Aspek-Aspek Kesiapan Syarat Menjadi Guru
memiliki ijazah pendidikan guru itu dinilai sudah mampu mengajar. Kemudian syarat-syarat yang lain adalah menguasai cara dan tekinik mengajar, terampil
mendesain program pengajaran serta memiliki motivasi dan cita-cita memajukan pendidikan atau pengajaran.
c. Persyaratan Psikis
Yang termasuk dalam persyaratan psikis, antara lain: sehat rohani, dewasa dalam berpikir dan bertindak, mampu mengendalikan emosi, sabar, ramah dan
sopan, memiliki jiwa kepemimpinan, konsekuen dan berani bertanggung jawab, berani berkorban dan memiliki jiwa pengabdian. Disamping itu guru juga dituntut
untuk bersifat pragmatis dan realistis, tetapi juga memiliki pandangan yang mendasar dan fisiologis. Guru harus mematuhi norma dannilai yang berlaku
sertamemiliki semangat membangun. Inilah pentingnya bahwa guru harus memiliki panggilan hati nurani untuk mengabdi demi anak didik.
d. Persyaratan Fisik
Persyaratan fisik ini meliputi : berbadan sehat, tidak memiliki cacat tubuh yang mungkin mengganggu pekerjaan, tidak memiliki gejala-gejala penyakit yang
menular. Dalam persyaratan fisik ini juga menyangkut kerapian dan kebersihan, cara berpakaian. Sebab bagaimanapun juga guru akan selalu dilihatdiamati dan
bahkan dinilai oleh para siswaanak didik. Dari berbagai syarat tersebut menun
jukkan bahwa guru menempati bagian ―tersendiri‖ dengan berbagai ciri kekhususannya, apalagi kalau dikaitkan dengan tugas keprofesionalannya. Maka
sifat dan persyaratan tersebut secara garis besar dapat diklasifikasikan dalam spectrum yang lebih luas, yakni guru harus :
a. Memiliki kemampuan professional;
b. Memiliki kapasitas intelektual;
c. Memiliki sifat edukasi sosial
Menurut Oemar 2008:118, karena pekerjaan guru adalah pekerjaan professional maka untuk menjadi guru harus pula memenuhi persyaratan yang
berat. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut : a.
Harus memiliki bakat menjadi guru. b.
Harus memiliki keahlian menjadi guru. c.
Memiliki keperibadian yang baik dan terintegrasi. d.
Memiliki mental yang sehat dan berbadan sehat. e.
Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas. f.
Guru adalah manusia berjiwa pancasila dan g.
Guru adalah seorang warga Negara yang baik. Sardiman 2007:135-136, berpendapat bahwa secara garis besar, ada tiga
tingkatan kualifikasi professional guru sebagai tenaga professional kependidikan : a.
Tingkatan
Capability
personal, maksudnya guru diharapkan memiliki pengetahuan, kecakapan dan keterampilan serta sikap yang lebih mantap dan
memadai sehingga mampu mengelola proses belajar mengajar secara efektif. b.
Guru sebagai
innovator
yakni sebagai tenaga kependidikan yang memiliki komitmen terhadap upaya perubahan dan reforamasi. Guru diharapkan
memiliki pengetahuan, kecakapan dan keterampilan serta sikap yang tepat terhadap pembaharuan dan sekaligus merupakan penyebar ide pembaharuan
yang efektif.
c. Guru sebagai
developer,
guru harus memiliki visi keguruan yang mantap dan luas perspektifnya. Guru harus mampu dan mau melihat jauh kedepan dalam
menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi oleh sektor pendidikan sebagai suati sistem.
Sebagai pencerminan dari perbedaan-perbedaan individual, maka logis kalau dikatakan setiap guru itu pun memiliki perbedaan-perbedaan dalam hal
kualifikasi kemampuan. Menurut Rosyada 2007:111, menyatakan bahwa secara umum guru itu harus memenuhi dua kategori yaitu memiliki
capability
dan
loyalty
, yakni guru itu harus memiliki kemampuan dalam bidang ilmu yang diajarkannya, memiliki kemampuan teoritis tentang mengajar yang baik, dari
mulai perencanaan, implementasi sampai evaluasi, dan memiliki loyalitas keguruan, yakni loyal terhadap tugas-tugas keguruannya yang tidak semata di
dalam kelas, tetapi sebelum dan sesudah kelas. Rosyada 2007:112, menyatakan bahwa Gilbert dalam bukunya
effective teaching
menyatakan bahwa guru yang baik itu harus memenuhi tujuh kriteria yaitu:
a. Sifat; Guru yang baik harus memiliki sifat-sifat antusias, stimulatif
mendorong siswa untuk maju, hangat, berorientasi pada tugas dan pekerja keras, toleran, sopan, dan bijaksana, bisa dipercaya fleksibel, mudah
menyeseuaikan diri demokratis, penuh harapan bagi siswa dan lainnya. b.
Pengetahuan guru; Guru yang baik juga memiliki pengetahuan yang memadai dalam mata pelajaran yang diampunya, dan terus mengikuti kemajuan dalam
bidang ilmunya.
c. Apa yang disampaikan; Guru yang baik mampu memberikan jaminan bahwa
materi yang disampaikannya mencakup semua unit bahasan yang diharapkan siswa secara maksimal.
d. Bagaimana mengajar; Guru yang baik mampu menjelaskan berbagai
informasi secara jelas. e.
Harapan; Guru yang baik mampu memberikan harapan pada siswa, mampu membuat siswa
accountable
, dan mendorong partisipasi orang tu dalam memajukan kemampuan akademik siswanya.
f. Reaksi guru terhadap siswa; Guru yang baik bisa menerima berbagai
masukan, resiko dan tantangan. g.
Manajemen; Guru yang baikharus mampu menunjukan keahlian dalam perencanaan, memiliki kemampuan mengorganisasi kelas sejak hari pertama
dia bertugas. Menurut Mulyasa 2013:21, menyatakan bahwa berdasarkan Undang-
Undang Guru dan Dosen nomer 14 tahun 2005 yang menyatakan bahwa profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan
berdasarkan prinsip sebagai berikut: a.
Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme; b.
Memilikin komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia;
c. Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan
bidang tugas; d.
Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
e. Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan;
f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai prestasi kerja;
g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; h.
Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan
i. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenganan mengatur hal-hal
yang berkaitan dengan tugas keprofesionalan guru.