commit to user
53
yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester, 2 mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik
penilaian yang sesuai pada asaat menyususn silabus m ata pelajaran, 3 mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan
teknilk penilaian yang dipilih, 4 melaksanakan tes, pengamatan, penugasan, dan atau bentuk lain yang diperlukan, 5 mengolah hasil penilaian untuk
mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik 6 mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik diser tai balikan
atau komentar yang mendidik, 7 memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan pembelajaran, 8 melaporkan hash penilaian mata pelajaran pada
setiap akhir semester kepada kepala sekolah dalam bentuk satu nilai prestasi diserta deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi penuh, dan 9
melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai
informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak mulia dan kepribadian peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik.
b. Penilaian pembelajaran Kontekstual
Penilaian pembelajaran kontekstual contextual teaching and learning menggunakan penilaian yang sebenarnya authentic assessment. Menurut
Nurhadi, Burhanuddin, Agus G. Senduk 2003: 52, ciri-ciri penilaian autentik adalah sebagai berikut, 1 harus mengukur semua aspek
pembelajaran : proses, kinerja, dan produk, 2 dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung, 3 menggunakan berbagai cara dan
commit to user
54
berbagai sumber, 4 tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian, 5 tugas- tugas siswa harus mencerminkan bagian-bagian kehidupan siswa yang nyata
setiap hari, mereka harus dapat menceritakan pengalaman atau kegiatan yeng mereka lakukan setiap hari, 6 penilaian harus menekankan kedalaman
pengetahuan dan keahlian siswa bukan keluasannya kuantitas Elaine B. Johnson 2002 menyatakan beberapa keuntungan penilaian
yang sebenarnya bagi siswa, yaitu: 1 mengungkapkan secara total seberapa baik pemahaman materi akademik siswa, 2 mengungkapkan dan memperkuat
penguasaan kompetensi mereka seperti mengumpulkan informasi, menggunakan sumber daya, menangani teknologi, dan berpikir secara sistematis, 3
menghubungkan pembelajaran dengan dengan pengalaman mereka sendiri, dunia mereka dan masyarakat luas, 4 mempertajam keahlian
berpikir dalam lingkungan yang lebih tinggi saat mereka menganalisis, memadukan, mengidentifikasi masalah, menciptakan solusi, dan mengikuti
hubungan sebab akibat, 5 memerima tanggung jawab dan membuat pilihan, 6 berhubungan dan kerja sama dengan orang lain dalam mengerjakan tugas,
7 belajar m engevaluasi tingkat prestasi sendiri. Prinsip-prinsip yang dipakai dalam penilaian authentik adalah sebagai
berikut 1
Harus mengukur semua aspek pembelajaran : proses, kinerja, dan produk.
2 Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung
3 Menggunakan berbagai macam dan berbagai sumber.
commit to user
55
4 Tes hanya sebagai salah satu alat pengumpul data penilaian.
5 Penilaian hares menekankan kedalaman pengetahuan dan keahlian siswa
bukan keluasannya. 6
Tugas-tugas yang diberikan harus mencerminkan bagian kehidupan siswa yang nyata setiap hari.
Menurut Depdiknas 2003:20 karakteristik
a uthentic a ssessment
dapat dikemukaan butir-butir berikut:
1 Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung.
2 Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif.
3 Yang diukur ketrampilan performance, bukan mengingat fakta.
4 Berkesinambungan
5 Terintegrasi
6 Dapat digunakan untuk
feed ba ck
Jenis penilaian yang digunakan dalam authentic assesment adalah penilaian proyek, basil tes tertutis, portofolio, pekejaan rum ah, kuis, karya
wisata, presentasi atau penampilan siswa, demonstrasi, laporan, jurnal, karya tulis, kelompok diskusi, dan wawancara.
4. Hakikat Pembelajaran Matematika