7
berdasarkan giliran. Peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik dapat dilakukan melalui pemberian soal-soal yang dikemas dalam media permainan
kartu UNO. Selain itu, model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini juga dapat melatih kemampuan berkomunikasi peserta didik karena masing-masing peserta
didik akan dibentuk dalam kelompok-kelompok belajar. Model pembelajaran alternatif untuk mengurangi kebosanan yaitu model pembelajaran kooperatif
dengan tipe Teams Games Tournaments TGT ini diharapkan dapat meningkatakan motivasi belajar, hasil belajar dan saling membantu dalam belajar
bersama seperti dengan permainan. Dalam melaksanakan model pembelajaran ini seorang guru bertindak sebagai narasumber dan fasilitator.
Berdasarkan latar belakang masalah, maka akan dilakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik.
Dalam kondisi ini akan dibedakan hasil antara peserta didik di kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran koopeartif tipe TGT tanpa permainan kartu uno
dan kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media permaianan kartu UNO
. Penelitian ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Berbantuan Media Permainan Kartu UNO
terhadap Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Peserta Didik SMA”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Penyampaian materi fisika dari seorang guru masih ditemukan hanya bersifat monoton yaitu ceramah dan latihan-latihan soal, akibatnya kecenderungan
8
pembelajaran yang kurang menarik ini membuat motivasi belajar peserta didik menurun dan menjadikan peserta didik hanya bergantung pada informasi yang
diberikan oleh guru. 2. Metode pembelajaran yang masih terpusat pada guru sehingga belum
memberikan kesempatan peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
3. Guru masih sulit untuk menumbuhkan keaktifan peserta didik, peserta didik pada umumnya lebih cenderung mendengar, melihat, mencatat dan
memperhatikan guru sehingga aktivitas pembelajaran bergantung pada guru. 4. Pemilihan model pembelajaran yang kurang variatif sehingga motivasi belajar
peserta didik dalam pembelajaran fisika rendah.
C. Batasan Masalah
Dengan adanya permasalahan yang sangat luas, dan mengingat terbatasnya kemampuan peneliti, maka penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut ini :
1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
2. Materi pokok dalam penelitian ini adalah materi hukum newton berdasarkan Kurikulum Nasional.
3. Media pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini adalah permainan kartu UNO.
4. Peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik ditinjau dari hasil penerapan model pembelajaran kooperatif dengan tipe TGT.
5. Hasil belajar dibatasi pada penguasaan materi fisika peserta didik.
9
6. Penguasaan materi dibatasi pada empat ranah kognitif Bloom yaitu mengetahui, memahami, menerapkan, dan menganalisis.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah dikemukakan peneliti, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan permainan kartu UNO terhadap motivasi belajar peserta didik
pada materi hukum newton? 2. Apakah terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT dengan permainan kartu UNO terhadap penguasaan materi peserta didik pada materi hukum newton?
3. Kategori apakah peningkatan motivasi belajar fisika peserta didik pada model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan permainan kartu UNO dan kuis pada
materi hukum newton ? 4. Berapakah peningkatan penguasaan materi hukum newton peserta didik pada
model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan permainan kartu UNO dan kuis ?
E. Tujuan Penelitian