Model Pembelajaran Matematika Pengelolaan Pembelajaran Matematika

commit to user 61 mudah dipanggil pada saat diperlukan. Saat yang dimaksud adalah ketika seseorang dihadapkan pada situasi atau permasalahan yang polanya baru, untuk itu perlu dioptimalkan mengenai hasil pembelajaran matematika. Uno 2008 : 133 menyatakan bahwa Optimalisasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika, sebaiknya dalam proses pembelajarannya perlu memperhatikan teori pemrosesan informasi. Sedikitnya ada empat tahap yang dilalui dalam teori pemrosesan informasi, yaitu : 1. Pemasukan informasi yang akan dicatat melalui indra 2. Simpanan jangka pendek, dimana infromasi yang diterima hanya bertahan selama 0,5 sampai 2,0 detik. 3. Memori jangka pendek atau memori kerja, dimana data dalam jumlah terbatas dipertahankan selama 20 detik. 4. Memori jangka panjang, dimana data yang telah disandikan menjadi bagian dari suatu sistem pengetahuan. Memori yang tidak tersandikan akan hilang dari sistem memori. Apabila informasi pembelajaran matematika telah melampui kapasitas memori penerima maka akan banyak informasi yang hilang. Dalam hal ini diperlukan proses penyelekasian informasi oleh guru. Informasi akan dianggap efektif apabila yang disampaiakan adalah bagian-bagian penting saja.

5. Pengelolaan Pembelajaran Matematika

a. Model Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran adalah pola interaksi siswa dengan guru di dalam commit to user 62 kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas Jupri, 2010: 4. Model pembelajaran matematika yang lazim diterapkan antara lain model pembelajaran klasikal, , diagnostik, remidial, terprogram, dan modul. 1 Model Pembelajaran Klasikal Pengajaran klasikal adalah model pembelajaran yang biasa kita lihat sehari-hari. Pada model ini, guru mengajar sejumlah siswa, biasanya antara 30 sampai dengan 40 orang siswa di dalam sebuah ruangan. Guru tampaknya sangat mendominasi dalam menentukan semua kegiatan pembelajaran. Banyaknya materi yang akan diajarkan, urutan materi pelajaran, kecepatan guru mengajar dan lain-lain sepenuhnya ada di tangan guru Dewin, 2009: 1. 2 Model Pembelajaran Diagnostik Model pembelajaran diagnostik adalah model pembelajaran yang dilakukan dengan mengevaluasi dan menganalisis pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Dalam pembelajaran diagnostik guru dituntut untuk selalu mendiagnosa kesulitan belajar siswa baik melalui pengamatan, tanya jawab maupun dengan pemberian test dan akhirnya dapat memberikan pembelajaran remedial yang sesuai dengan kelemahan siswa Mujono, 2008: 1. 3 Model Pembelajaran Remedial Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan yang ditetapkan Sudrajat, 2008: 1. commit to user 63 4 Model Pembelajaran Terprogram Metode ini menggunakan bahan pelajaran yang disiapkan secara khusus Widiarni, 2008: 8-9. Ketika menggunka metode ini , yang harus diperhatikan adalah : a. Siswa-siswa harus benar-benar memiliki seluruh bahan, alat-alat dan perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pelajaran tersebut b. Siswa harus benar-benar tahu bahwa bahan tersebut bukan tes c. Tersedianya sumber yang dapat membantu siswa apabila mengalami kesulitan d. Secara periodik, siswa harus dicek kemampuannya untuk memuatnya benar-benar belajar 5 Model Pembelajaran Modul Modul merupakan satu satuan atau unit pembelajaran terkecil berkenaan dengan sesuatu topik atau masalah. Secara umum suatu modul mengandung komponen-komponen pembelajaran sebagai berikut: Identitas modul, Petunjuk pengerjaan modul, Tujuan pembelajaran, Bahan bacaan, Kegiatan belajar mengakar aktif, Media dan sumber pembelajaran, dan Tes Anonim, 2010: 8. Pembelajaran modul menerapkan strategi belajar siswa aktif, karena dalam proses pembelajarannya siswa tidak lagi berperan sebagai pendengan dan pencatat ceramah guru, tetapi mereka adalah pelajar yang aktif. Dalam pembelajaran modul, guru berperan sebagai pengelola, pengarah, pembimbing, fasilitator, dan pendorong aktivitas belajar siswa. Pembelajaran commit to user 64 modul juga menerapkan konsep multi media dan multi metode. Meskipun pada prinsipnya pembelajaran modul bersifat individual, tetapi ada saat tugas-tugas tertentu yang menuntut siswa bekerjasama dalam kelompok.

b. Perencanaan Pembelajaran Matematika

Dokumen yang terkait

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEBANG Pengelolaan Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar Negeri Gebang Surakarta.

0 3 19

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEBANG Pengelolaan Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar Negeri Gebang Surakarta.

0 3 16

PENDAHULUAN Pengelolaan Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar Negeri Gebang Surakarta.

0 3 7

PENGELOLAAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR Pengelolaan Media Pembelajaran Matematika Kelas V SD Negeri Banyuanyar I Surakarta.

1 9 19

PENGELOLAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BOYOLALI Pengelolaan Media Pembelajaran Di Sekolah Dasar Negeri 3 Boyolali.

0 7 17

PENGELOLAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 BOYOLALI Pengelolaan Media Pembelajaran Di Sekolah Dasar Negeri 3 Boyolali.

0 6 15

MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 6 DENGAN MACROMEDIA Media Pembelajaran Matematika Untuk Anak Sekolah Dasar Kelas 6 Dengan Macromedia Flash 8.

0 3 14

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SEKOLAH RSBI DI SMP NEGERI 1 PURWODADI BERBASIS MBS (MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH) Pengelolaan Pembelajaran Sekolah Rsbi Di SMP Negeri 1 Purwodadi Berbasis MBS (Manajemen Berbasis Sekolah).

0 0 11

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN SEKOLAH RSBI DI SMP NEGERI 1 PURWODADI BERBASIS MBS (MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH) Pengelolaan Pembelajaran Sekolah Rsbi Di SMP Negeri 1 Purwodadi Berbasis MBS (Manajemen Berbasis Sekolah).

0 4 22

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD NEGERI 4 PURWODADI GROBOGAN

1 0 11