuk pendalaman materi ataupun buku kumpulan soal- soal latihan. CL No. 10
4. Hasil yang Dicapai pada Pembelajaran Matematika Kelas 6 SD