Pengelolaan Pembelajaran Matematika Kelas 6 di SD Negeri 4

commit to user 106

B. Hasil Penelitian

1. Pengelolaan Pembelajaran Matematika Kelas 6 di SD Negeri 4

Purwodadi Salah satu usaha dalam bidang pendidikan adalah melalui pengelolaan pembelajaran pada peserta didik. Mengingat pembelajaran merupakan aspek yang sangat penting, maka dalam prosesnya perlu dilakukan pengelolaan dengan baik. Model pembelajaran merupakan pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas. Model pembelajaran akan memberikan dampak pada hasil yang dicapai dari suatu kegiatan belajar mengajar. Demikian juga model pembelajaran matematika yang diterapkan di kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi. Adapun model pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi terkait erat dengan pengelolaan kelas atau pengelolaan pembelajaran. Seperti dijelaskan oleh Sukardi Kepala SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut. lah model pembelajaran menurut saya terkait erat dengan pengelolaan kelas atau pengelolaan pembelajaran. Demikian juga model pembelajaran matematika kelas 6 di sekolah ini saya artikan sebagai pengelolaan pembelajaran matematika yang dilaksanakan menyangkut 3 kegiatan yaitu mulai dari kegiatan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan Penilaian Pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan menyusun silabus dan RPP, Pelaksanaan pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas, sedangkan evaluasi pembelajaran dilakukan melalui kegitan ulangan harian, commit to user 107 Selanjutnya Muhamad Khamim guru matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi menjelaskan tentang model pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut : Purwodadi dilaksanakan melalui 3 kegiatan yaitu dimulai kegiatan perencanaan pembelajaran yang kami lakukan dengan menyusun silabus, RPP, dan rencana harian, Pelaksanaan pembelajaran yaitu proses kegiatan pembelajaran matematika yang kami laksanakan di kelas 6, dan Evaluasi pembelajaran yang kami laksanakan melalui berbagai kegiatan ulangan untuk mengetahui hasil pembelajaran. Selain 3 kegiatan tersebut kami juga melakukan kegiatan remedial bagi siswa yang belum tuntas KKM dan kegiatan pengayaan bagi Agar pembelajaran matematika berjalan optimal dan mampu membawa siswa mengukir prestasi, kegiatan pembelajaran matematika dilakukan dengan penuh perencanaan. Perencanaan Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilaksanakan sebelum proses pembelajaran dilaksanakan. Demikian juga dengan perencanaan pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi. Perencanaan yang matang diharapkan memperlancar proses pembelajaran matematika kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi. Berikut ini penjelasan Sukardi Kepala SD Negeri 4 Purwodadi mengenai perencanaan pembelajaran matematika. Perencanaan pembelajaran matematika di kelas 6 kami susun sesuai pedoman yang tertuang dalam standar proses, dan isi serta muatannya kami sesuaikan dengan keadaan yang ada di SD Negeri 4 Purwodadi. Sejalan dengan adanya pesan karakter bangsa, kami memasukkan karakter bangsa pada silabus dan RPP yang sesuai dengan SK dan KD Lebih lanjut, Sukardi kepala SD Negeri 4 Purwodadi menjelaskan tentang perencanaan pembelajaran sebagai berikut : commit to user 108 merencanakan terlebih dahulu tentang apa yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran, menyangkut tujuan, sumber, metode, dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Hal ini dilakukan guru dengan menyusun silabus dan RPP sesuai dengan juklak dan juknis yang berlaku. Silabus dan RPP disusun guru pada awal semester sedangkan sebelum pelaksanaan pembelajaran guru di sini juga menyusun rencan harian yang menyangkut tentang kegiatan pembelajaran hari itu sesuai Penjelasan kepala sekolah di atas memberikan informasi bahwa perencanaan pembelajaran matematika kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi disesuaikan dengan kurikulum yang ada yaitu KTSP. Salah satu perencanaan tersebut adalah penyusunan silabus dan RPP yang juga memuat nilai-nilai karakter bangsa yang akan dikembangkan dalam kompetensi dasar yang akan diajarkan. CL No. 03 Perencanaan pembelajaran yang berupa silabus dan RPP dalam pembelajaran matematika di SD Negeri 4 Purwodadi dijelaskan oleh Muhamad Khamim guru matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut. dari penyusunan perencanaan pembelajaran yang berupa silabus, RPP, dan rencana harian. Pada silabus kami mencantumkan standar kompetensi, dan kompetensi dasar yang diambil dari standar isi.selanjutnya dari standar kompetensi dan kompetensi dasr tadi dianalisis tentang nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan, materi pokok, pengalaman belajar yang diharapkan, indikator pencapaian kompetensi, penilaian yang dilakukan, alokasi waktu yang diperlukan, dan sumberalat belajar yang diperlukan. Kemudian dari komponen komponen pada silabus tersebut disusun RPP yang juga memuat komponen-komponen pada silabus ditambah tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa, langkah-langkah pembelajaran secara detail yang meliputi 3 tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, dan penilaian yang menyangkut prosedur penilaian, jenis penilaian, dan soal-soal evaluasi. Selain silabus dan RPP kami juga menyusun rencana commit to user 109 harian yang kami susun sebelum pembelajaran dimulai. Dalam rencana harian komponen yang kami cantumkan adalah mata pelajaran, waktu, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber, dan keterangan. Rencana harian ini selain berfungsi sebagai seluruh rencana kegiatan pembelajaran hari itu juga dapat digunakan sebagai pedoman oleh guru lain yang mengisi kelas apabila guru yang bersangkutan terpaksa tidak hadir. Perencanaan pembelajaran matematika ini kami susun dengan mengacu pada standar isi, SKL, standar proses maupun standar penilaian. Penyusunan silabus dan RPP kami sesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa serta dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang Kemudian dari studi dokumen peneliti juga memperoleh temuan adanya perangkat pembelajaran matematika yang merupakan dokumen perencanaan pembelajaran yang terdiri dari 3 dokumen yaitu silabus, RPP, dan rencana harian yang disusun oleh guru sebelum pembelajaran matematika dilaksanakan. Pada silabus dan RPP, sudah direncanakan tentang kegiatan belajar yang akan dilaksanakan dan nilai-nilai karakter bangsa yang akan dikembangkan sesuai dengan standar kompetensi maupun kompetensi dasar yang akan diajarkan. Selain itu dalam silabus, RPP, dan rencana harian dicantumkan juga media pembelajaran yang akan digunakan oleh guru. Ketika peneliti masuk ke dalam kelas 6, terlihat guru sedang mempersiapkan LCD dan juga CD pembelajaran yang akan ditayangkan melalui LCD tersebut. Selain menyiapkan perangkat pembelajaran dan juga media yang akan digunakan, guru juga menyiapkan mental siswa seperti yang dijelaskan oleh Muhamad Khamim guru matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut. kami sebagai guru juga wajib menyiapkan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Untuk mempersiapkan kesiapan siswa, selain apersepsi juga motivasi kami berikan kepada siswa. Motivasi tidak commit to user 110 selalu berupa hadiah atau pujian saja tetapi berupa kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, yaitu kegiatan pembelajaran yang kami kemas dalam bentuk permainan, diskusi atau pemecahan masalah, CL No. 04 Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi di atas dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran matematika kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi diawali dengan perencanaan dan dipersiapkan secara matang oleh guru. Persiapan tersebut disesuaikan dengan kurikulum dan juga ketentuan yang sudah ditentukan oleh BSNP. Perencanaan yang dibuat dituliskan dalam bentuk perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, dan rencana harian. Adapaun format penulisan perangkat pembelajaran tersebut disajikan dalam lampiran. Setelah kegiatan perencanaan pembelajaran, kegiatan pengelolaan pembelajaran yang dilakukan adalah pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan pelaksanaan pembelajaran ini semuanya sudah direncanakan melalui penyusunan RPP. Mulai dari metode yang digunakan, strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan, alat-alat yang digunakan, semuanya telah disusun dalam RPP. Jadi pelaksanaan pembelajaran ini merupakan aplikasi dari perencanaan pembelajaran yang telah disusun. Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti, pelaksanaan pembelajaran matematika kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi menggunakan pendekatan Contextual Tea ching a nd Lea rning atau yang lebih dikenal dengan CTL. Dengan pendekaran CTL materi yang disampaikan dikaitkan dengan kondisi riil, sehingga siswa commit to user 111 berpikir kongkrit yang memudahkan dalam menerima materi. Seperti yang dijelaskan oleh kepala SD Negeri 4 Purwodadi berikut ini : Materi pembelajaran matematika memang sangat kompleks. Namun oleh guru proses pembelajaran itu disesuaikan dengan muatan kurikulum yang ada dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelas. Artinya proses pembelajaran itu dilaksanakan secara urut dari taraf yang mudah ke yang sukar, dimulai dari pengenalan konsep, pemahaman konsep, dan kemudian diaplikasikan dengan permasalahan hidup sehari-hari. Misal pembelajaran materi aritmatika sosial tentang uang, siswa dikenalkan langsung dengan uang asli dan kegunaannya. Dalam pengenalan uang tersebut, siswa diberi kesempatan untuk Selanjutnya Muhamad Khamin guru matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi juga menjelaskan tentang pendekatan yang dipakai dalam pembelajaran matematika kelas 6 sebagai berikut : menyampaikan materi sesuai dengan konsteksnya. Dengan memberikan materi yang dikaitkan dengan lingkungan siswa, maka siswa tidak akan berpikir abstrak namun dapat berpikir secara kongkrit. Disamping itu pembelajaran yang kami lakukan kami kemas dalam bentuk permasalahan yang harus diselesaikan sidwa melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan sehingga anak menjadi tertarik dan tidak bosan. Misalnya saja pembelajaran yang digemari siswa adalah Berdasarkan hasil observasi peneliti pada pelaksanaan pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi terdiri dari 3 tahap kegiatan yaitu : 1. Kegiatan awal Pada kegiatan awal pembelajaran kegiatan yang dilakukan guru antara lain : a Mengucap salam commit to user 112 b c Presensi siswa d Menanyakan khabar siswa e - serentak siswa mengucap yel- f Mengadakan tanya jawab tentang pelajaran pertemuan sebelumnya g Menyampaikan tujuan pembelajaran h Kegiatan-kegiatan tersebut di atas merupakan kegiatan motivasi dan apersepsi yang dilakukan guru untuk mempersiapkan dan memotivasi siswa agar siap mengikuti pemeblajaran matematika. Ungkapan yel-yel kepada siswa agar mereka senang, tidak takut, bersemangat, dan tertarik dengan pembelajaran matematika. Seperti yang dijelaskan oleh Sukardi, Kepala SD Negeri 4 Puwodadi sebagai berikut: disiapkan betul oleh guru. Apalagi matematika oleh sebagian orang menjadi momok sebagai pelajaran yang menakutkan karena sulit, gurunya galak, pelajaran yang membuat pusing dsb. Untuk menghindari hal tersebut, dan untuk mempersiapkan mental serta memompa semangat siswa agar siap mengikuti pembelajaran matematika, guru melakukan motivasi dan apersepsi yang Hal yang sama juga dijelaskan oleh Muhamad Khamim, Guru matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut : atematika itu sulit. Untuk menarik siswa agar senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran matematika maka mental mereka harus dipersipakan commit to user 113 terlebih dahulu. Hal ini kami lakukan dengan memotivasi dan mengadakan apersepsi pada awal pembelajaran. Yel- agar mereka yakin kalau matematika itu tidak sulit. Kegiatan lain yang kami lakukan untuk memotivasi siswa adalah dengan bernyanyi bersama. Setiap awal pembelajaran kami selalu mengajak siswa menyanyikan bersama salah satu lagu wajib. Ini kami lakukan selain untuk membuat siswa merasa senang juga untuk menanamkan rasa patriotisme terhadap siswa. Kemudian kami mengadakan tanya jawab tentang pembelajaran pertemuan sebelumnya dengan tujuan untuk mengingat kembali dan mencari hubungan keterkaitan antara pelajaran yang lalu dengan pelajaran 2. Kegiatan Inti Pada saat pelaksanaan pembelajaran pengukuran luas segi banyak, peneliti mengamati bahwa kegiatan inti pembelajaran terdiri dari 3 tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahap eksplorasi guru memberikan penjelasan singkat secara klasikal tentang materi pengukuran luas yang akan dipelajari. Kemudian siswa diberi tugas untuk mengukur luas benda-benda yang ada si sekitar lingkungan kelas. Ada yang mengukur luas permukaan meja, megukur luas dinding, mengukur luas sisi almari, mengukur luas taplak meja, ada juga yang mengukur luas halaman kelas. Selama 10 menit kegiatan ini berlangsung, guru berkeliling mendampingi siswa dalam melaksanakan kegiatan ini. Kemudian guru secara klasikal menunjukkan kertas warna warni berbentuk bangun datar yang terdiri dari gabungan 2 bangun datar atau lebih. Kertas yang ditunjukkan pertama kali adalah yang berbentuk gabungan dari perse commit to user 114 maju di depan kelas memegang kertas yang ditunjukkan guru sambil etul, banyak cara untuk mengukur luas bangun yang terdiri dari gabungan beberapa bangun dengan cara melihat dahulu bangun- elaborasi guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengukur luas gambar berbentuk gabungan bangun datar di mana setiap baris siswa diberi gambar bangun yang tidak sama. Sekitar 5 menit siswa selesai mengukur luas gambar bangun yang ditugaskan guru. Kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Jika ada kelompok yang jawabannya sama cukup satu kelompok yang mewakilinya. Pada tahap konfirmasi guru mengulas satu persatu jawaban setiap kelompok dan selanjutnya siswa diajak bersama-sama membuat simpulan dan rangkuman dari materi yang dipelajari. Jika ada siswa yang menjawab tidak benar, guru mendekati siswa tersebut dan di lihat salahnya di mana, kemudian dijelaskan letak kesalahannya dan dijelaskan pula bagaimana seharusnya. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengamati implementasi nilai-nilai karakter bangsa yang nampak pada perilaku siswa ketika melaksanakan kegiatan pembelajarn. Misalnya pada kegiatan diskusi kelompok diamati bagaimana kontribusi siswa dalam kegiatan diskusi tersebut, apakah siswa dapat menghargai temannya, bagaimana siswa bekerja sama dengan temannya, bagaimana rasa ingin tahu commit to user 115 siswa, bagaimana kreatifitas siswa, dsb. Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi nilai karakter bangsa NKB. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti tersebut di atas ditemukan bahwa pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi dilaksanakan melalui pendekatan siswa aktif yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang dekat dengan siswa. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan berpusat pada siswa sebagai subyek belajar. Dengan cara tersebut siswa akan lebih mudah dalam menerima materi pembelajaran matematika . Suasana pembelajaran dibuat menyenangkan dan merangsang rasa ingin tahu siswa sehingga siswa merasa tertantang dan tidak bosan tetapi tetap fokus hingga pembelajaran berakhir. Pada setiap kegiatan pembelajaran guru tidak mendominasi kegiatan pembelajaran, tetapi guru lebih banyak. berperan sebagai fasilitator yang siap membantu siswa ketika mengalami kesulitan pembelajaran dan memberikan kesempatan siswa untuk menunjukkan kemampuan yang dimilikinya. Bagimana peran guru dalam kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dijelaskan oleh Muhamad Khamim guru kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut. lebih banyak bertindak sebagai fasilitator. Sebagai guru kami lebih banyak membantu kesulitan siswa, menjembatani siswa agar dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang ditemui. Hal ini dilakukan dengan lebih banyak memberikan pertanyaan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berfikir menemukan solusi permas Penjelasan guru di atas memberikan informasi bahwa dalam pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi guru lebih banyak commit to user 116 berperan sebagi fasilitator yang siap membantu siswa dalam menyelesaikan masalah dan kesulitan siswa dalam pembelajaran. 3. Kegiatan Akhir Kegiatan akhir dari pembelajaran adalah kegiatan penutup. Kegiatan penutup ini diawali dengan tanya jawab guru dan siswa tentang materi pelajaran yang baru saja dilaksanakan. Kemudian guru memberikan 5 soal evaluasi untuk diselesaikan siswa. Setelah soal selesai dikerjakan siswa guru mengoreksi pekerjaan siswa dengan cara beberapa siswa mengerjakan soal di depan kelas kemudian siswa mencocokkan sendiri hasil pekerjaannya. Sekali lagi jika ada siswa yang salah menyelesaikan soal guru menanyakan letak kesalahannya dan menjelaskan bagaimana seharusnya. Dari hasil analisis nilai pada kegiatan evaluasi tadi guru merencanakan kegiatan tindak lanjut berupa kegiatan remedial bagi siswa yang belum mencapai KKM dan kegiatan pengayaan bagi siswa yang telah mampu mencapai KKM. Jadi pada kegiatan tindak lanjut ada 2 kelompok yaitu kelompok siswa yang melaksanakan remedial dan siswa yang melaksanakan kegiatan pengayaan. Sebelum menutup pelajaran guru menyampaikan manfaat mempelajari materi ini dan menyampaikan kegiatan pembelajaran berikutnya. Yang menarik dari kegiatan pembelajaran matematika ini ditutup dengan suasana ceria dengan yel-yel Sebagai tindak lanjut dari hasil analisis hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan adalah kegiatan remedial dan pengayaan. Kegiatan remedial diperuntukkan bagi siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM dan kegiatan commit to user 117 pengayaan diperuntukkan bagi siswa yang memperoleh nilai sama dengan atau melebihi KKM yang ditentukan pihak sekolah untuk mata pelajaran matematika kelas 6. Kegiatan remedial dan pengayaan ini dilaksanakan di luar jam pembelajarn efektif di sekolah, misalnya ketika les matematika yang diadakan setelah jam pembelajaran, atau berupa tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa di rumah baik secara indi6du maupun kelompok. Selain kegiatan remedial dan pengayaan untuk mengatasi kesulitan siswa dan meningkatkan prestasi belajar matematika juga diadakan kegiatan pendukung yaitu kegiatan klinik matematika dengan menugaskan siswa yang memiliki prestasi baik di bidang matematika sabagai dokter matematika tutor sebaya bagi teman-temannya. Kegiatan ini dilakukan pada jam ke 0 atau sebelum jam pelajaran pertama dimulai. Kegiatan ini memiliki dampak yang cukup positif bagi penanaman nilai-nilai karakter bangsa. Karena melalui kegiatan ini siswa akan mengahargai teman yang memiliki prestasi lebih dan rasa menolong terhadap teman yang memiliki prestasi kurang. Melalui kegiatan ini juga dilatih usaha keras dan rasa tanggung jawab akan tugas yang diberikan. Karena kepada siswa yang mendapat tugas sebagai dokter matematika akan berusaha dan bertanggung jawab untuk dapat menjelaskan meteri matematika kepada teman-temannya. Melalui kegiatan ini pula akan terbentuk rasa percaya diri pada diri siswa terutama kepada siswa yang bertugas sebagai dokter matematika. CL No. 07 commit to user 118 Tanggapan siswa dengan adanya kegiatan klinik matematika ternyata cukup positif. Berikut ini hasil wawancara dengan beberapa siswa dari kelas 6 A dan 6 B terkait dengan kegiatan klinik matematika : -teman harus datang ke sekolah lebih awal tepatnya sebelum jam 6.30 pagi. Nanti siswa yang sudah dipilih oleh guru menjadi dokter matematika akan berbagi pengalaman dengan teman-teman dan mencatat hasil pelaksanaan dokter matematika. Jika Saya mengalami kesulitan dalam memberikan penjelasan, maka saya segera akan meminta bantuan guru. Karena saya sering disuruh menjadi dokter matematika, saya berusaha mengerti dulu tentang materi yang ditugaskan, bila saya tidak bisa maka saya harus belajar lebih giat lagi. Senang sekali bisa menolong teman yang belum mengerti, dan bangga bisa ngajari teman- Anissa, kelas 6 A saya harus belajar lebih giat dari biasanya. Kan harus bisa ngajari teman-teman? Kalau nanti ada teman yang nggak tahu caranya terus bertanya pada kita dan tidak bisa menjawab, aduh, malu rasanya. Tapi asyik kok jadi dokter matematika, harus bangun pagi-pagi dan cepat berangkat untuk nulis soal di papan tulis, teman-teman juga senang belajar pagi-pagi, masih sepi dan enak. Terus nanti kalau sudah masuk pelajaran nggak ika, bisa belajar bareng teman- teman dan kalau nggak bisa bisa minta tolong sama dokternya. Asal dokternya nggak galak aja. Tapi teman-teman dokter matematika baik kok, dan teman-teman dokter itu memang pintar matematika, dulu di kelas V sering jadi juara -soal, tapi Cuma sedikit, kadang 3, kadang 5, nggak nyampai 10 soal. Kalau sudah sudah selesai dikerjakan dicocokkan dokternya, kalau nggak tau caranya juga bisa tanya dokternya. Senang belajar di klinik matematika. Nggak bosan Regita, dan Erlangga siswa kelas 6 A dan 6 B Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi di atas dapat diketahui bahwa model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi adalah model pembelajaran diagnostik. Model commit to user 119 pembelajara diagnostik yang dilaksanakan pada pembelajarn matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi adalah melalui evaluasi proses yaitu dengan menganalisa dan mengevaluasi pembelajaran yang sedang berlangsung. Dalam pembelajaran diagnostik guru dituntut untuk selalu mendiagnosa kesulitan belajar siswa baik melalui pengamatan, tanya jawab maupun dengan pemberian test dan akhirnya dapat memberikan pembelajaran remedial yang sesuai dengan kelemahan siswa Mujono, 2008: 1. Demikian juga pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi, guru matematika mendiagnosa kesulitan belajar siswa dengan pemberian test, tanya jawab, dan pengamatan. Hal ini ditemukan peneliti pada saat pelaksanaan pembelajaran. Guru mengamati kegiatan siswa, kemudian dalam menjelaskan materi pelajaran guru mengadakan tanya jawab dengan siswa. jika dalam tanya jawab tersebut siswa menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang kurang tepat guru kembali menanyakan alasan jawaban tersebut. Dan jika dalam suatu test ada jawaban siswa yang salah, maka guru akan menanyakan di mana letak kesalahan siswa. Dari sini guru akan mengetahui letak kesalahan siswa dan menentukan kegiatan tindak lanjut yang akan dilaksanakan. Diagnosa kesulitan siswa tersebut ditindaklanjuti dengan penyelenggaraan kegiatan remedial dan juga pengayaan. Program tersebut dilakukan setelah jam belajar yang dipandu oleh guru dengan membagi siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM masuk dalam kelompok remedial, sedangkan siswa yang memperoleh nilai sama dengan atau melampaui KKM masuk dalam kelompok pengayaan. Dalam kegiatan remedial dan pengayaan ini, commit to user 120 kegiatannya juga tidak perpusat pada guru tetapi tetap berpusat pada siswa sebagai subyek belajar. Guru berperan sebagai fasilitator yang siap membantu kesulitan yang dialami siswa. Kegiatan remedial dilaksanakan dengan cara menjelaskan kembali point-point materi yang menjadi kesulitan siswa, atau melalui pemberian tugas membuat ringkasan materi pembelajaran, dan menugaskan siswa untuk mempelajari kembali materi dan selanjutnya siswa kembali menempuh ulangan harian sampai siswa mencapai nilai sama dengan atau melampaui KKM. Apabila nilai rata-rata kelas dalam suatu ulangan harian di bawah KKM, atau 50lebih dari jumlah siswa memperoleh nilai di bawah KKM maka guru akan mengulang kembali pembelajaran kompetensi dasar yang bersangkutan secara klasikal. Untuk kegiatan pengayaan dilaksanakan dengan memberikan tugas-tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal pengembangan dari kompetensi dasar yang bersangkutan. Soal dapat diambil dari majalah, internet, perpustakaan, atau soal yang disusun oleh guru. Di samping model pembelajaran diagnostik dan remedial, kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi juga melaksanakan kegiatan pendukung pembelajaran matematika. Untuk mendukung jalannya kegiatan mengatasi kesulitan siswa, guru kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi menyelenggarakan program pendukung kegiatan remedial dan pengayaan yaitu kegiatan klinik matematika. Berbeda kegiatan remedial dan pengayaan yang dilakukan setelah jam belajar selesai, kegiatan klinik matematika ini diselenggarakan sebelum jam belajar tepatnya jam ke 0 atau sekitar jam 06.30 pagi. Program klinik commit to user 121 matematika adalah kegiatan yang memberikan kesempatan kepada siswa yang memiliki kemampuan lebih untuk menjadi tutor bagi teman-temannya yang belum memiliki pemahaman. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan tugas kepada siswa untuk megerjakan soal matematika. Soal pada klinik matematika lebih bersifat soal untuk pemahaman konsep. Misalnya konsep perkalian atau pembagian. Soal pada klinik matematika paling banyak 5 soal. Dengna prosentase 60 soal tentang kompetensi dasar yang sudah dilaksanakan dan 40 soal perkalian dan pembagian. Selain bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika, melalui klinik matematika ini juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter bangsa pada diri siswa seperti semangat kerja keras, menghargai prestasi teman, menolong teman, tanggung jawab, dan membangun rasa percaya diri.CL No. 08 Pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi juga dipersiapkan untuk mengikuti ujian akhir. Persiapan itu dilakukan sejak dini oleh guru matematika kelasa 6 SD negeri 4 Purwodadi. Kegiatan persiapan tersebut dilakukan dengan cara memberikan soal-soal latihan model soal ujian sehingga siswa siap ketika menghadapi soal ujian sekolah maupun ujian nasional. Pemberian soal-soal latihan untuk siswa kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi dijelaskan oleh Sukardi kepala sekola SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut: Dalam mempersiapkan siswa kelas 6 dalam menghadapi ujian kami terus memberikan soal latihan. Soal latihan diambilkan dari berbagai sumber, ada yang diambilkan dari soal ujian tahun sebelumnya atau dari kumpulan soal- commit to user 122 Penjelasan kepala sekolah di atas memberikan informasi bahwa pemberian soal-soal latihan dilakukan untuk mempersiapkan siswa agar tidak asing dengan soal pada waktu ujian nasional berlangsung. Guru tentu saja memberikan soal-soal dengan berpedoman pada kisi-kisi soal dan juga penyampaian materi yang disesuaikan dengan kisi-kisi soal. Informasi tersebut sesuai dengan hasil wawancara dengan Muhamad Khamim guru matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut. kan materi saya berusaha menyesuaikan dengan kisi-kisi soal untuk ujian . Untuk materi dipadatkan ketika semester I sehingga di semester II waktu yang tersisa akan digunakan untuk pemberian soal latihan kepada siswa. Biasanya kami sudah megarsipkan kisi-kisi soal latihan dari ujian pada tahun sebelumnya. Anak akan merasa terbantu dengan soal-soal tersebut untuk latihan. Selain itu di perpustakaan juga tersedia buku-buku soal latihan ujian yang dapat digunakan guru ketika mengadakan latihan di sekolah juga dapat dipinjam siswa untuk dipelajari di rumah. Jika mereka tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan, maka dapat bertanya kepada guru Penjelasan guru di atas memberikan informasi tentang kegiatan siswa dalam mempersiapkan diri mengikuti ujian matematika. Siswa berlatih mengerjakan soal-soal ujian dari arsip soal ujian tahun lalu atau dari buku- buku latihan soal ujian yang tersedia di perpustakaan sekolah. Ketika peneliti melakukan observasi terlihat beberapa siswa sedang menanyakan soal kepada guru. Setelah peneliti menanyakan langsung kepada siswa ternyata siswa mengalami kesulitan belajar dalam mengerjakan soal yang ditemui dari buku latiah soal yang dipinjam di perpustakaan. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran matematika kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi sejak dini commit to user 123 telah dipersiapkan. Agar siswa kelas 6 siap mengikuti ujian, maka persiapan yang dilakukan adalah dalam bentuk pemberian soal-soal latihan. Pemberian soal latihan tersebut dilakukan agar siswa tidak asing dalam mengerjakan soal ujian sekolah maupun ujian nasional. Materi pembelajaran dipadatkan di semester I, sehingga waktu yang tersisa di semester II digunakan untuk latihan soal dan pendalaman materi. Apabila menemui kesulitan siswa dapat menanyakan soal yang diberikan guru di dalam kelas maupun di luar kelas. CL No. 09 Dalam melakukan kegiatan pembelajaran matematika, sarana prasarana pendukung sudah disediakan oleh pihak sekolah sehingga memperlancar kegiatan pembelajaran. Ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran matematika di SDN 4 Purwodadi dijelaskan oleh Sukardi Kepala SDN 4 Purwodadi sebagai berikut. Sarana dan prasarana pendukung untuk pembelajaran matematika di SD ini meskipun tidak lengkap tetapi sudah cukup mendukung. Ruang laboratorium matematika memang belum ada, tetapi sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk pelaksanaan pembelajarn matematika di kelas sudah ada. Selain beberapa alat peraga kami juga sudah melengkapi kelas dengan dengan sarana ICT seperti screen dan LCD. CD interaktif pembelajaran matematika juga sudah kami lengkapi dari kelas 1 sd kelas 6. Khusus kelas 6 kami melengkapi dengan buku- buku latihan soal-soal model Ujian Nasional yang dapat digunakan siswa latihan menghadapi soal-soal setelah konsep pembelajaran Penjelasan kepala sekolah di atas memberikan informasi bahwa sarana prasarana yang disediakan oleh pihak sekolah bukan hanya dalam bentuk teknologi saja, namun juga berupa buku referensi yang turut membantu siswa dalam menghadapi ujian nasional. CL No. 10 commit to user 124 Kelengkapan fasilitas atau sarana dan prasarana pembelajaran matematika juga dijelaskan oleh Muhammad Khamim guru kelas 6 SDN 4 Purwodadi sebagai berikut. k menyampaikan materi kepada siswa. Kami diberikan CD interaktif yang menampilkan animasi yang menarik. Buku-buku referensi juga sudah diberikan seperti buku kumpulan soal-soal. Buku pendalaman materi dan juga koneksi internet sudah diberikan sehingga kami sangat terbantu, siswa-siswa kami juga Penjelasan guru di atas sesuai dengan hasil pengamatan peneliti. Ketika peneliti masuk ke dalam pembelajaran matematika di dalam kelas terlihat guru menampilkan media animasi yang menarik yang menampilkan animasi bergerak, dengan warna yang menarik. Untuk materi luas bangun datar terlihat animasi yang menampilkan animasi persegi panjang yang dilengkapi dengan tampilan rumus-rumus persegi panjang. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran matematika dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan pembelajaran matematika. Sekolah tidak hanya sudah menyediakan laboratorium komputer namun juga fasilitas buku penunjang baik buku untuk pendalaman materi ataupun buku kumpulan soal- soal latihan. CL No. 10

4. Hasil yang Dicapai pada Pembelajaran Matematika Kelas 6 SD

Dokumen yang terkait

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEBANG Pengelolaan Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar Negeri Gebang Surakarta.

0 3 19

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEBANG Pengelolaan Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar Negeri Gebang Surakarta.

0 3 16

PENDAHULUAN Pengelolaan Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar Negeri Gebang Surakarta.

0 3 7

PENGELOLAAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR Pengelolaan Media Pembelajaran Matematika Kelas V SD Negeri Banyuanyar I Surakarta.

1 9 19

PENGELOLAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BOYOLALI Pengelolaan Media Pembelajaran Di Sekolah Dasar Negeri 3 Boyolali.

0 7 17

PENGELOLAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BOYOLALI Pengelolaan Media Pembelajaran Di Sekolah Dasar Negeri 3 Boyolali.

0 6 15

MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 6 DENGAN MACROMEDIA Media Pembelajaran Matematika Untuk Anak Sekolah Dasar Kelas 6 Dengan Macromedia Flash 8.

0 3 14

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SEKOLAH RSBI DI SMP NEGERI 1 PURWODADI BERBASIS MBS (MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH) Pengelolaan Pembelajaran Sekolah Rsbi Di SMP Negeri 1 Purwodadi Berbasis MBS (Manajemen Berbasis Sekolah).

0 0 11

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SEKOLAH RSBI DI SMP NEGERI 1 PURWODADI BERBASIS MBS (MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH) Pengelolaan Pembelajaran Sekolah Rsbi Di SMP Negeri 1 Purwodadi Berbasis MBS (Manajemen Berbasis Sekolah).

0 4 22

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD NEGERI 4 PURWODADI GROBOGAN

1 0 11