Pengertian Konsep Diri Akademik

Menurut Djaali 2008:129 menyatakan bahwa konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran dan perasaannya, serta bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang lain. Definisi Djaali selain mengungkapkan bahwa konsep diri merupakan cara pandang terhadap dirinya sendiri, juga menjelaskan secara lebih rinci bahwa pandangan terhadap dirinya tersebut terdiri dari perilakunya, isi pikiran dan perasaannya, serta bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang lain. Seiffert dan Hoofnung dalam Desmita, 2010:163, mendefinisikan bahwa konsep diri merupakan pemahaman mengenai diri atau ide tentang diri sendiri. Sedangkan menurut Gibson dalam Zulfan, 2012: 85,menyatakan bahwa konsep diri merupakan terjemahan dari self-concept. Konsep diri adalah cita diri self image yang mempersatukan gambaran mental tiap-tiap individu terhadap dirinya sendiri, termasuk aspek penilaian diri dan penghargaan terhadap dirinya. Batasan yang hampir senada dikemukakan oleh Hardy dan Hayes dalam Zulfan, 2012:85 yang mengungkapkan bahwa konsep diri tersusun atas dua aspek citra diri self image dan harga diri self esterm. Konsep diri sebagai gambaran seseorang mengenai dirinya sendiri, yang merupakan gabungan dari keyakinan terhadap fisik, psikologis, sosial, emosional,aspirasi, dan prestasi yang mereka capai. Semua konsep diri itu meliputi citra diri secara fisik dan citra diri secara psikologis. Sedangkan menurut Pemily dalam Desmita, 2009:25, mendefinisikan bahwa konsep diri sebagai sistem yang dinamis dan kompleks dari keyakinan yang dimiliki seseorang tentang dirinya, termasuk sikap, perasaan, persepsi, nilai- nilai dan tingkah laku yang unik dari invidu tersebut. Sementara itu Cawages dalam Desmita, 2009: 26, menjelaskan bahwa konsep diri mencakup seluruh pandangan invidu akan dimensi fisiknya, karakteristik pribadinya, motivasinya, kelemahannya, kelebihannya atau kecakapannya, kegagalannya dan sebagainya. Menurut Mulyasa 2013: 7 menyatakan bahwa konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri individu. Setelah kita memahami pengertian konsep diri dari beberapa ahli fokus dalam penelitian ini adalah konsep diri dalam ranah akademik yang disebut konsep diri akademik. Konsep diri akademik kini telah menjadi aspek yang penting untuk meramalkan perilaku dan kinerja seseorang dalam dunia pendidikan. Kemampuan kognitif disadari tidak lagi menjadi satu-satunya pendidikan dan faktor tunggal penentu prestasi ketika semakin banyak penelitian yang mengungkapkan peran konsep diri akademik dalam kehidupan pelajar Lawrence, dalam Liu dkk,2005. Bagi seorang guru makna konsep diri cenderung merupakan faktor internal yang menjadi basic power guru. Sikap percaya diri yang dimiliki oleh guru itu sendiri serta melihat citranya sendiri sekaligus pandangannya terhadap orang lain dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik juga diduga kuat berpengaruh pada kesiapan seorang mahasiswa menjadi guru. Menurut Matovu 2014:1, menjelaskan bahwa ― Academic self-concept is referred to as students’ perceptions about their levels of competencies within the academic realm “. Jadi, Konsep diri akademik ini disebut sebagai pandangan mahasiswa terhadap penguasaan kompetensi dalam bidang akademik konsep diri akademik banyak dibentuk melalui interaksi seseorang dengan sekitarnya. Pesepsi siswa terhadap kemampuan akademiknya akan mempengaruhi performa mereka di sekolah, motivasi terhadap tugas akademik, orientasi karir, dan perkiraan keberhasilan di masa depan. Seperti yang dikemukak an oleh O’Mara dkk dalam Rosen, 2010:118, yang menyatakan bahwa Academic self-concept, broadly defined, can be thought of as a students self-perception of academic ability formed through individual experiences and interactions with the environment. Jadi Konsep diri akademik didefinisikan sebagai kemampuan akademik yang terbentuk melalui pengalaman individu dan interaksinya dengan lingkungan. Berkaitan dengan konstruk konsep diri akademik, tidak ada satu definisi spesifik yang diberikan oleh para ahli, namun secara umum disetujui bahwa tidak ada perbedaan antara konstruk konsep diri secara global dan konstruk konsep diri akademik kecuali dalam tingkat kekhususannya. Strein mengemukakan bahwa konsep diri akademik harus memiliki dua karakteristik penting yaitu adanya unsur deskriptif dan evaluatif, serta penekanan pada kompetensi skolastik Andreas,2007:3. Penjabaran yang lebih lengkap diungkapkan oleh Maulina dalam Andreas, 2007:2 mengenai adanya dua komponen utama dalam konsep diri yaitu citra diri self image dan harga diri self esteem . Citra diri merupakan komponen deskriptif atau kognitifnya dari konsep diri yaitu bagaimana individu secara konsisten menggambarkan dirinya.Citra diri mencangkup atribut,peran,status dan kepemilikan seseorang dan bisa bersifat subyektif maupun obyektif. Disisi lain harga diri merupakan komponen evaluatif atau afektifnya dari konsep diri, yaitu bagaimana individu memberi interpretasi atau nilai terhadap citra dirinya.Komponen ini banyak dibentuk oleh perbandingan intra atau antar kelompok serta tututan dan harapan dari lingkungan.Pemahaman semacam ini sejalan dengan pengertian yang diberikan oleh ahli-ahli lain Butkalo dan dahler dalam Andreas, 2007:10-11. Dari berbagai pengertian yang disebutkan diatas, peneliti merumuskan pengertian konsep diri akademik adalah Pandangan individu terhadap kemampuan akademik yang ada pada dirinya yang mencakup bagaimana individu bersikap, percaya, merasa, dan mengevaluasi kemampuannya yang bersifat deskriptif dan evaluatif serta dibentuk melalui pengalaman dan lingkungan sekitarnya.

2.4.2 Komponen konsep diri Akademik

Konsep Diri Akademik seseorang ikut dipengaruhi oleh pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial orang tersebut. Para ahli menganggap bahwa konsep diri akademik tidak begitu saja dimiliki, melainkan berlahan-lahan muncul dalam tahap perkembangan individu seiring dengan bertambahnya usia seseorang atau individu tersebut. Komponen Konsep diri di kemukakan oleh Stuart and Sundeen dalam Salbiah, 2006:5 yang terdiri dari: 1 Gambaran diri atau Body Image Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu yang secara berkesinambungan dimodifikasi dengan pengalaman baru setiap individu. Sejak lahir individu mengeksplorasi bagian tubuhnya, menerima stimulus dari orang lain, kemudian mulai memanipulasi lingkungan dan mulai sadar dirinya terpisah dari lingkungan. Gambaran diri atau Body Image berhubungan dengan kepribadian. Cara individu memandang dirinya mempunyai dampak yang penting pada aspek psikologinya. Pandangan yang realistis terhadap dirinya menerima dan mengukur bagian tubuhnya akan lebih rasa aman, sehingga terhindar dari rasa cemas dan meningkatkan harga diri. Banyak faktor dapat yang mempengaruhi gambaran diri seseorang, seperti, munculnya stressor yang dapat menggangu integrasi gambaran diri. Stresor-stresor tersebut dapat berupa: a. Operasi seperti : mastektomi, amputasi, luka operasi yang semuanya mengubah gambaran diri, operasi plastik, protesa dan lain - lain. b. Kegagalan fungsi tubuh : Seperti hemiplegi, buta, tuli dapat mengakibatkan depersonalisasi yaitu tadak mengakui atau asing dengan bagian tubuh, sering berkaitan dengan fungsi saraf. c. Waham yang berkaitan dengan bentuk dan fngsi tubuh : Seperti sering terjadi pada pasien gangguan jiwa, klien mempersiapkan penampilan dan pergerakan tubuh sangat berbeda dengan kenyataan. d. Tergantung pada mesin : seperti: pasien di ruang intensif yang memandang imobilisasi sebagai tantangan, akibatnya sukar mendapatkan informasi umpan balik dengan penggunaan intensif care dipandang sebagai gangguan. e. Perubahan tubuh berkaitan : hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang dimana seseorang akan merasakan perubahan pada dirinya seiring dengan bertambahnya usia.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL), MINAT MENJADI GURU DAN PRESTASI BELAJAR TERHADAP KESIAPAN MAHASISWA MENJADI GURU YANG PROFESIONAL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI TAHUN ANGK

0 4 35

PENGARUH PERSEPSI PADA PROFESI GURU, PERAN GURU PAMONG, DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU PADA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2012 FAKULTAS EKONOMI UNIMED.

0 5 33

PENGARUH PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TERHADAP MINAT MAHASISWA MENJADI GURU : Studi Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2010 FPEB UPI.

7 16 47

PENGARUH PENGUASAAN MATERI MATA KULIAH BELAJAR&PEMBELAJARAN 2, EVALUASI PENGAJARAN DAN PRAKTIK PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (ppl) TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI BKK PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UNS.

0 0 1

Pengaruh progam pengan lapangan (ppl) terhadap kesiapan menjadi guru pada mahasiswa fkip uns angkatan 2011 BAB 0

0 1 17

PENGARUH MINAT MENJADI GURU, LINGKUNGAN KELUARGA, DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU AKUNTANSI MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2013 FE UNY.

2 10 209

PENGARUH MINAT MENJADI GURU DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR MAHASISWA CALON GURU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2012 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

9 41 214

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI FE UNY ANGKATAN 2012.

0 0 131

Pengaruh Minat Menjadi Guru dan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Terhadap Kesiapan Menjadi Guru Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta - UNS Institutional Repository

0 1 17

KONTRIBUSI PRESTASI PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN, MINAT MENJADI GURU DAN KELUARGA TERHADAP KESIAPAN MENJADI GURU MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI ANGKATAN 2008

0 0 180