Demikian pula Hurlock 2009 menyebutkan lebih rinci faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri adalah :
1. Jasmani
2. Cacat Jasmani
3. Kondisi Fisik
4. Produksi Kelenjar tubuh
5. Pakaian
6. Nama dan panggilana
7. Kecerdasan
8. Tingkat Aspirasi
9. Emosi
10. Statsus Sosial
11. Sekolah
12. Keluarga
Jadi, banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri, namun demikian pada tulisan ini hanya dikemukakan beberapa faktor saja yang
diperkirakan besar pengaruhnya terhadap perkembangan konsep diri anak yaitu : kemampuan dan penampilan fisik, peranan keluarga, peranan kelompok teman
sebaya dan peranan harga diri.
2.4.4 Struktur Konsep Diri Akademik
Berbagai penelitian pengembangan teori konsep diri yang di lakukan sebelum tahun 1976 menunjukkan adanya dua model yang menggambarkan
struktur konsep diri seseorang Mars Hattie 1996 dalam Zulfan, 2013: 90 yaitu
konsep diri yang bersifat umum, global dan unidimensional serta model yang menganggap konsep diri dari beberapa dimensi terpisah dan relative tidak
berkorelasi satu sama lain. Shavelson dkk dalam Mars Hattie 1996 memperkenalkan model konsep diri yang merupakan gabungan dari dua model
sebelumnya.Terdapat tujuh karakteristik penting yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan model Shavelson dkk dalam Zulfan, 2013:86-89 yaitu:
a Terorganisasi dan terstruktur, orang mengategorikan informasi yang mereka
miliki dan menghubungkan kategori tersebut satu dengan yang lainnya. b
Konsep diri yang dimiliki seseorang bersifat multifaset dan setiap fasetnya mencerminkan sebuah dimensi yang diciptakan oleh orang tersebut.
c Konsep diri yang bersifat hirarkis. Persepsi terhadap perilaku dalam situasi
yang spesifik terletak didasar hirarki, penyimpulan tentang diri dalam dimensi-dimensi tertentu terletak ditengah hirarki, dan konsep diri yang
bersifat umum dan global terletak di puncaknya. d
Konsep diri yang umum terletak di puncak hirarki yang bersifat stabil. Dibawah puncak ini, konsep diri menjadi semakin spesifik terhadap situasi-
situasi tertentu, sehingga sifatnya juga lebih tidak stabil. Oleh karena itu,perubahan konsep diri yang terletak dibagian bawah hirarki mungkin tidak
terlalu berpengaruh terhadap konsep diri yang berada diatasnya, namun perubahan konsep diri umum di puncak hirarki akan ikut mengubah konsep
diri seseorang dibanyak bidang. e
Konsep diri menjadi lebih bersifat multifaset seiring dengan perkem`bangan individu dari bayi hingga dewasa. Pada masa bayi, seseorang belum dapat