Kompetensi Guru Tinjauan Kesiapan Menjadi Guru
Pada hakikatnya kompetensi guru tidak dapat dilepaskan dari hakikat guru dan hakikat tugas guru. Pada dasarnya kompentensi guru merupakan pencerminan
dari tugas dan kewajiban guru yang harus dilakukan sehubungan dengan guru sebagai suatu profesi. Kompetensi guru merupakan salah satu faktor yang
mepengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran dan pendidikan di sekolah. Kompetensi yang harus dimiliki guru, berdasarkan Undang-Undang Guru dan
Dosen No. 14 Tahun 2005 dan PP No. 19 tahun 2005 adalah sebagai berikut: a.
Kompetensi pedagogik Kompetensi paedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran
peserta didik meliputi pemahaman terhadap peserta didik, evaluasi hasil belajar, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, serta pengembangan peserta didik
untuk mengaktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi paedagogik tersebut selanjutnya dijabarkan secara rinci sebagai berikut :
1 Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, cultural,
emosional dan intelektual. 2
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik. 3
Menguasai kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang diampu.
4 Terampil melakukan kegiatan pengembangan yang mendidik.
5 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik. 6
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
7 Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik.
8 Terampil melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.
9 Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
10 Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan yang berkaitan dalam performans pribadi seorang pendidik seperti mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Kompetensi kepribadian tersebut selanjutnya dijabarkan secara rinci sebagai berikut:
1 Bertindak sesuai dengan norma agama, hokum, sosial dan kebudayaan
nasional Indonesia. 2
Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
3 Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantab, stabil, dewasa, arif,dan
berwibawa. 4
Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi pendidik, dan rasa percaya didik.
5 Menjunjung tinggi kode etik profesi pendidik.
c. Kompetensi profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata
pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuan.
Kompetensi profesional tersebut selanjutnya dijabarkan secara rinci sebagai berikut :
1 Menguasai materi, struktur, konsep dan pola piker keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu. 2
Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaranbidang pengembangan yang diampu.
3 Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
4 Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif. 5
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.
d. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orangtua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial tersebut selanjutnya dijabarkan secara rinci sebagai berikut :
1 Bersikap
inclusive
, bertindak objektif, serta tidak deskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi. 2
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
3 Beradaptasi ditempat bertugas diseluruh wilayah Republik Indonesia yang
memiliki keragaman sosial budaya. 4
Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.